34 // made from heaven

2.8K 547 162
                                    

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

warn, this chapter's full of cheese, tq

-

seungmin terkekeh saat hyunjin dengan asal melempar sepatu dengan kakinya setelah keduanya masuk ke apartemen.

"panas banget sih." keluh yang lebih tua, buru-buru merajut langkah ke arah kulkas dan mendinginkan kepala dengan rambut lepeknya disana.

"siapa suruh pake kemeja sama coat segala, aku aja cuma pake kaos." cibir seungmin diselingi kekehan.

tidak ada jawaban untuk beberapa puluh detik, hanya diisi suara tas-tas belanja yang dijatuhkan ke lantai kayu dan juga tegukan air dingin dari si laki-laki hwang yang tingkahnya sudah seperti ikan yang dijemur.

"but i looked cool in it." sahut hyunjin kemudian.

seungmin hanya menggelengkan kepala tanda tidak setuju-dalam hati mengatakan bahwa hyunjin terlihat tampan dengan pakaian compang-camping sekalipun.

si rambut hitam melempar coat panjangnya ke sembarang arah, melonggarkan kerah kemeja dengan kasar hingga dua kancing teratas tanggal. seungmin berusaha keras tidak melirik kulitnya yang tereskpos tidak sengaja.

televisi dinyalakan, dua orang duduk berdampingan di sofa. pendingin ruangan disetel hingga suhu enam belas, hyunjin menyodorkan gelas berisi teh dingin yang dituangnya barusan dari botol besar di dalam kulkas.

"thanks." ucap seungmin formalitas sebelum menenggak minuman itu.

hyunjin bergumam sebagai balasan, dengan hitungan detik berhasil mengosongkan gelasnya sendiri kendati ia sudah minum nyaris satu liter air tadi.

seungmin menengoknya, senyum tidak bisa untuk ditahan ketika beberapa tetes mengalir dengan berantakan ke rahang lancip si pria hwang.

"pelan-pelan, nanti kesedak."

audio diujar sederhana dan ringan, tapi mampu menggelitik perut hyunjin yang dipenuhi kupu-kupu.

yang lebih muda mengambil bungkusan besar tisu dari salah satu kantung belanja mereka, membukanya dan mengelap leher hyunjin yang basah akan teh yang diteguknya barusan.

tangan hyunjin tidak bisa diam. mengulur ke ujung kepala si kim, mengambil beberapa helai untuk dielus. maniknya mencari obsidian laki-laki yang lain, menatapnya dalam dengan tidak rela.

mereka berdua baru saja pergi belanja. seungmin bilang untuk kebutuhan sehari-hari, nyatanya mereka mampir ke beberapa store karena seungmin butuh sedikit lebih banyak setelan baju atau sepatu untuk dibawa ke rusia.

hal itu mengingatkan hyunjin akan kepahitan yang menerobos tenggorokannya paksa, fakta bahwa seungmin akan berangkat ke luar negeri sebentar lagi untuk program pertukaran mahasiswa.

𝙥𝙧𝙚𝙩𝙩𝙮 𝙥𝙖𝙥𝙚𝙧𝙬𝙤𝙧𝙠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang