S E M B I L A N

88.6K 2.3K 62
                                    

Gabe segera berjalan menghampiri Jasmine yang saat ini telah berdiri di ambang pintu rumah nya.

"Gabe." isak Jasmine seraya menghamburkan pelukan nya ke arah Gabe.

Gabe memeluknya, sangat erat. Entahlah, saat ini ia merasakan sesuatu yang lain. Sakit.

"Tenanglah, jangan menangis. Kumohon." ujar Gabe seraya mengelus pucuk kepala nya secara perlahan.

Jasmine melepaskan pelukan nya. Ia pun menatap lekat kedua mata hazel milik Gabe.

"Ayo, ikut aku." ujar Gabe seraya menghapus sisa air mata yang masih tersisa di kedua pipi nya.

Jasmine mengangguk. Wanita itu lebih merasa aman dan nyaman ketika sedang bersama Gabe, atasan nya sekaligus kekasih gelap nya saat ini.

***

Gabe mengajak nya ke sebuah rumah megah. Entahlah, ia tidak terlalu mengetahui keberadaan nya saat ini. Setelah itu, terlihat Gabe yang menyorotkan tatapan tajam ke arah depan nya.

"Kau ingin menunggu disini? Atau ikut masuk ke dalam bersamaku?" tanya Gabe tanpa mengalihkan pandangan nya dari arah depan, walaupun saat ini tidak ada objek yang terlihat di depan sana.

Jasmine terlihat bimbang. Ia tidak tahu keberadaan nya saat ini. Dan, ia juga tidak mengetahui rumah megah milik siapa yang saat ini mereka kunjungi.

Tetapi setelah itu, Jasmine pun mengangguk. "Aku akan ikut bersamamu."

Gabe menoleh seraya tersenyum. "Bagus. Kau akan melihat pertunjukkan nya sebentar lagi."

Mendengar hal tersebut lantas membuat Jasmine mengernyitkan dahi. Setelah itu mereka pun keluar dari dalam mobil mewah tersebut.

Gabe lalu menggandeng tangan nya. Sangat erat, bahkan Jasmine bisa merasakan denyut nadi nya sekalipun.

"Ini adalah rumahku." ujar Gabe seraya membuka pintu rumah nya.

Jasmine mengangguk pelan. Ternyata rumah megah ini adalah milik pria itu.

Saat mereka berjalan memasuki rumah megah tersebut, tanpa sengaja Jasmine mendengar suara tawa dari seorang wanita. Suara itu terdengar semakin jelas ketika Jasmine berjalan menuju ke arah dapur. Gabe yang melihat Jasmine berjalan mendahuluinya pun hanya bisa mengekori nya saja untuk saat ini.

Jasmine mematung seraya menunjukkan pandangan yang sangat sulit untuk ditebak.

Gabe pun memilih untuk berdiri di samping wanita itu seraya tersenyum sinis ke arah depan nya yang saat ini telah menjadi pusat perhatian bagi Jasmine.

Ya, disana terlihat Daniel yang tengah mencium bibir seorang wanita yang tidak lain adalah Rina, istri dari sang CEO yang saat ini tengah berdiri di samping Jasmine.

Daniel terlihat masih setia dengan tautan tersebut. Mereka berdua terlihat asyik dengan kegiatan itu dan tidak mengetahui bahwa saat ini terdapat dua orang manusia yang melihat nya. Lebih tepat nya dua orang manusia yang telah merasa terkhianati oleh pasangan mereka masing-masing.

"Aku mencintaimu." ujar Daniel setelah tautan tersebut terlepas.

Rina yang tengah tersenyum pun saat ini hanya bisa memeluk Daniel.

"Wow, aku sangat terharu dengan semua nya. Bagaimana bisa kau menjadi pria yang sangat romantis dengan wanita lain?" sindir Jasmine kemudian.

Daniel dan juga Rina pun terperanjat. Mereka berdua lantas menatap ke arah kanan nya.

"J-jasmine?" ujar Daniel. Terdengar nada yang sangat terkejut disana.

Daniel lalu berjalan cepat guna untuk menghampiri Jasmine. Tetapi wanita itu lantas berjalan mundur.

"Jangan mendekat apalagi menyentuhku." ujar Jasmine yang terlihat tengah menjaga jarak nya dengan Daniel.

"Sayang, s-semua itu hanyalah-"

"Kau bisa menjelaskan nya nanti saat kita berada di pengadilan." potong Jasmine seraya berjalan pergi meninggalkan mereka semua.

Daniel membulatkan kedua matanya. Ia lalu berjalan cepat untuk mengejar Jasmine, tetapi Gabe menahan nya.

"Jangan ganggu milikku." ujar Gabe.

Daniel menatap nya sinis. "Ini semua adalah kesalahanmu. Apa yang sudah kau lakukan? Mengapa kau berani sekali merusak rumah tangga ku?"

Gabe tersenyum sinis. "Rupanya kau telah berhasil membicarakan dirimu sendiri di hadapan ku sekarang. Luar biasa."

Daniel bungkam. Ia lalu menghela napas panjang.

"Lanjutkan saja percintaan kalian. Dan untukmu Rina, jangan pernah menginjakkan kakimu di rumah ku kembali. Setelah kalian menyelesaikan percintaan kalian, pergilah dari sini." ujar Gabe seraya berjalan pergi meninggalkan mereka berdua.

"Daniel, bagaimana ini?" tanya Rina khawatir.

Daniel lantas menghela napas panjang. "Aku akan menyelesaikan nya dengan Jasmine secara perlahan."

Mendengar hal tersebut lantas membuat Rina mengernyitkan dahi. "Kau lebih memilih Jasmine?"

Daniel menatap nya. "Jasmine adalah istriku. Jangan lupakan hal itu."

Rina mendengus. Ia lalu sibuk dengan pemikiran nya sendiri. Selain itu, ia juga nampak iri dengan kecantikan dari Jasmine.

"Awas saja, aku akan membalas semua ini, jalang. Kau sudah berani menggoda suamiku." gumam Rina dalam hati.

Di lain tempat, saat ini Gabe tengah mencoba untuk menenangkan Jasmine yang terlihat masih terisak dalam dekapan nya.

"A-aku t-tidak menyangka dengan D-daniel." isak nya.

Gabe mengerti dengan perasaan Jasmine saat ini. Tetapi apa boleh buat, semua nya telah terjadi. Ia pun mengelus pelan pucuk kepala tersebut.

"Siapa wanita itu?" tanya Jasmine.

"Rina. Dia adalah istriku." jawab Gabe.

Mendengar hal tersebut lantas membuat Jasmine melepaskan pelukan nya. "I-istrimu? Tetapi mengapa kau membiarkan nya?"

Gabe tersenyum. "Sebenarnya aku sudah menyelidiki semua ini sejak lama. Mungkin sebelum kami menikah. Tetapi aku hanya bisa bersabar saja melihat semua nya. Aku hanya ingin menunggu waktu yang tepat untuk mengungkapkan semua itu. Dan ternyata tuhan telah berpihak kepadaku."

Jasmine lantas menatap wajah Gabe lekat. "Kau tidak merasakan sakit seperti ku ketika melihat istrimu seperti itu?"

Gabe menggeleng. "Tidak. Semua itu karena aku tahu bahwa Rina masih memiliki rasa cinta dengan Daniel, suami mu itu."

Jasmine terdiam. Ia lalu kembali memeluk Gabe. "Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan sekarang. Dan, aku juga takut jika Daniel menemuiku. Aku takut jika ia akan menyakitiku."

"Ssstt, tenanglah. Kau tidak perlu khawatir. Mulai sekarang, aku akan menjagamu. Kita akan tinggal di villa ku. Tidak usah memikirkan pakaian ataupun perlengkapanmu karena semua itu telah tersedia disana." jawab Gabe.

Jasmine lantas memejamkan kedua matanya seraya mulai mempererat pelukan tersebut. "Terima kasih."

"Tidak masalah. Apapun itu, asalkan aku tetap bisa melihat senyuman manismu itu, sampai kapan pun" jawab Gabe.

***

Yeay akhirnya bisa up 😂😂😂

Besok di lanjut lagi ya 😬 soalnya tanganku masih terasa sakit muehehe 😅

Jngan lupa tinggalkan jejak kalian karena nanti bakalan ada hal-hal yang lebih menegangkan lagi ditambah adegan 21+ nya 😏😆

Thank you 💜💜

Love Affair ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang