Keduanya masih setia membisu, dahyun menundukkan wajahnya dalam-dalam, sedangkan jennie menatap tajam perempuan dengan perut sedikit membuncit itu.
"Ngapain lo kesini??"
Tanya jennie cuek."Gua cuma mau ngobrol doang kok jen"
Jawab dahyun dengan senyum kaku."Tau dari mana lo ini rumah gua?!"
Entah mengapa jennie ingin sekali menendang dahyun keluar dari rumahnya, rasa jengkel itu masih ada sampai sekarang, jennie pun tak tau mengapa, hanya saja setiap ia melihat dahyun, ia ingat bagaimana suaminya pernah bermain rasa dengan perempuan satu ini."Biasa aja kali, gua datengnya baik-baik kok, kenapa jadi lo yang nge gas"
Jawab dahyun dengan sarkastik."Lahhh....gua cuma nanya, tinggal jawab aja kenapa susah amat, jadi orang baperan banget sih"
Jennie memalingkan wajahnya, lalu menuju ke dapur untuk membuatkan dahyun jus serta membawakan camilan, ya....meskipun tamu ini tak di harapkan tetap harus di hormati kan."Tuh minum"
Ucap jennie sembari meletakkan nampan berisi satu gelas jus jeruk dan beberap camilan."Makasih"
Dahyun tak kalah cuek dengan jennie, ya emang gini sih hubungan mereka dulu, selalu seperti ini, berbicara pun hanya seperlunya tanpa basa-basi."Tujuan lo kesini tuh mau ngapain sih hyun?"
Jennie mencoba untuk lebih tenang sekarang, ia ingin membangun susana canggung ini memjadi biasa saja."Gua mau cerita jen, gua nggak punya temen di sini, semua orang udah ngejauhin gua termasuk mina"
Dahyun mulai larut dengan ceritanya, sedangkan jennie memutar bola matanya, malas sebenernya tapu ya gimana??"Terus??? Emang beneran nggak ada orang selain gua gitu??"
"Enggak jen, gua tau lo pasti kesel sama gua, tapi tolong dengerin gua buat kali ini aja"
Dahyun memohon pada jennie, dan seperti nya dahyun memang tengah sedih jennie bisa nelihat itu dari mata dahyun yang mulai berkaca-kaca."Ya udah apaan??"
Dengan ragu, dahyun menjawab
"Gua ham....hamil jen, udah 1 bulan"Tentu saja jennie terkejut, bagaimana itu terjadi??? Lalu siapa ayah dari bayi yang dikandung oleh dahyun?? Tiba-tiba jennie ingat pesan yang masuk ke ponsel hanbin beberapa waktu lalu, sepertinya kecurigaan nya benar, bahwa dahyun lah yang mengirimkan pesan laknat itu.
"Gua sempet sms ke nomornya hanbin tapi dia nggak respon, gua bingung"
Baiklah, benar kan itu dahyun... berarti apa yang menjadi kecurigaan rose benar adanya, jennie awalnya yang setengah tidak percaya kini semakin yakin setelah dahyun mengakui sendiri perbuatannya."Iya gua tau, gua yang buka sms lo, terus mau lo apa?? Minta hanbin nikahin lo?? Tanggung jawab atas anak yang lo kandung itu?? Sorry ya kalo buat anak sama orang lain jangan libatin suami orang dong"
Jujur saja jennie hanya bercanda, ia hanya asal menebak saja, yakali dahyun berbuat seperti itu, gila kali dia...Mendengar ucapan jennie barusan membuat dahyun membelalakkan matanya, bagaimana bisa tebakan jennie kim persis dengan apa yang ia lakukan pada hanbin kemarin, ia memang meminta hanbin untuk menikahinya, tujuannya kerumah hanbin itu sebenarnya ingin meminta jennie untuk merayu agar hanbin mau menikahi dahyun, namun mendengar pernyataan jennie tadi, dahyun sudah mulai pesimis, sepertinya ia harus berbuat sesuatu sendiri.
"Tapi dia pernah sayang sama gua, toh kalo gua ajak dia balikan pasti juga mau"
Ucap dahyun lirih namun berhasil membuat jennie meradang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Tapi Menikah [END]
Fanfiction[Tahap Revisi] "tiap hari gini terus, lama lama gua masuk rumah sakit jiwa"-kim jennie "di suruh jadi imam yang baik?? istrinya aja kek begitu gimana gua mau jadi imam yang baik??"-kim hanbin