T I G A P U L U H S A T U

11.2K 929 21
                                    

Jasmine mematut dirinya di hadapan cermin besar. Ini adalah hari yang telah ia tunggu-tunggu, pernikahan.

"Baiklah, ada yang perlu ku tambahkan lagi?" tanya seorang wanita yang merupakan perias pengantin milik keluarga Gabe.

Jasmine menggeleng seraya tersenyum menatapnya. "Tidak ada. Semuanya sangat pas dan sempurna. Terima kasih."

Wanita itu mengangguk. "Dengan senang hati, kalau begitu aku permisi dulu, ya. Happy wedding, cantik."

Jasmine terkekeh seraya melambaikan tangan nya ke arah wanita tersebut.

"Entahlah, aku merasakan sangat gugup mulai detik ini juga." gumam Jasmine seorang diri.

Bersamaan dengan itu, seseorang membuka pintu ruangan yang tengah ditempati oleh Jasmine.

"Sudah siap?" tanya seorang wanita paruh baya yang saat ini tengah menatap kagum ke arah Jasmine.

Jasmine pun memeluknya. "Ibu, aku sangat gugup."

Ia pun membalas pelukan Jasmine. "Itu adalah hal yang biasa, nak."

Setelah itu, mereka pun melepaskan pelukan tersebut.

"Maafkan kami karena telah memilihkanmu seorang pria yang sangat diluar dugaan. Kami juga tidak menyangka bahwa ia seperti itu." ujar sang ibu.

Jasmine tersenyum. "Sudahlah, lupakan saja semua itu. Hari ini adalah acara pernikahanku. Anggap saja aku telah membuka lembaran baru."

Sang ibu lantas tersenyum kembali. Setelah perbincangan mereka itu, seseorang tengah membuka pintu ruangan tersebut.

"Jasmine.." teriak Natalia.

Jasmine dan juga sang ibu pun menatap Natalia. Mereka saling melemparkan seulas senyuman manis.

"Baiklah, Ibu akan menunggu diluar. Ibu menyayangi mu, nak." ujar sang ibu. Jasmine mengangguk seraya menatap kepergian sang ibu menuju ke pintu tersebut.

"Hm, aku yakin bahwa Gabe akan sangat terpesona dengan kecantikan mu ini." ujar Natalia setelah itu.

Jasmine terkekeh. "Sudahlah."

Natalia lalu mengajaknya untuk segera menuju ke tempat yang telah ditentukan.

Tidak lama kemudian.

"Aku yakin bahwa pengantin ku akan terlihat sangat cantik." bisik Gabe kepada Mike.

Mike mengedikkan kedua bahunya. "Entahlah, yang terpenting, Natalia tetap terlihat cantik sampai kapan pun."

"Kau mengatakan bahwa nenek lampir itu cantik? Hey, yang benar saja." tanya Gabe dengan nada yang setelah berbisik.

"Jaga ucapanmu, dia adalah seorang princess, bukan seorang nenek lampir." jawab Mike kemudian.

"Yang terpenting, Jasmine akan terlihat sangat-"

Bersamaan dengan itu, pengantin wanita pun mulai berjalan menuju ke depan altar. Gabe terlihat melongo ketika menatap kecantikan Jasmine.

"Cantik." sambung Mike dan juga Gabe secara bersamaan.

Saat Jasmine telah berdiri di hadapan nya, acara pengucapan janji suci sekaligus pertukaran cincin pun dimulai. Seluruh hadirin sangat terkagum-kagum dengan kedua insan yang saat ini tengah berdiri di hadapan mereka. Tidak lupa juga dengan Natalia yang saat ini tengah menatap ketampanan Mike dari arah kursi tamu.

***

Setelah semuanya berjalan dengan baik, Jasmine dan juga Gabe pun memilih untuk berkumpul di sebuah tempat khusus yang terletak di bagian hotel milik Gabe. Disana terdapat Mike, Natalia, dan juga dua orang pengantin baru.

"Lalu, apakah kalian telah merencanakan tempat honeymoon?" tanya Natalia yang terlihat sangat bersemangat.

Gabe menggeleng. "Aku sangat ingin mengajak Jasmine pergi ke Bali, tetapi untuk saat ini ia tidak ingin pergi kemana pun. Benar begitu, sayang?"

Jasmine mengangguk. "Benar sekali. Lebih baik tetap tinggal di rumah dan menikmati segala fasilitas yang ada. Aku juga cepat merasa lelah belakangan ini."

Natalia mengangguk. "Itu sangat bagus. Ah, seandainya saja pria itu cepat menikahkan ku, mungkin aku juga bisa pergi ke Bali untuk honeymoon."

Bersamaan dengan itu, terdengar suara Mike yang tengah tersedak. Pria itu lalu mengambil segelas minuman yang telah disajikan di depan nya saat ini.

"Kau dengar, Mike. Itu adalah sebuah sindiran keras yang telah membuatmu tersedak." goda Gabe seraya terkekeh. Diikuti oleh Jasmine.

Mike hanya terdiam seraya menatap Natalia yang saat ini tengah duduk di hadapan nya.

"Baiklah, lanjutkan saja pemilihan tempat honeymoon kalian. Aku dan istriku ini akan segera pergi untuk beristirahat." ujar Gabe seraya bangkit berdiri, diikuti oleh Jasmine.

***

Sesampainya di dalam kamar hotel, Gabe membuka jas sekaligus semua nya. Jasmine juga demikian, ia tengah mencoba untuk membuka gaun mewahnya tersebut. Sedikit kesulitan karena terdapat bagian resleting di punggung nya.

"Jika saja aku diberikan kesempatan untuk memilih gaun pengantin maka aku tidak akan memilih gaun seperti ini." gumam Jasmine seorang diri.

Bersamaan dengan itu, sebuah tangan kekar tengah membantu untuk melepaskan resleting tersebut.

"Gabe, apa yang kau lakukan?" tanya Jasmine sedikit terkejut.

"Membantumu untuk membuka gaun ini." jawab Gabe. Tidak perlu waktu lama, gaun tersebut pun telah berhasil terlepas.

Gabe lalu menciumi bagian punggung mulus tersebut, membuat sang pemilik memejamkan kedua matanya.

"Sudahlah, Gabe. Jangan melakukan nya sekarang." ujar Jasmine.

Gabe memberhentikan kegiatan nya seraya terkekeh. "Tenang saja, sayang. Aku tidak akan melakukan nya sekarang."

Setelah itu, ia pun membalikkan tubuh Jasmine agar menghadap ke arah nya. "Kau tahu, aku merasa menjadi seorang pria yang sangat beruntung di dunia ini."

Jasmine mengernyitkan dahinya. "Mengapa?"

"Karena kau telah menjadi milikku." jawab Gabe seraya mencium kening Jasmine sangat dalam.

Jasmine tersenyum. "Terima kasih karena telah melindungi ku selama ini."

Gabe menatap kedua manik hazel tersebut. "Itu memang selalu menjadi tugasku. Aku mencintaimu, Jasmine."

"Aku mencintaimu, Gabe." jawab Jasmine.

***

Yuk follow ig ku @aldriyanti_

Follback? Dm aja 😉😚

Love Affair ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang