T I G A B E L A S

64.8K 1.6K 42
                                    

HATI-HATI!!! TYPO ATAU KETIDAKJELASAN KALIMAT DALAM CERITA BERTEBARAN DIMANA-MANA. MOHON UNTUK MEMAKLUMI NYA 🤓

***

Rina terlihat memikirkan sesuatu. Sejak tadi, ia selalu saja berjalan mondar-mandir di hadapan Daniel.

"Aku ingin membalaskan dendam ku untuk istri sialanmu itu." ujar Rina untuk yang kesekian kalinya.

Lagi-lagi Daniel menggeleng dan mencoba untuk menahan amarah yang sejak tadi ia pendam. "Tidak bisa. Aku sudah mengatakan nya berulang kali bahwa kau tidak perlu membalaskan semua itu. Lagi pula semua ini adalah murni kesalahan kita berdua."

Rina memberhentikan langkah nya. Ia pun menatap ke arah Daniel dengan tatapan yang sulit diartikan. "Apa katamu? Kau akan membiarkan istri genitmu itu menggoda suamiku? Begitu?"

Daniel terdiam. Sebenarnya bukan itu maksudnya. Tetapi, Daniel hanya ingin menyelesaikan semua itu secara dingin dan perlahan. Karena yang ia tahu, Jasmine sangat pengertian dan sabar, sehingga wanita itu pasti akan mencoba untuk memaafkan nya, walaupun sangat berpeluang kecil.

"Terserah kau saja. Yang terpenting aku akan tetap menjalankan semua nya." ujar Rina seraya berjalan pergi meninggalkan Daniel yang terlihat masih sibuk dengan pemikiran nya sendiri.

Rina segera berjalan menuju pekarangan rumah nya. Ia pun memasuki mobil sport yang notabene adalah milik Gabe. Saat berada di dalam mobil tersebut, Rina lantas menghubungi seseorang yang saat ini tengah menjalankan tugasnya.

"Semua sudah berjalan dengan lancar."

"Bagus. Kita akan memulainya besok sekaligus melaksanakan nya juga."

"Baik, nyonya."

Panggilan pun terputus. Setelah itu, Rina terlihat tersenyum penuh arti. "Sekarang adalah waktu nya."

***

Gabe tengah mengatur napas nya yang terlihat memburu. Hal itu dikarenakan ia baru saja menyelesaikan ritual bercinta nya dengan Jasmine sejak empat jam yang lalu.

"Aku akan menunggu jatah itu nanti malam." bisik Gabe yang saat ini telah membaringkan tubuh nya di samping Jasmine.

Mendengar hal tersebut lantas membuat Jasmine tersenyum. "Hm, tentu saja."

Gabe tersenyum senang. Tidak seperti biasanya ia merengek meminta jatah seperti ini, apalagi dengan Rina. Entahlah, Jasmine mungkin mempunyai sebuah magnet khusus di tubuh nya yang berguna untuk menarik hasrat Gabe yang terlihat selalu memuncak tidak karuan tiap kali berada di samping Jasmine. Tidak masalah, toh juga ia menyukainya.

"Dua hari lagi aku harus menghadiri sidang ku. Jangan kemana-mana." ujar Gabe.

Jasmine lantas menyelemuti tubuh polos nya seraya menatap Gabe. "Dua hari lagi? Mengapa cepat sekali? Maksudku, apakah kau akan langsung bercerai?"

"Menurutku sangatlah lama. Aku ingin jika perceraian itu dilaksanakan hari ini juga. Aku sudah mempunyai sekaligus mengirimkan semua bukti yang ada. Jadi, persidangan itu sangatlah cepat." jawab Gabe.

Jasmine sedikit paham, setelah itu ia pun memeluk Gabe. "Kuharap kau tidak akan menyesali tindakan sekaligus pilihanmu itu."

Gabe pun terlihat memeluk Jasmine. "Aku sangat senang dengan semua pilihanku sekaligus tindakan yang kulakukan."

Tidak lama kemudian, Jasmine pun tertidur di dalam pelukan hangat Gabe. Terlihat juga Gabe yang tengah membisikkan sesuatu, "Aku mencintaimu, sampai kapan pun."
Hal tersebut lantas membuat para pembaca menjadi sedikit iri.

Love Affair ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang