-
i do double update guys don't forget to check chapter before this!
-
tw : cheating
-
"kamu kemana aja kemarin?"
hampir tidak pernah ada sikap dingin di dalam kamus seungmin ketika ia tengah bersama felix. nada-nada yang terlontar biasanya tidak jauh dari semua hal yang berkaitan dengan manis, halus, dan berhati-hati.
maka wajar jika felix sedikit tersentak kala pertanyaan to the point seungmin yang menyapanya pertama kali begitu ia mendudukkan diri di hadapan kekasihnya itu.
"h-hah? ya, kuliah?" jawab felix, namun entah kenapa tidak terdengar seperti jawaban.
sebuah helaan napas lolos dari belah bibir seungmin. ia menarik sedotan minumannya, menyeruput jus dari gelas tinggi yang hanya tersisa separuh—felix lagi-lagi tidak datang tepat waktu.
seungmin seharusnya adalah orang yang paling memercayai orang lain, orang paling pemaaf, dan paling sabar terutama jika menyangkut tentang laki-laki kesayangannya—lee felix.
saat felix hilang kabarnya dan muncul seminggu kemudian mengatakan bahwa ia baru saja pergi liburan bersama keluarga, seungmin langsung mempercayainya. ia melontar senyum hangat, memeluk figur mungil felix dan mengatakan padanya untuk tidak lagi-lagi pergi tanpa memberitahu.
felix juga nyaris selalu telat di kencan-kencan mereka di akhir pekan. tiga jam adalah rekor terlama yang membuat seungmin nyaris diusir dari restoran. namun si bocah kim tidak marah begitu felix datang dan meminta beribu maaf. alih-alih, ia mengecup puncak kepala felix, mengujar pelan bahwa ia tidak apa-apa.
selama ini semua berjalan seperti itu. awalnya seungmin yakin pada dirinya sendiri bahwa hubungan mereka tidak bermasalah. mungkin terkadang ada yang terasa berbeda, tapi ketika felix menyunggingkan senyum dan membawa sinar mentari ke waktu-waktu sendu seungmin, di saat itulah ia kembali percaya diri untuk menyimpulkan bahwa perasaan mereka mutual.
namun waktu benar-benar berjalan lebih cepat dari yang seungmin kira. sudah terhitung lima bulan mereka menjalani titel sebagai sepasang kekasih, tapi justru semakin hari, seungmin semakin meragu.
ia tidak lagi bisa dengan bangga mendeklarasikan lee felix si primadona kampus sebagai kekasihnya. sudah tidak ada lagi jaminan yang membuat seungmin percaya bahwa dirinya masih lebih baik dan lebih mengenal felix daripada seo changbin.
nama baru mulai masuk ke kehidupan percintaannya, dan seungmin tahu ia harus mulai waspada.
"kuliah dari jam tiga pagi sampe sebelas malem?" tanya seungmin balik, ada sedikit kesarkastisan menonjol dari caranya berbicara.
felix tergelak sekali lagi. manik bulatnya melebar, memberi tatapan hampir tidak percaya kepada seungmin.
"m-maaf, seungmin. aku kemarin banyak banget tugas jadi nggak sempet buat buka hape dan bales chat kamu." respon felix kemudian, kepalanya menunduk penuh penyesalan. "maafin aku, aku emang bukan pacar yang baik buat kamu."
boleh dikatakan seungmin adalah manusia lemah. terpancar dari melunaknya cara ia menatap begitu felix melontar nada penuh kesedihan. dinding kokohnya nyaris runtuh hanya dalam hitungan beberapa detik.
seungmin menggigit bibir bawahnya, menahan untuk tidak mencari tuju mata felix yang kini ia sembunyikan di balik poni oranye-nya. ia frustasi entah kenapa, meski seharusnya pihak lain yang merasa paling bersalah dalam hal ini.
menggenggam telapaknya sendiri kuat-kuat, seungmin menegakkan kaki serta punggung yang daritadi bersandar pada kursi—berusaha mati-matian terlihat tegar.
bisa ia rasakan manik felix mengikuti gesturnya, dan suara terkejut lain muncul dari si laki-laki lee.
"maaf, aku nggak bisa ngomong apa-apa sama kamu sekarang." tukas seungmin pahit. "aku pulang."
"loh, seungmin, tapi—"
felix benar-benar ingin mencegahnya, tapi tekad seungmin sudah bulat.
ia harus tahu kapan untuk mundur.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙥𝙧𝙚𝙩𝙩𝙮 𝙥𝙖𝙥𝙚𝙧𝙬𝙤𝙧𝙠
Fanfictionmr. hwang is insufferably annoying and seungmin's never be able to get rid of it. ©2018