Jennie, lisa, rose dan jisoo kini tengah berada di perpustakaan untuk mengerjakan tugas bersama, tapi sepertinya hanya lisa, rose dan jisoo yang fokus mengerjakan tugas nya sedangkan jennie malah sibuk memikirkan sesuatu dan memainkan bolpoin nya.
Helaan nafas berat jennie akhirnya terdengar oleh ketiga sahabatnya itu, lisa lah yang pertama kali menanyakaan mengapa jennie akhir-akhir ini sedikit murung.
"Lu kenapa sih jen, udah beberapa hari ini muka lecek banget kayak baju belom di setrika"
Tanya lisa"Efek bumil kali jadi gitu"
Karena jennie tidak menjawab akhirnya jisoo yang menjawab pertanyaab lisa."Kayaknya enggak deh, lu pasti ada masalah kan jen, cerita ngapa sih"
Karena kepekaan rose itu tinggi jadi ya ia tau kalau jennie itu sebenarnya tengah punya masalah dan itu memang benar adanya, meskipun hanbin meminta jennie untuk tidak khawatir tetap saja pesan misterius itu masih membayanginya hingga sekarang."Jadi kemaren itu hanbin dapet pesan gitu dari nomor nggak dikenal...."
Jennie akhirnya mau membagi masalahnya kepada ketiga temannya, dia menceritakan semuanya tentang isi pesan itu dan bagaimana hanbin bersikap, sebenarnya pesan seperti itu wajar mengingat fans hanbin itu bejibun, namun apa harus si pengirim pesan mengaku hamil segala, nggak lucu tau nggak."Wahh gila ya tuh orang, mau nya apa sih??"
Lisa yang terlebih dahulu terpancing emosi, maklum lah dia itu termasuk salah satu preman kampus jadi ya kalau ada sesuatu yang mengusik dirinya atau orang-orang yang ia sayangi, prinsip hidupnya muncul "kalau di selesaikan dengan kekerasan bisa kenapa harus dengan cara baik-baik", siap-siap dah tuh si pembuat onar masuk UGD."Sabar lis sabar....kita an nggak tau dia itu siapa, kalo emang cuma bener-bener iseng gimana"
Jisoo mencoba menenangkan lisa yang emosi nya sudah mencapai ubun-ubun."Kok gua curiga sama satu orang ya"
Rose lalu memikirkan sesuatu, ia baru ingat bahwa dahyun tidak terlihat akhir-akhir ini, kata june dahyun itu pindah ke luar negeri, tapi meskipun dahyun sudah putus dengan hanbin bisa saja kan dahyun masih berharap untuk kembali dengan mengaku bahwa ia tengah hamil."Sape sape???"
Lisa sedikit meninggikan nada suaranya, sampai semua orang di perpustakaan itu menoleh padanya."Kalo menurut kata hati gua sih dahyun"
Ucap rose yang mendapat anggukan dari jisoo."Mana mungkin, kan dia yang mutusin hanbin, cowok yang keren juga bukan cuma hanbin doang"
Jennie menundukkan kepalanya, sempat ia mengira bahwa yang membuat pesan iseng memang dahyun, namun setelah ia pikir-pikir yang memutuskan hanbin itu dahyun sendiri, masa iya dia mau jilat ludah sendiri sih."Tapi ya jen, nggak mungkin juga kalo yang ngirim pesan kayak gitu fans nya hanbin, secara fans nya hanbin tuh kebanyakan degem, lagian yang paling agresif kak hani doang, tapi kan kak hani di kandangin mulu sama bang heecul, jadi bisa aja yang ngirim itu si dahyun"
Gantian lisa sekarang yang mendukung argumen rose, jika dipikir-pikir memang dahyun lah yang paling berpeluang mengirim sms itu."Ya udah, kita tunggu aja gimana, kalo emang tuh sms dateng lagi jen, lo kasih tau gua, ponakan gua bisa kok ngelacak nomor gak di kenal kayak gitu"
jisoo mencoba menenangkan ketiga temannya yang begitu asyk berspekulasi, padahal belum tentu kebenarannya.Jennie, lisa dan rose menghembuskan nafas kasarnya, memang benar sih kata jisoo kalo cuma berspekulasi dan nggak ada tindakan ya mana mungkin mereka bisa tau siapa pengirim pesan gak jelas seperti itu.
Seperti kata jisoo tadi, mereka memilih untuk menunggu terlebih dulu, baru kalau pesan itu muncul lagi mereka akan mulai melacak nomor tak di kenal yang mengirim pesan ke nomor hanbin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Tapi Menikah [END]
Fanfiction[Tahap Revisi] "tiap hari gini terus, lama lama gua masuk rumah sakit jiwa"-kim jennie "di suruh jadi imam yang baik?? istrinya aja kek begitu gimana gua mau jadi imam yang baik??"-kim hanbin