Seperti yang dikatakan kemarin empat perempuan itu kini sudah sibuk memilih beberapa sepatu dan tas padahal sebelumnya mereka sudah membeli beberapa potong baju dengan harga yang cukup fantastis tentunya.
"Cocok nggak??"
Tanya lisa pada teman-temannya, lisa mencoba memakai sepasang high hels bermotif tengkorak."Bagus lis, bagus buat nimpuk in selusin gebetan lo"
Ucap jennie yang menbuat jisoo dan rose tertawa terbahak-bahak."Gitu amat sih jennie, pedes banget tuh lambe kalo lagi ngomong"
Lisa memanyunkan bibirnya, tapi memang sih ucapan jennie tadi ada benarnya juga, sepatu itu cocok untuk nimpukin gebetan lisa, apalagi yang hobinya php doang, langsung amnesia pasti kalo kepalanya di getok pakek hels tengkorak itu."Gua jadi laper nih, cari makan yuk!!"
Ajak jisoo yang sepertinya memang sudah sangat ingin menelan makanan."Mekdi yukkk, please...."
Jennie memohon dengan sangat, namun bisa di pastikan ketiga temannya itu tidak akan menuruti keinginannya, maklum karena sebelum berangkat tadi, lisa, jisoo dan rose sudah di jampi-jampi oleh hanbin."Nggak boleh cantik, kasian dedeknya kalo makan yang nggak sehat"
Ucap rose sembari mengusap perut buncit jennie yang tersembunyi di balik baju oversize nya."Tuh kan, pasti hanbin ngomong yang aneh-aneh"
Tebak jennie sambil menatap ketiga temannya kecewa."Jen, hanbin tuh bener, mending kita cari resto yang nyediain makanan sehat, fast food terus gak baik"
Jisoo setuju dengan hanbin, memang kalo urusan makan jennie itu harus di jaga benar-benar, karena bocah satu itu sangat hobby makan fast food, jadi sebisa mungkin kebiasaan itu di hentikan sebelum berlarut-larut."Iya nurut"
Jennie tidak punya pilihan lain, memang hamil itu susah, dia jadi tidak dibolehkan untuk makan makanan kesukaannya, padahal big burger sekarang sangat menggoda."Gitu dong, kalo gitu kita ke resto jepang tempat biasa aku makan, enak tuh sehat-sehat lagi"
Lisa kini memberikan satu rekomendasi untuk teman-temannya, memang enak kok jadi lisa juga harus berterimakasih kepada mantan gebetannya yang dulu sempat mengajak nya makan ke tempat itu.Setelah memutuskan tempat, mereka segera keluar dari mall yang begitu menyesakkan itu, bagasi mobil pun penuh dengan tas-tas belanjaan yang mungkin barang yang mereka beli kali ini belum tau kapan akan di pakai, memang ya kalau perempuan sudah belanja bisa-bisa kalap, barang yang memang tak terlalu berfungsi pun di beli, memuaskan nafsu lebih penting sepertinya.
Kali ini giliran rose yang nyetir, sudah cukup saat berangkat tadi jennie hampir keguguran gara-gara lisa yang membawa mobilnya seperti di sirkuit balap.
"Alhamdulillah ini yang nterir waras"
Ucap syukur jisoo yang mendapat cengiran dari lisa, sedangkan jennie dan rose hanya bisa tertawa dalam diam."Oke kita berangkat, lis lu jadi gps gua"
Rose mulai menyalakan mesin mobilnya."Siap bos"
Ucap lisa yang berada di samping kemudi.Akhirnya mobil itu dengan pelan keluar dari area parkir mall menuju jalan raya, cukup macet memang karena mereka keluar berbarengan dengan jam pulang kerja, namun hal tersebut tak menyurutkan semangat mereka, yang terpenting adalah perut mereka ber empat terisi penuh dengan makanan yang super lezat.
Setelah terjebak macet sekitar 45 menit lamanya, akhirnya mereka tiba di restoran jepang yang lisa maksud, tisak salah lagi, tempat ini begitu ramai pasti rasa masakannya luar biasa, hal itu seketika membuat jisoo, lisa, rose dan jennie merasa bahwa rasa lapar mereka semakin tak tertahankan.
![](https://img.wattpad.com/cover/166580233-288-k337746.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Tapi Menikah [END]
Fanfiction[Tahap Revisi] "tiap hari gini terus, lama lama gua masuk rumah sakit jiwa"-kim jennie "di suruh jadi imam yang baik?? istrinya aja kek begitu gimana gua mau jadi imam yang baik??"-kim hanbin