"June!!!!!"
Teriak bobby dan jisoo bersamaan, karena cukup keras membuat telinga june sedikit berdengung."Astaghfirullah, apa-apaan sih ni orang, lo kira nih tempat punya lo gitu bisa bebas teriak-teriak"
Balas june kesal."Ya abisnya jaket lo bikin gagal fokus"
Bobby memutar tubuh june, dan melihat sekali lagi jaket yang di pakai june, memang motif nya seperti ini kok, bobby yakin."Jaket gua kenapa??"
Tanya june heran."Jaket lo tuh mirip sama jaket yang di pakek orang yang neror rumahnya hanbin"
Jelas jisoo, seperti yang dikatakan bobby tadi."Jaket model beginian kan banyak, emang sih agak mirip soalnya gua kan ikut ngejar tuh orang"
Ucap june setelah ia melihat sekali lagi motif harimau pada jaketnya."Untung nya belom gua timpuk lu jun"
Untungnya bobby tadi tidak langsung memukul june dari belakang, kalau itu terjadi bisa-bisa amnesia june kena pukulan maut bobby."Lu ngapain di sini weh??"
Tanya jisoo, setelah ia lihat-lihat tidak ada sosok rose disana, lalu june bersama siapa??"Lagi nungguin adek gua ke tukang sol sepatu noh..."
Tunjuk june pada seorang pria tinggi dengan muka sebelas dua belas dengan june tengah berbincang bersama tukang sol sepatu."Si bunglon?? Udah gede ya dia??"
Tanya bobby, maklum dia bertemu byounggon mungkin hampir sepuluh tahun yang lalu."Lo punya adik jun??"
Karena jisoo datangnya belakangan, ia tidak tau kalau june itu ternyata punya adik yang satu tahun lebih muda darinya."Iya, tapi nggak ada yang ngira kita adek kakak, banyak yang ngatain kalo kita itu sebenarnya kembar"
June tertawa melihat kenyataaan bahwa, antara dirinya, ayah dan juga adiknya memiliki wajah yang hampir sama."Kamu kan baru yang join sama kita, jadi kamu nggak pernah ketemu sama dia"
Bobby memberitahu jisoo bahwa memang byounggon belum pernah bertemu dengan jisoo."Iya jis, dia ikut oma gua di jogja, sesekali doang dia main kesini"
Penjelasan june membuat jisoo manggut-manggut paham,Setelah beberapa menit, byounggon kembali menghampiri kakaknya, dan menyapa bobby dan jisok dengan ramah dan manis, byounggon itu orangnya lebih santai, ramah, anti yang namanya cuek-cuek an, mungkin cuma dia yang sifat nya nurun dari ibunya, tante bom kan sifatnya juga ramah, santai dan nggak cuek.
"Hemm sifat nya beda amat jun?? Muka sih boleh sama tapi sifatnya jauhhh"
Sindir jisoo membuat byounggon tersenyum dan membuat june kesal."Bunglon!!! lo masih inget gua kan??"
Tanya bobby penasaran, kira-kira setelah sepuluh tahun tidak bertemu apa masih ingat ya??"Inget dong bang, cuma bang bobby doang yang gantengnya maksimal"
Pujian byounggon membuat bobby seakan terbang ke angkasa, namun jisoo dan june malah ingin muntah mengeluarkan semua yang masuk ke dalam perut mereka hari ini."Dih...si jisoo jijik sama pacarnya sendiri"
Sekali-kali june ngejek cewek cakep, lumayan loh pahalanya."Loh ini pacarnya kak bobby?? Hebat kak, kapan-kapan kasih tips ya"
Byounggon seakan tak percaya, bagaimana bisa bobby menggaet perempuan secantik jisoo??, tapi memang sih bobby itu cuek-cuek perhatian, dan menjadi type-type cewek jaman now."Siap bosss"
Mereka ber empat akhirnya melanjutkan obrolan yang semakin unfaedah itu di dalam restoran, siapa tau kan ntar bisa dapet info tambahan tentang siapa orang yang iseng neror hanbin dan jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Tapi Menikah [END]
Fanfic[Tahap Revisi] "tiap hari gini terus, lama lama gua masuk rumah sakit jiwa"-kim jennie "di suruh jadi imam yang baik?? istrinya aja kek begitu gimana gua mau jadi imam yang baik??"-kim hanbin