Entah dorongan apa yang membuat jennie bersih-bersih rumah hari ini, badannya pegal-pegal setelah berhasil membersihkan seluruh sudut rumah sendirian, setelah dipikir-pikir ternyata rumah ini luas juga.
"Jam berapa sih, hanbin kok belum pulang?"
Jennie melirik jam dinding di ruang tengah, pantas saja hanbin belum pulang ternyata masih jam 2, biasanya hanbin juga mengambil kelas sore untuk praktek, jadi pulang bisa sampai jam 3 lebih."Oke sekarang kita harus belajar mandiri, kalo cuma ngandelin ayah bunda mana mungkin bisa sukses"
Jennie mencoba mencari tempat-tempat yang sekiranya cocok untuk bisnis, ia belum tau bisnis apa yang akan ia lakukan, namun setidaknya sudah ada perencanaan kan?"Kalo caffe....harus nyewa pegawai, kalo reastaurant.....masa masakan padang?? Udah banyak....apa ya..."
Di saat jennie tengah berpikir serius, hanbin ternyata memutuskan pulang lebih awal, ia tersenyum sendiri saat melihat rumahnya begitu bersih dan rapi, namun senyumannya berubah menjadi heran saat melihat jennie duduk di ruang tengah sambil melamun.
"Hayo loh!!! Lagi bayangin apa sih?!"
Jennie yang tidak menyadari kedatangan hanbin begitu terkejut, ia terlalu asyk melamun sampai suaminya pulang pun ia tak tau."Ihhh suaminya pulang sampe nggak tau, sini cium tangan dulu"
Jennie beranjak dari kursinya menghampiri hanbin lalu mencium punggung tangan hanbin."Kirain pulang nya sore"
Ucap jennie masih sedikit shock, kalau ditanya, apakah jennie kaget??? Ya, luar biasa kaget."Kok bengong sih tadi?? Nglamunin apa?"
Tanya hanbin yang memilih duduk di samping jennie."Itu loh, aku pengen usaha, tapi bingung mau usaha apa, kasih saran dong?"
Jennie tau kalau hanbin itu orangnya jenius, jadi pasti saran hanbin itu sangat membantu dirinya."Kamu kan suka masak jadi kenapa nggak buka toko kue aja, minta bantuan somi buat masarin kue nya, lumayan kan ntar kita bisa hidup sendiri tanpa bantuan ayah bunda, lagian gaji aku jadi asdos juga nggak banyak"
Ini lah yang jennie suka dari hanbin, ia selalu mendukung apapun yang jennie ingin lakukan, sedangkan orang lain kadang malah mengejek atau mereka bilang "ngapain usaha toh keluarga lu udah kaya dari sononya jen", fix....jennie paling benci jika ada orang yang berkata seperti itu, apa salahnya sih anak orang kaya usaha?? Duit juga buat sendiri juga nggak buat orang lain, aneh aja masih banyak orang yang suka nyinyir kalo ada orang pingin bekerja keras.Kalo hanbin mah jangan ditanya, uang bulanan nya sudah lebih dari cukup untuk menghidupi dirinya, ingat lo ya....itu bukan uang hasil ia minta ke ayahnya, melainkan hasil ia menjadi asdos, nggak banyak sih tapi cukup untuk menghidupi dirinya sendiri, sekarang dia juga sudah punya keluarga sendiri jadi ya harus pinter-pinter ngatur uang.
Hanbin masih semester 3 namun karena ia adalah mahasiswa yang jenius, salah seorang dosen terbang memintanya menjadi asdos, tak jarang ia masuk untuk mengisi kuliah di semester 5, awalnya sih canggung tapi ya bagaimana lagi, di semester 3 ini ia sudah di jajarkan dengan wonwoo, nayeon dan sehun yang notabene nya adalah mahasiswa kedokteran jenius antara semester 4 sampai 5 dan asdos juga seperti hanbin.
"Iya ya....somi juga suka bikin kue, kayaknya asik deh"
Ucap jennie semangat."Makanya, coba deh suruh dia kesini besok"
"Oke deh ntar dia aku kabarin, oh ya...ntar jadi nemenin ketemu jisoo nggak?"
Jennie kembali memastikan, terkadang pria satu itu sering lupa kalau ada janji dengan jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Tapi Menikah [END]
Fanfiction[Tahap Revisi] "tiap hari gini terus, lama lama gua masuk rumah sakit jiwa"-kim jennie "di suruh jadi imam yang baik?? istrinya aja kek begitu gimana gua mau jadi imam yang baik??"-kim hanbin