5 // his whole heart is weak

3K 620 48
                                    

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

i do double update so kindly check chapter before this if you haven't

-

tw : toxic relationship

-

seungmin sibuk mengetikkan sesuatu di ponsel, sembari sesekali menengok jam di dinding apartemennya.

jinyoung dan sunwoo duduk di karpet ruang tengah, dengan joystick di masing-masing tangan mereka, sibuk dengan play station yang tidak pernah seungmin gunakan. benar kata sunwoo, seungmin punya banyak uang dan fasilitas dari orangtua kayanya tapi tidak pernah ia manfaatkan.

"lo pada lihat felix nggak tadi?" celetuk seungmin kemudian saat pesan-pesan yang ia kirim pada felix tidak sama sekali tersentuh bahkan oleh tanda 'read' sekalipun.

pasalnya ia kehilangan jejak felix tadi, tidak lain tidak bukan karena hwang hyunjin si dosen muda yang aneh, menyebalkan, dan semua kata buruk yang ingin seungmin umpatkan padanya.

"lihat." jawab sunwoo cuek, entah kenapa merasa kesal setiap seungmin membicarakan felix.

"pas pulang? sama siapa?"

"siapa lagi, ya changbin lah bangsat."

awalnya sunwoo ingin diam dan membiarkan jinyoung menjelaskannya pada seungmin, tapi saat mendengar nada tanya polos dari sahabatnya itu, ia benar-benar tidak bisa tidak berkutik.

ada keheningan yang mengudara sesaat, yang diakhiri dengan suara dari game yang mereka mainkan—sudah game over.

jinyoung maupun sunwoo masih terdiam sembari meletakkan joystick mereka, menunggu respon seungmin selanjutnya dan bersiap untuk marah kapan saja jika seungmin tidak berbuat apa-apa tentang si changbin-changbin ini.

"oh, sama kak changbin." sahut seungmin kemudian, ada sirat kekecewaan di nada bicaranya, tapi ia seperti membiarkannya berlalu begitu saja.

dua orang lain bertukar tatapan penuh arti, sebelum akhirnya menoleh bersamaan ke arah seungmin yang duduk di sofa.

"udah gitu doang? oh doang?" sergah sunwoo gusar. "heh bego pacar lo tuh udah mau direbut sama si kating boncel, tapi lo cuma hah hoh doang disini?"

"min bukannya gimana ya, tapi felix bahkan lebih deket dan sering jalan bareng changbin dibanding lo. bukan cuma kita berdua yang ngomong gini, satu fakultas juga nganggepnya mereka berdua yang pacaran, bukan lo." sambung jinyoung panjang, dan seungmin bersumpah baru kali ini menyaksikan jinyoung peduli dengan gosip yang tersebar di kampus.

seungmin menatap dua temannya bergantian, menghela napas dan menunduk kembali ke ponselnya. 

"gue percaya kok sama felix, mereka nggak ada apa-apa." ucapnya lirih, perlahan kehilangan kepercayaan dirinya sendiri. "lagian mereka sepupu, jadi wajar kalo deket."

desahan penuh kekesalan terdengar serempak dari jinyoung dan sunwoo, hampir membuat seungmin terkejut karena nada frustasi mereka terdengar dengan jelas.

"emang lo pikir sepupu nggak bisa pacaran? itu kalo lo biarin juga sampe nikah pun bisa kali." kata jinyoung.

"lo tuh kadang begonya kelewat batas anjing, nggak paham gue." ucap sunwoo final, sembari beranjak pergi ke dapur entah untuk mencuri apalagi dari kulkas seungmin.

emosi seungmin nyaris naik. badannya maju, hendak menyusul sunwoo entah untuk membalas perkataannya atau mungkin memberinya sebuah pukulan di wajah.

untungnya selalu ada jinyoung diantara seungmin dan sunwoo. ia menahan seungmin untuk membuatnya duduk kembali, menyusul posisi di sebelah si bocah kim dan menatapnya sedikit sendu.

"lo ngerti nggak sih kenapa gue sama sunwoo nggak pernah suka lo pacaran sama felix? ya ini, lo tuh nggak bisa berkutik sama sekali kalo udah sama tuh anak. dia jalan sama changbin aja lo bolehin terus, mungkin dia udah beneran selingkuh juga lo nggak tau—atau mungkin pura-pura nggak tau." jelas jinyoung. "lo tuh jadi orang yang beda kalo lagi sama felix, kaya kena sihir. bucin itu cuma istilah, tapi lo udah ada di tahap hubungan yang sama sekali nggak mutual."

sejak jinyoung mengutarakan kalimat pertamanya, seungmin sudah ingin mengelak mati-matian. membalas bahwa semua yang ia katakan itu tidak benar.

namun entah kenapa, semakin banyak informasi yang jinyoung berikan, semakin jauh juga seungmin larut dan tidak lagi punya alasan yang masuk akal untuk melawan.

jinyoung menepuk pundak seungmin dua kali, memberinya sebuah senyum bersahabat sebelum mengatakan hal yang membuat seungmin berpikir kembali.

"gue sama sunwoo nggak pernah nyuruh lo putus, tapi lo harus tahu kapan buat berhenti, kim seungmin."

-

[a/n]
how was the update? hope you guys like it✊
i'll update again tomorrow, see ya🖤

𝙥𝙧𝙚𝙩𝙩𝙮 𝙥𝙖𝙥𝙚𝙧𝙬𝙤𝙧𝙠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang