E M P A T B E L A S

56.8K 1.6K 35
                                    

HATI-HATI!!! TYPO ATAU KETIDAKJELASAN KALIMAT DALAM CERITA BERTEBARAN DIMANA-MANA. MOHON UNTUK MEMAKLUMI NYA 🤓

***

Gabe memilih untuk meliburkan diri dari kantor nya. Hal itu dikarenakan ia sangat ingin mengajak Jasmine berbelanja.

"Tidak Gabe. Lebih baik kau bekerja sekarang. Tidak baik memboloskan diri seperti itu." ujar Jasmine.

Gabe lantas memeluk Jasmine yang saat ini tengah sibuk membaca novel nya. "Tidak mau."

Jasmine menghela napas panjang. Ia pun menutup novel tersebut seraya menatap Gabe ke arah samping. "Baiklah. Tidak masalah jika kau tidak ingin pergi untuk bekerja hari ini. Setelah itu, kau tidak akan mendapatkan jatah apa pun selama nya."

Bersamaan dengan itu, Gabe pun segera bangkit berdiri dan berjalan memasuki kamar mandi nya. Melihat hal tersebut lantas membuat Jasmine tertawa.

"Dasar mesum." gumam Jasmine."

Setelah itu, Jasmine teringat akan sesuatu. Ya, perjanjian nya dengan Natalia untuk makan siang sekaligus menemui asisten pribadi milik Gabe.

"Dua jam lagi aku harus pergi. Baiklah, masih ada waktu untuk bersantai." gumam nya kembali.

Tidak lama kemudian.

Setelah menyelesaikan ritual mandi kilat nya, Gabe pun segera bersiap-siap. Sebenarnya ia merasa sangat malas, tetapi apa boleh buat. Demi jatah yang harus didapatkan tiap hari nya, ia rela melakukan apa pun itu.

Sejak tadi, ia tidak melihat keberadaan Jasmine di dalam kamar tersebut. Gabe berencana untuk mencari nya setelah ia menyelesaikan persiapan singkat nya.

"Hm, tidak masalah. Lagi pula waktu untuk bekerja tersisa empat jam lagi." gumam Gabe seraya tersenyum senang. Ia pun segera menggunakan pakaian nya, lebih tepat nya kemeja putih sekaligus jas hitam mahal milik nya.

Terlihat pintu kamar Gabe yang terbuka, menampakkan sosok Jasmine yang masih menggunakan celemek nya.

"Gabe, makanan untuk mu sudah siap. Cepatlah." ujar Jasmine seraya kembali menutup pintu tersebut.

Gabe ingin membalas ucapan tersebut namun sayang nya pintu kamar itu telah tertutup.

"Tidak salah aku memilih nya." gumam Gabe seraya tersenyum, menambah ketampanan pada wajah bak dewa yunani tersebut.

Bersamaan dengan itu, ia mendengar suara deringan ponsel dari arah meja rias milik Jasmine. Segera Gabe menghampiri nya dan mengambil benda pipih itu.

"Private number?" gumam Gabe.

Saat ingin menerima nya, tiba-tiba saja panggilan itu terputus. Hal tersebut lantas membuat Gabe mengernyitkan dahi. Ia semakin penasaran dengan sang pemanggil itu.

"Mengapa ia menggunakan private number untuk menghubungi wanitaku? Dan mengapa ia memutuskan sambungan panggilan nya?" gumam Gabe seorang diri.

Gabe pun segera mengambil ponsel nya yang berada di samping ponsel milik Jasmine tadi. Ia lantas mengetik sebuah pesan untuk asisten pribadi nya.

"Sebentar lagi aku akan mengetahui nya." gumam nya kembali. Setelah itu, Gabe pun memasukkan ponsel nya ke dalam saku celana sekaligus membawa ponsel milik Jasmine menuju meja makan. Ia berniat akan memberikan nya untuk Jasmine

***

Jasmine menghela napas sejenak ketika ia tidak mendapatkan pakaian yang pas untuk hari ini. Walaupun ia akan bertemu dengan Natalia sekaligus asisten pribadi milik Gabe, tetapi ia harus tampil maksimal untuk semua itu.

Love Affair ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang