Nine

51 15 1
                                    

Hay gaiseuh!

Pake eu biar ke Sunda Sundaan gituuuu

Wkwkw

Udah ah

Happy Reading!😊😊






"Aliiiiiiiiiiiii!" Suara melengking Bu Tini seakan menjadi makanan sehari hari Ali. Selalu saja apa yang dilakukannya menjadi masalah. Apalagi tadi, ia memecahkan jendela kelas XI tepatnya kelas Jihan karena bola yang ia tendang.

Jadilah sekarang ia harus berurusan dengan Bu Tini yang merupakan wali kelas Jihan.

"Aliiii bisa nggak sih kamu tuh nggak bikin masalah sehari aja. Kemarin mecahin vas bunga. Seminggu yang lalu nabrak saya sekarang mecahin kaca kelas saya.  Besok ngapain lagi?" Tanya Bu Tini sambil menjewer telinga Ali dengan jemari lentiknya.

"Macarin murid Ibu bu!" Jawab Ali dengan santainya. Bu Tini semakin mengencangkan jewerannya. "Kamu tuh ya dimarahin nggak ada kapok kapoknya apa!" Seru Bu Tini lagi. Ali hanya nyengir. "Udah mendingan sekarang kamu berdiri di lapangan sana!" Suruh Bu Tini. Ali hanya nurut karena berdiri di lapangan sudah biasa menjadi kebiasaannya.

Dari jauh Bagas, Arga dan Septa hanya menertawakannya sambil terus meledeknya.

"Ahahaha makan tuh gol macan!" Ledek Bagas.

"Woy kampr*t sini lo!" Teriak Ali yang tidak terima dengan ejekan Bagas. Biasanya mereka berempat yang dihukum tapi sekarang ia harus melakukan rutinitas ini sendirian.

"Ahahahahahah nggak tau kenapa ko gue bahagia banget liatnya!" Ucap Arga dengan tawa lepasnya. Ali hanya menahan emosi sambil terus memaki maki  3 sahabatnya itu dalam hati.

Aksinya berhenti ketika ia melihat Jihan dan Sarah yang sedang berjalan di koridor entah mau kemana. Sempat terlintas ide jahil di kepalanya untuk menegerjai Jihan.

Ali menjatuhkan badannya seperti orang pingsan sambil menutup matanya.

"Ya ampun Han! Itu Ka Ali kenapa?" Ucap Sarah panik sambil menarik tangan Jihan untuk ke tempat Ali terbaring.

"Hah tu Si Ali kenapa?!" Teriak Bagas. "Pingsan! Woy bantuin!" Tambahnya lagi. Sementara Arga dan Septa hanya menatapnya malas.

"Ali?"

"Pingsan?"

"Ingin ketawa gue. Paling juga cuman mau caper tuh ke bebep Jihan!" Ucap Arga.

Bagas menarik tangan Septa dan Arga menuju Ali.

"Asstaghfirulohaladzim Ka Ali!" Ucap Jihan yang terkejut karna ulah Ali.

"Ah palingan juga boongan ni bocah!" Tembal Septa sambil bertolak pinggang.

"Udah biarin aja Han! Diamah cuman pengen caper aja sama lo!" Tutur Arga.

Jihan dan Sarah berpandangan bingung.

"Udah Han pergi aja! Si Ali mah gampang tinggal dicium aja sama gue nanti bangun koo!" Ucap Bagas yang sontak membuat semuanya tertawa.

"Heh Li lo bangun nggak sekarang atau si Bagas cium nih..!" Seru Arga sambil menepuk nepuk pipi Ali.

"Oh nggak mau bangun nih anak! Gas cium Gas!" Seru Septa. Bagas memonyongkan bibirnya dan mendekati kening Ali.

"Woy lo sint*ng apa!" Seru Ali sambil menepis muka Bagas. Semuanya tertawa.

"Ahaha gagal lo Li!"

Badboy's Diary (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang