Setelah berhasil mengusir Daniel dari dalam villa nya, dibantu dengan para asisten pribadi yang ada disana, Gabe pun segera berjalan menuju ke arah kamar nya. Ia masih sangat penasaran dengan wanita nya tersebut.
Setelah sampai di dalam kamar nya, Gabe tidak melihat wanita nya disana.
"Sayang?" panggil Gabe seraya menutup pintu kamar nya.
Gabe mencium bau wangi dari arah kamar mandi nya. Ia pun segera berjalan cepat menuju ke arah dalam.
Saat telah sampai di dalam, Gabe lantas tersenyum ketika ia melihat Jasmine yang tengah merendam tubuh seksi tersebut di dalam bath up. Gabe pun segera berjalan menghampiri nya. Tidak lupa juga ia menutup pintu tersebut.
"Bagaimana?" tanya Gabe seraya duduk di samping Jasmine.
Terlihat Jasmine yang mulai membuka kedua matanya secara perlahan. Setelah itu, ia pun tersenyum senang. "Sangat menyenangkan."
Gabe tersenyum. Ia pun segera membuka pakaian sekaligus celana nya saat ini. Dan tiba-tiba saja, Gabe pun memasuki bath up tersebut.
"Apa yang kau lakukan?" pekik Jasmine terkejut.
Gabe lantas memilih duduk di bagian belakang. Setelah itu, ia pun menyenderkan tubuh Jasmine di atas dada bidang nya. "Tentu saja mandi."
Jasmine terkekeh. Ia pun mulai menyenderkan tubuh nya di atas dada bidang tersebut. "Untung saja bath up ini besar."
Setelah itu, Jasmine memilih untuk memejamkan kedua matanya sejenak. Rasanya sangat nyaman ketika posisi mereka seperti sekarang ini.
"Jasmine?" panggil Gabe.
Jasmine pun mulai membuka kedua matanya kembali secara perlahan. "Iya?"
"Bagaimana bisa kau menjadi licik seperti tadi?" tanya Gabe.
Jasmine tersenyum. "Aku banyak belajar darimu."
"Dariku?" gumam Gabe tidak percaya.
Terlihat anggukan kecil yang ditunjukkan oleh Jasmine.
Gabe pun juga demikian. "Lalu, darimana kau mendapatkan surat perceraian itu? Bukankah kau tidak memiliki nya?"
Mendengar hal tersebut lantas membuat Jasmine tertawa. "Oh, semua itu sangat mudah. Aku mengambil nya dari dalam lemari mu. Saat itu aku tengah sibuk mencari pakaianku di dalam sana, dan tiba-tiba saja aku melihat sebuah map yang berisi berkas-berkas. Maaf, aku membaca secara keseluruhan. Setelah itu, aku menemukan nya, bertepatan dengan datang nya ide licik yang telah kulaksanakan tadi."
Jasmine lalu berbalik guna untuk menatap Gabe. "Dan maaf juga, sebenarnya tadi itu aku tidak sedang menghubungi Natalia, tetapi aku sedang menghubungi-"
"Ssssttt, baiklah aku sudah mengetahui nya. Kau tidak perlu meminta maaf atas hal tersebut karena saat ini aku merasa sangat senang. Kau memang hebat, sayang." potong Gabe seraya mengecup kening Jasmine lembut.
Jasmine tersenyum. Ia juga tidak tahu mengapa mulai minggu ini dirinya semakin licik saja. Apakah karena calon bayi yang saat ini tengah dikandung oleh nya?
***
Setelah selesai membersihkan diri mereka secara bersamaan, Gabe pun menyuruh Jasmine untuk beristirahat seharian.
"Tetapi, aku sangat ingin pergi berjalan-jalan, Gabe." ronta Jasmine.
Gabe menggeleng. "Kau harus beristirahat."
Jasmine pun terlihat cemberut. Ia lalu merebahkan dirinya di atas tempat tidur dan setelah itu menyelimuti dirinya dengan selimut tebal milik Gabe.
"Aku akan menyuruh asisten rumah tangga untuk mengambilkanmu sarapan. Dan setelah itu, kau harus meminum susu khusus ibu hamil. Laksanakan saja dan jangan banyak bertanya atau pun menolak." ujar Gabe seraya memakai pakaian nya.
Jasmine tidak menanggapinya. Ia lebih memilih untuk diam.
Gabe yang melihatnya dari arah cermin besar, tiba-tiba saja tersenyum penuh arti. "Sayang?"
Tidak ada balasan apa pun dari Jasmine. Hal tersebut lantas membuat Gabe menjadi gemas.
"Hm, baiklah. Kalau begitu aku akan mempersiapkan segala sesuatu untuk acara pernikahanku. Kuharap kau tidak ikut campur." ujar Gabe tiba-tiba.
Jasmine menoleh seraya menatap tajam ke arah Gabe yang saat ini tengah menggunakan arlojinya.
"Terserah." ujar Jasmine yang terlihat masih sedikit marah.
Gabe mengulum senyuman nya seraya menatap ke arah depan. Ia masih melihat wajah cantik yang saat ini tengah cemberut.
"Oh, tentu saja. Aku tidak akan kembali pulang sebelum semuanya siap. Dan jangan lupa, setelah semuanya siap, kau harus membantu pengantin wanitaku untuk menyiapkan segala sesuatu yang akan ia butuhkan." jawab Gabe.
Jasmine lantas membeku seraya melongo. Ia tidak percaya dengan apa yang telah ia dengar tadi.
Gabe pun berjalan menuju ke arah pintu kamar nya. Saat akan membuka pintu tersebut, tiba-tiba saja ia berbalik. "Oh ya, satu lagi, jangan menghubungiku karena aku tidak akan sempat untuk memeriksa ponsel atau pun menerima panggilan dari siapa pun. Termasuk darimu yang saat ini tengah cemberut. Aku tidak peduli."
Setelah itu, Gabe pun berjalan pergi meninggalkan kamar nya dengan wajah yang mencoba untuk menahan tawanya.
Lain hal nya dengan Jasmine, saat ini wanita itu tengah meringkuk di dalam selimut seraya memejamkan kedua matanya.
Entah mengapa ia merasa sangat sedih sekaligus kecewa dalam waktu yang bersamaan seperti sekarang ini.
***
Akhirnya bisa up lagi ditengah-tengah padatnya jadwal Ujian Praktek, walaupun up nya cuma dikit 🤣🤣🤣🤣
Besok aku bakalan up deh 🤣🤣🤣
Semoga ada waktu luang yah 🤣🤣
Jangan lupa, tinggalkan jejak kalian ya 😆
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Affair ✔
RomanceGabriel Alexander Louis, seorang CEO tampan yang bergelimang harta. Saat ini telah resmi menyandang status sebagai seorang suami. Ya, ia telah menikah dan itu berarti tidak ada wanita yang boleh mendekati atau pun menggodanya. Tetapi pada suatu hari...