NGIDAM (2)

12.3K 960 53
                                    

Jasmine membuka kedua matanya secara perlahan. Ia lalu menatap ke arah jam dinding. Seketika itu juga, Jasmine lantas bangkit untuk duduk.

"Pukul 2 pagi." gumam Jasmine seraya mengelus perutnya yang terlihat semakin membuncit.

Jasmine lantas menatap ke arah samping nya yang saat ini tengah tertidur pulas.

"Gabe.." panggil Jasmine secara perlahan.

Tidak ada respon apa pun.

"Gabe." panggil Jasmine kembali.

Tetapi tetap saja, tidak ada respon yang ditunjukkan oleh Gabe.

"GABRIEL." panggil Jasmine untuk yang ketiga kalinya. Dan akhirnya, Gabe pun memberikan respon dengan sebuah gerakan kecil yang dihasilkan oleh tangan nya. Tetapi pria itu terlihat tetap memejamkan kedua matanya.

"Gabe, aku mohon, bangunlah." ujar Jasmine kembali. Hal tersebut lantas membuat Gabe membuka kedua matanya seraya menatap wajah cantik milik sang istri.

"Ada apa, sayang? Apakah kau menginginkan sesuatu?" tanya Gabe akhirnya.

Jasmine mengangguk. "Aku lapar."

Mendengar hal tersebut lantas membuat Gabe tersenyum. "Baiklah, aku akan memasakkan sesuatu untukmu. Kau menginginkan apa? Katakan saja."

"Aku menginginkan..."

Gabe tetap setia menunggu jawaban tersebut. Dan semoga saja kali ini permintaan nya tidak aneh.

"Aku menginginkan bakso dekat kantormu." jawab Jasmine kemudian.

Gabe seketika melongo mendengar nya.

"Sayang, mana mungkin kedai itu-"

"Aku menginginkan nya sekarang juga, Gabe. Apakah kau tidak merasa kasihan dengan calon anak kita nanti jika keinginan nya tidak terpenuhi?" tanya Jasmine.

Tidak ada yang bisa Gabe lakukan selain mengangguk lalu bangkit untuk berdiri.

"Baiklah, aku akan memenuhinya. Tetapi kau tetap disini." jawab Gabe.

Jasmine mengangguk. "Terima kasih, Gabe. Kau tenang saja, aku akan tetap berada di rumah."

"Tetapi tidak seorang diri. Aku akan menghubungi Natalia untuk datang kemari saat ini juga." ujar Gabe seraya mengetik sebuah pesan singkat.

"Tidak usah. Kau hanya akan merepotkan Natalia. Aku yakin, ia pasti tengah tertidur untuk saat ini." jawab Jasmine.

Gabe tersenyum penuh arti. "Hm, aku tidak peduli."

Terlihat Gabe yang tengah menunggu panggilan nya untuk diterima oleh seseorang.

Tidak lama kemudian, panggilan nya pun diterima.

"Ada apa?"

"Mike, sedang dimana kau sekarang?"

"Bukan urusanmu. Ada apa?"

"Bisakah kau menemani ku untuk membeli sebungkus bakso yang terletak di salah satu kedai dekat kantorku?"

"Kau gila. Mana ada kedai yang masih buka di jam seperti sekarang ini."

"Aku tahu. Tetapi aku tidak bisa menolak keinginan yang satu ini."

"Tahan saja sampai besok pagi, Gabe. Kau ini seperti orang yang tengah mengidam saja."

"ITU MEMANG BENAR. ISTRIKU TENGAH MENGIDAM."

"Oh, lalu?"

"Kau mempunyai sebuah cafetaria, bukan? Aku ingin jika kau membuatkanku semangkuk bakso."

Love Affair ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang