Melepaskan tidak semudah menangkap
Namun menangkap juga susah
Memisahkan tidak semudah mempertemukan
Namun mempertemukan juga susah
Dan yang paling sulit diantaranya adalah
Mempertahankan-Muhammad Alif Lubis-
"Jihan lo ga papah kan?" Suara itu adalah suara yang pertama kali Jihan dengar sewaktu sadar.
Jihan membuka matanya perlahan, ia menemukan sosok Ali dengan tampang cemasnya. Di sebelahnya ada Rena,Rini, dan Marcell yang sedang duduk dengan wajah yang sama cemasnya.
Jihan mengembangkan senyum tipisnya, menandakan kalau ia tidak apa apa.
"Kata dokter lo telat makan! Beneran Han?" Tanya Rini yang langsung menyambar menyingkirkan Ali dari samping Jihan.
"Eng enggak koo aku cuman gk sempet sarapan tadi pagi." Jawab Jihan mencoba menenangkan.
"Ngapain aja? Bisa bisanya nggak sempet sarapan? Bikin orang khawatir aja tuh sampe lupa diri!" Tutur Rena sewot. Ia mendelikan matanya ke arah Ali.
"Hahaha emang dasarnya gak tau diri dia!" Tembal Rini yang sama sama mendelikan matanya ke arah Ali.
"Udah mendingan kita semua keluar dulu. Jihan butuh istirahat, lo Rini! Temenin dia disini." Ucap Marcell mencegah keributan.
Tak perlu waktu lama lagi, ketiga orang itu segera keluar dari ruangan itu, menyisakan Rini dan Jihan.
"Ko bisa kesini?" Tanya Jihan.
"Ahahah lo! Ceritanya panjang deh. Eh lo tau nggak? Waktu lo pingsan, Ali serampangan gendong lo buat cari ruangan sampe satu pesantren tau!" Seru Rini dengan tawa recehnya.
"Ya ampun..." Gumam Jihan.
"Menurut gue nih yahh Ali tuh masih nyimpen rasa deh sama lo Han! Ketimbang siapa itu kembaran lo?" Seru Rini.
"Rena?"
"Ya itchuuuu eh tu nama kenapa mirip ya ama gue? Plagiat dasar!" Tutur Rini sedikit membuat Jihan tertawa pelan.
"Mungkin authornya kehabisan ide kali!" Jawab Jihan sambil melirik sedikit ke arah author. Eoy! Merasa tersindir nihh 😑. Bacot ah.
"Ah nggak mungkin Rin, aku kan cuman pelampiasannya Ka Ali!" Jawab Jihan enteng padahal ngejleb gitu kan. Kek author yang cintanya lagi bertepuk sebelah tangan😢 PLAK! Bacot yah author!
"Lo denger semuanya?" Tanya Rini menarik kedua alisnya ke atas.
Jihan mengangguk mantap.
"Berarti lo bisa nyimpulin dong kalo dia masih nyimpen rasa! Org dia ngebela lo!" Seru Rini.
"Iya tapi aku jadi sadar kalo selama ini aku mainannya!" Jawab Jihan.
"Ih lo mah! Jangan dengerin Marcellnya! Dia cuman mancing biar tau perasaan Ali."
"Iya Rini, tapi aku juga jadi tau yang sebenarnya. Dan aku bakal jauhin Ali buat Rena dan buat aku sendiri ko!" Seru Jihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy's Diary (Completed)
Teen FictionHati seseorang gak ada yg tau Seburuk apapun penampilannya Sebobrok apapun sikapnya. 😆 baca aja. Gk maksa kooo siapa tau penasaran. Boleh di vote and komen ya!