Gabe berjalan beriringan bersama dengan Natalia. Terlihat seulas senyuman yang sejak tadi selalu pria itu perlihatkan.
"Kita akan pergi kemana setelah ini?" tanya Gabe kepada Natalia.
Natalia hanya membalas nya dengan seulas senyuman saja. Setelah itu, mereka pun mulai sibuk dengan pemikiran masing-masing.
"Setelah ini, kau harus meminta maaf dengan Jasmine. Aku tidak ingin jika wanita cantik itu menjadi sedih karena ulah bodoh mu, Gabe." ujar Natalia yang saat ini disetujui oleh Gabe sendiri.
***
Jasmine terlihat membuka kedua matanya. Ia telah tertidur selama kurang lebih empat jam sebelum Gabe pergi untuk bekerja. Ia pun segera bangkit dari posisi nya seraya mencoba untuk mengingat sekaligus mengetahui sudah berapa lama ia tertidur.
"Baiklah, empat jam." gumam Jasmine seraya mulai berdecak. Ia pun segera bangkit berdiri dan berjalan menuju ke arah kamar mandi. Rasanya sangat gerah ketika ia belum sama sekali mengguyur tubuhnya dengan air untuk hari ini.
Tidak lama kemudian.
Jasmine berjalan menuju ke arah dapur. Ia merasa sangat lapar. Apalagi ini ini sudah hampir pukul tiga sore dan ia telah melewatkan sarapan pagi nya.
"Aku terlalu ceroboh sampai-sampai tidak menyentuh sarapanku. Maafkan ibu, nak." ujar Jasmine.
Ia pun segera menyiapkan beberapa perlengkapan sekaligus bahan-bahan kali ini. Ya, Jasmine akan membuat semangkuk sup ayam untuk dirinya.
Tetapi setelah itu, ia pun mulai memikirkan keadaan Gabe yang saat ini belum juga kembali.
"Apakah ia telah menyantap sarapan nya?" gumam Jasmine seorang diri. Ia mulai merasa bersalah karena tadi pagi tidak membuatkan Gabe sepiring sarapan.
Setelah itu, ia pun memutuskan untuk membuat dua mangkuk sup ayam. Ia tidak tega jika Gabe tidak mendapatkan makan siang nya.
"Baiklah, tidak ada salahnya juga jika aku membuatkan nya semangkuk sup ayam." gumam Jasmine dan setelah itu mulai membuat semuanya.
Jasmine lantas mulai menyibukkan diri terhadap kegiatan nya saat ini. Saat akan mengambil sebuah sendok, tiba-tiba saja ia mendengar sebuah guci yang terjatuh. Jasmine nampak terkejut dan segera memberhentikan kegiatan memasaknya.
"Gabe? Apakah itu kau?" teriak Jasmine dari ambang pintu dapur.
Tidak ada tanggapan apa pun setelah itu. Jasmine memilih untuk berjalan secara perlahan menghampiri ruang tamu. Setelah itu, terdengar sebuah guci lainnya yang terjatuh.
"Gabe, apa yang sedang kau lakukan disana? Mengapa kau tidak ber-"
Ucapan Jasmine tiba-tiba saja terpotong ketika ia mengetahui bahwa saat ini terdapat seorang pria yang tengah mencoba untuk merampok rumah Gabe.
"Siapa kau?!" teriak Jasmine seraya mulai memundurkan langkah nya secara perlahan.
Pria yang saat ini tengah menggunakan sebuah topeng hitam ala perampok itu pun memilih untuk berjalan mendekati Jasmine. Dengan satu tangan yang saat ini tengah menodongkan sebuah pisau ke arah Jasmine, ia pun semakin mempercepat langkah nya.
"Mundur, atau aku akan-"
Tetapi pria itu memilih untuk tetap menodongkan pisau miliknya ke arah Jasmine. Sialnya, saat ini langkah nya tertahan dan Jasmine hanya bisa bersandar pada dinding dekat dapur. Tidak ada alat atau pun benda tajam yang ia pegang untuk saat ini. Jasmine semakin takut.
"Kumohon, jangan bunuh aku." ujar Jasmine pelan seraya mulai memejamkan kedua matanya.
Jasmine mulai merasakan sesuatu yang sangat dingin menyentuh pipi kanan nya untuk saat ini. Ya, pria itu tengah memainkan ujung pisau yang sangat tajam tersebut di atas permukaan pipi Jasmine. Hal itu lantas membuat Jasmine semakin takut.
"Gabe, dimana kau?" gumam Jasmine dalam hati.
Setelah itu, Jasmine merasakan pening yang sangat hebat. Sebuah kegelapan pun mengakhiri kedua penglihatan nya.
***
Hai, akhirnya Gabe bisa up untuk yang kedua kalinya 😂
Kenapa aku up cuma dikit?
Karena kepengen ngebuat kalian semua semakin penasaran 😂😂😆😆
Tapi tenang, Gabe bakalan muncul lagi besok 😚
Seperti biasa, jangan lupa tinggalkan jejak kalian 😉😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Affair ✔
RomanceGabriel Alexander Louis, seorang CEO tampan yang bergelimang harta. Saat ini telah resmi menyandang status sebagai seorang suami. Ya, ia telah menikah dan itu berarti tidak ada wanita yang boleh mendekati atau pun menggodanya. Tetapi pada suatu hari...