D U A P U L U H E M P A T

19.9K 1.5K 46
                                    

Sudah seharian penuh Gabe tidak kembali pulang. Hal tersebut lantas membuat Jasmine menjadi urung-uringan sendiri.

"Teganya kau, Gabe." isak Jasmine seraya mulai bangkit dari posisi nya. Ya, ia harus menyantap sarapan nya untuk saat ini. Itu juga demi calon buah hatinya.

"Maafkan ayahmu yang aneh itu, nak." ujar Jasmine seraya mengelus pelan perut nya.

Memang, kehamilan nya telah dinyatakan positif oleh dokter pribadi milik Gabe. Selain itu, Jasmine juga telah memastikan bahwa anak yang saat ini tengah dikandung nya adalah darah daging milik Gabe. Dan semua itu memang benar adanya.

Sarapan untuknya memang telah disiapkan oleh asisten rumah tangga sejak beberapa jam yang lalu. Namun, Jasmine lebih memilih untuk menyantapnya sekarang, yaitu pukul 8 pagi.

Jasmine menatap seluruh makanan yang tersaji dengan tatapan jijik. Entahlah, tiba-tiba saja ia merasa tidak menyukai seafood.

Jasmine lantas menjauhkan piring yang berisi berbagai macam seafood. "Mungkin aku akan memakan yang lain saja. Tidak masalah."

***

Setelah selesai menyantap sarapan nya, Jasmine pun pergi menuju ke halaman depan nya. Bersamaan dengan itu, terlihat Natalia yang memasuki villa nya. Wanita itu terlihat senang sekaligus girang disaat yang bersamaan.

"Hey, Jasmine." ujar Natalia seraya memeluk Jasmine. Terlihat Jasmine yang tetap terdiam dan tidak membalas pelukan nya.

Merasakan hal aneh, lantas membuat Natalia melepaskan pelukan tersebut. "Ada apa?"

Jasmine menggeleng. "Tidak ada. Mungkin aku hanya sedikit kelelahan saja."

Natalia menggeleng. "Aku tidak yakin. Katakanlah yang sejujurnya, Jas."

Jasmine lantas menatap dua manik indah yang saat ini tengah menatap nya dengan sangat serius. "Aku... hamil."

Mendengar kata 'hamil' lantas membuat Natalia terdiam sejenak. Tetapi setelah itu, terlihat lompatan kecil yang ditunjukkan oleh nya. "Sungguh????!!!! Lalu, bagaimana reaksi Gabe setelah mengetahui semua ini?"

Jasmine menggeleng. "Ia sudah mengetahui nya. Tetapi-" Jasmine lantas menggantungkan pembicaraan nya.

Natalia mengernyitkan dahi. "Tetapi apa?"

Jasmine pun memilih untuk memeluk Natalia secara tiba-tiba. "Dia lebih memilih meninggalkanku dan menikah dengan wanita lain."

Mendengar hal tersebut lantas membuat Natalia melongo. Apa maksudnya?

"Gabe mengatakan hal itu kepadamu?" tanya Natalia memastikan.

Terlihat Jasmine yang tengah mengangguk. "Dia juga mengatakan bahwa aku tidak boleh menghubungi nya. Selain itu, setelah semua persiapan nya selesai maka aku harus membantu mempelai wanitanya. Aku tidak mengerti dengan isi otaknya ketika mengatakan itu."

Natalia pun akhirnya membalas pelukan nya. Ia sedikit bingung dengan hal tersebut. "Baiklah, kau jangan khawatir. Biar aku saja yang membalas semua perbuatan nya. Ingat, jangan terlalu lelah memikirkan semua itu."

Jasmine pun melepaskan pelukan nya seraya kembali mengangguk.
"Ingin pergi untuk jalan-jalan?" tawar Natalia.

Jasmine mengangguk. Mungkin pikiran nya akan lebih jernih ketika berjalan-jalan. Ia pun segera menyeka sisa air matanya.

"Baiklah, ayo kita bersenang-senang." ujar Natalia.

***

Saat ini mereka tengah berada di sebuah pusat perbelanjaan. Natalia memilih untuk menggunakan supir pribadi milik Gabe. Hal tersebut karena ia menginginkan Jasmine agar terasa lebih aman sekaligus nyaman.

"Kita akan membeli apa?" tanya Natalia ketika mereka tengah berdiam diri di depan sebuah toko perhiasan.

Saat Jasmine menatap toko perhiasan tersebut, rasanya ia semakin sedih. Ya, hal tersebut karena Gabe. Dalam pikiran nya berkecamuk, ia tidak akan bisa menggunakan salah satu perhiasan, terutama sebuah cincin pernikahan nantinya.

"Jasmine?" panggil Natalia.

Jasmine mengerjap. Ia pun menatap ke arah Natalia. "Aku lapar. Bisa kita mampir sebentar? Setelah itu, aku akan mengantar mu berbelanja."

Natalia terkekeh, tetapi setelah itu ia pun mengangguk. "Ibu hamil memang selalu lapar. Baiklah, ayo kita pergi ke sebuah cafetaria dekat sini. Lagi pula tempat itu juga merupakan tempat favorit ku ketika masih bersekolah dulu. Ayo."

Mereka pun berjalan menuju ke sebuah cafetaria pilihan Natalia. Jasmine juga merasa heran. Ya, belakangan ini dirinya gampang sekali merasa lapar. Tetapi itu adalah hal yang wajar karena saat ini yang membutuhkan asupan makanan tidak hanya dirinya, melainkan calon bayi nya yang tengah ia kandung.
Tidak lama kemudian, mereka pun sampai di sebuah cafetaria yang letaknya tidak jauh dari posisi mereka tadi. Setelah itu, Natalia pun mengajak nya untuk memasuki cafetaria tersebut. Lagi pula dirinya juga merasa lapar.

"Aku yakin, kau akan menyukai semua menu makanan disini." ujar Natalia seraya duduk di hadapan Jasmine.

Jasmine mencoba untuk melupakan segalanya. Setelah itu terlihat sebuah anggukan yang ditunjukkan oleh nya. "Tentu saja. Aku yakin, seluruh menu makanan disini akan-"

Tiba-tiba saja, Jasmine memotong pembicaraan nya kembali. Saat menatap ke arah depan nya, tiba-tiba saja pemikiran nya kembali bersedih, ditambah lagi dengan hatinya.

Ya, saat ini, di hadapan nya, terlihat Gabe yang tengah bersenda gurau dengan seorang wanita yang terlihat sangat seksi. Selain itu, mereka juga terlihat sangat akrab.

"Akan apa?" tanya Natalia.

Jasmine tetap terdiam. Napasnya mulai terlihat memburu. Hatinya terasa sakit. "Natalia, aku ingin kembali pulang. Tetapi tidak ke villa itu. Bawa aku ke rumah mu atau kemana pun yang kau mau."

Mendengar permintaan dari Jasmine lantas membuat Natalia mengernyitkan dahi. "Tetapi, bukankah kau merasa sangat lapar?"

"Lupakan saja soal rasa lapar ku." isak Jasmine.

Natalia pun mengangguk. Mereka lalu bangkit berdiri seraya mulai berjalan pergi meninggalkan cafetaria tersebut.

Saat akan berjalan pergi, Natalia tanpa sengaja menatap ke arah depan nya. Ya, disana terlihat Gabe dengan seorang wanita yang terlihat sangat seksi.

"Ah, ternyata itu." ujar Natalia.

Natalia pun menatap Jasmine yang saat ini mulai menunduk seraya terus menangis. "Eeee, Jasmine-"

"Tidak sekarang, Natalia. Aku sangat lelah." potong Jasmine.

Natalia mengangguk seraya menggaruk kepala nya yang terasa tidak gatal.

Masih terbesit sebuah pertanyaan yang sangat misterius dalam benak Jasmine, sebenarnya siapa wanita yang sedang bersama Gabe tadi?

Apakah ia adalah calon istri dari Gabe?

***

Akhirnya, bisa up lagi 😆😆😆

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian yah 😁

Semoga aja aku bisa double up untuk hari ini 😆😆😆

Love Affair ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang