THREE

83 21 6
                                    

       Siang itu langit nan cerah karena matahari yang memang bersinar terang (plak! Author lagi lebay gaiseh)

     Seperti biasa Ali menaiki motor kesayangannya. Hari ini tidak ada acara apapun. Mau nongkrong, tapi genknya padat jadwal, mau manggung di cafe ayahnya, malas, diem dirumah, apalagi.

     Jadilah ia pun mengalami kegabutan. Ia hanya menaiki motornya tanpa menjalankannya. Matanya melihat sana sini. Mungkin saja ia bisa menemukan calon pacar untuk selanjutnya. Dasar playboy!

Tidak lama telepon Ali berdering.

Ali      : " ya hallo bep?"
Sinta  : " bep,temenin aku donk ke
                mall pliesssss
Ali      : " maafin aku yah, aku lagi
               banyak urusan nih.....
Sinta  : " kamu jangan bohong
               deh,aku tau koo. Kamu
                Gak papa emangnya kalo
                 aku dogodain sama
                 cowo lain?"
Ali      : "  iya gpp. Kita putus aja  
               yah sekarang."
Sinta  :" yah ko putus sih?"

         Ali tidak menjawab pertanyaannya. Ia malah mematikan teleponnya. Matanya mengarah pada Jihan sekarang.

" Woy anak baru!" Teriaknya.
Jihan sama sekali tidak memperdulikannya karena ia merasa punya nama.

Ali menjadi geram.

Jihannur Khasannah!" Teriak Ali lagi. Kini Jihan membalik.

" ya?" Tanya Jihan.

Ali turun dari motornya dan mendekati Jihan.

" Kenalin nama gue Ali !" Ucapnya sambil mengulurkan tangan.

" Jihannur Khasannah. Panggil Jihan aja." Kata Jihan berusaha ramah tanpa menjabat tangan Ali.

Ali kebingungan.

"Lo kenapa sih ngga mau salaman sama gue apa?" Tanya Ali.

Jihan tersenyum geli.

"Maaf ka, bukan mukhrim." Jawab Jihan. Ali menatapnya kebingungan.

"Saya duluan ka, assalamu'alaikum." Ucap Jihan kemudian berlalu.

Ali kebingungan. Baru kali ini ia mendapati perempuan yang sama sekali tidak memperdulikannya. Padahal, sebelumnya malah banyak yang mendekatinya. Sedangkan Jihan? Jangankan berjabat tangan, menatap matanya pun hanya sekali.

Tanpa pikir panjang, Ali menaiki motornya dan menjalankannya untuk mengikuti Jihan.

Jihan duduk dengan tenang di halte bus. Untuk menunggu bus sekolah tentunya. Ia tidak menyadari bahwa ada yang mengikutinya dari tadi.

Tidak lama bus sekolah pun datang. Tentu saja saat itu Jihan naik.

Dari jauh, Ali mulai menjalankan motornya dan mengikuti bis itu. Ia berencana untuk mencari tahu tentang Jihan. Ya mungkin karena ia sedikit penasaran.

Bis itu berhenti di lampu merah depan mall. Ali menghentikan motornya, bukan karena bis itu berhenti ataupun memang sedang lampu merah, tapi ia melihat Sinta. Sinta sedang berduaan dengan seorang cowok. Mereka tampak sangat mesra.

Awalnya Ali memang tidak memperdulikannya, tapi ia memilih untuk mendekati cowok itu dan tanpa aba aba ia memberikan bogem mentah hingga cowok itu terpental.

"Ali kamu apa apaan sih!" Teriak Sinta karena terkejut.

Ali tidak menjawabnya. Ia hanya menatap cowok itu tajam.

Badboy's Diary (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang