Gabe membiarkan Jasmine yang saat ini tengah memeluk nya sejak beberapa menit yang lalu. Padahal, beberapa jam lagi Gabe harus menghadiri sebuah meeting di kantor nya.
"Baiklah, sampai jumpa nanti sore. Kuharap meeting mu akan berjalan dengan sangat baik." ujar Jasmine seraya melepaskan pelukan nya.
Gabe mengangguk seraya tersenyum. "Tenang saja. Dan ingat, jangan meronta untuk kembali bekerja. Aku hanya ingin kau beristirahat dan menikmati seluruh fasilitas di villa ini."
Ya, Jasmine sudah tidak bekerja sebagai seorang resepsionis kembali. Hal itu dikarenakan Gabe yang menyuruh nya untuk berhenti. Entahlah mengapa demikian, tetapi yang pasti Gabe hanya ingin melindungi nya dari marabahaya.
"Hmm, padahal aku menyukai pekerjaan itu. Dan, aku baru bekerja beberapa hari saja, bukan?" ujar Jasmine.
"Kau bisa menjadi resepsionis ku nanti malam. Kita akan melakukan nya kembali." jawab Gabe seraya mencubit gemas pipi Jasmine.
"Ish, kau ini. Sudahlah, lebih baik kau berangkat sekarang. Aku tidak ingin jika CEO tampan nan baik ini akan terlambat." ujar Jasmine.
Gabe lantas terkekeh. "Baiklah, aku pergi dulu. Dan ingat, jangan kemana-mana sampai aku kembali pulang."
Jasmine mengangguk. "Tenang saja, boss."
"Anak pintar." jawab Gabe dan setelah itu ia pun mendaratkan sebuah ciuman di bibir Jasmine sekilas.
Gabe pun berjalan pergi meninggalkan Jasmine dan juga villa megah nya tersebut.
"Ah, aku akan mati kebosanan sampai nanti sore." gumam Jasmine seraya merebahkan tubuh nya kembali.
***
Jasmine merebahkan tubuh nya di atas sofa. Setelah asyik dengan ketiga novel pemberian Gabe beberapa waktu lalu, Jasmine merasa lelah dan menginginkan waktu untuk beristirahat sebentar.
"Untung saja seluruh novel baru pemberian Gabe telah dipindahkan kesini. Jika tidak, mungkin pria mata belang itu akan membakar nya." gumam Jasmine seraya menutup kedua matanya secara perlahan.
Ia menginginkan tidur siang sesaat sambil menunggu kedatangan Gabe nantinya.
Tetapi belum genap satu menit Jasmine tertidur, ponsel nya pun berdering. Wanita itu berdecak. Ia pun segera bangkit untuk duduk seraya meraih ponsel yang berada di atas meja tersebut.
Mata belang is calling...
"Ish, mengapa ia menghubungi ku? Memang nya apa yang ingin ia bicarakan?" gumam Jasmine.
Ia pun memilih untuk tidak menerima panggilan dari Daniel.
Mata belang is calling...
"Baiklah, hanya sekali. Setelah itu aku akan memblokir nomor ponsel nya." gumam Jasmine seraya menerima panggilan tersebut.
"Jasmine.."
"Hm?"
"Sayang, dimana kau sekarang? Aku merindukanmu. Ayolah, kita kembali ke rumah. Maafkan aku mengenai persoalan beberapa hari yang lalu itu."
"Hm."
"Sayang, kumohon. Maafkan aku. Baiklah, aku memang melakukan kesalahan yang fatal tetapi saat ini aku telah menyesalinya."
"Hm."
"Jasmine sayang, kumohon. Kau bisa mendiamiku selama yang kau mau tetapi tolonglah... Kembali kepadaku."
"Kembali saja kedalam pelukan mantan kekasih tersayangmu itu. Jangan mencari ku lagi. Aku lelah."
"Jasmine, baiklah, aku memang salah disini. Kau boleh mengataiku apa pun. Kau boleh memukulku dengan apa pun. Tetapi kumohon, kembali lah kesini. Aku akan menjemput mu sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Affair ✔
RomanceGabriel Alexander Louis, seorang CEO tampan yang bergelimang harta. Saat ini telah resmi menyandang status sebagai seorang suami. Ya, ia telah menikah dan itu berarti tidak ada wanita yang boleh mendekati atau pun menggodanya. Tetapi pada suatu hari...