Jennie masih bingung dengan apa yang di ucapkan taeyong barusan, ia terdiam di teras rumahnya lama, jadi setelah taeyong mengajak jennie kabur dari rumah dan jennie tidak mau, lalu taeyeong berkata bahwa ia telah kehilangan nya, tanpa sepatah kata pun taeyong meninggalkan rumah jennie begitu saja, menyisakan jennie yang diselimuti tanda tanya.
"Apa mungkin taeyong tau kalo aku udah nikah sama hanbin"
Dengan secepat kilat jennie kembali ke kamarnya, ia bahkan tak jadi mencari hanbin tadi.Tangan jennie masih bergetar hebat, ia mencari dimana letak ponselnya, sedangkan teman-temannya hanya menatap tak tahu apa-apa.
"Lo kenapa sih jen??"
Tanya rose yang ikut panik."Jangan panik deh, kenapa?? Ada apa??"
Gantian jisoo kini yang panik, begitu pula lisa yang faham bahwa jennie mencari ponselnya ia ikut membantu jennie mencarinya, dan akhirnya lisa lah yang menemukan ponsel jennie di balik bantal.Jennie segera mencari kontak taeyong di ponselnya, di panggilnya nomor tersebut namun sayang, hanya operator yang menjawab panggilan jennie.
"Nomor yang anda tuju tidak dapat di hubungi, mohon coba beberapa saat lagi atau tinggalkan pesan setelah bunyi bipp"
"Shit!!!!"
Umpat jennie keras-keras, sehingga membuat teman-temannya sedikit terkejut."Ada apa sih jen??"
Tanya lisa yang khawatir, biasanya kalau jennie bersikap seperti ini ada sesuatu yang telah terjadi."Jadi guys, pas tadi gua keluar buat nyari hanbin, ternyata taeyong kesini, dia ada di depan gerbang gua kirain siapa kan ya...ehhh masa dia ngajakin gua kabur, gua ogah lah ya, terus dia pergi gitu aja, gua kira dia udah tau deh kalo gua udah nikah"
Mendengar penjelasan jennie, teman nya mengangguk paham.Mereka mulai menerka-nerka kira-kira apa yang akan taeyong lakukan tadi, apa mungkin jika jennie tidak keluar ia akan masuk ke dalam rumah.
"Terus lu udah ngomong sama hanbin?"
Tanya jisoo memastikan"Belum sempet lah, secara gua tadi nggak jadi ke tempatnya hanbin"
Jennie masih setia mengetuk kan ponsel itu kedahinya, jika dipikir-pikir pernikahan ini ribet juga.Keempat orang itu akhirnya nemutuskan untuk tidur setelah kepanikan jennie mereda, lagian jam juga sudah menunjukkan pukul sebelas malam, jadi mereka harus tidur, apalagi besok mereka kuliah pagi, nikmat mana lagi yang kau dustakan kalau jam tuju udah harus masuk ke kelas, perut kosong belun sarapan di tambah mata pedas gara-gara ngantuk.
***
Pikiran nya kosong sekarang ini, separuh raganya baru saja hilang, tulang rusuknya, hanya perempuan itu yang mau menerimanya apa adanya, meskipun hubungan itu mendapat tentangan dari orang tua si perempuan mereka tetap konsisten menjalin hubungan, namun beberapa minggu terakhir perempuan yang begitu ia cintai itu banyak berubah, perempuan itu jadi jarang mengunjunginya, bahkan hanya bersua lewat telfon pun jarang.
Sudah beberapa hari terakhir ini perempuan itu selalu membuat alasan ketika di ajak bicara serius mengenai hubungan mereka, alasan yang baru ia utarakan kemarin bahwa ia masih punya masalah dengan teman-temannya, ya sudah lebih baik mengalah dulu.
Dan hari ini, malam ini tepatnya, pria itu mendapat kejutan luar biasa dari kawannya, apa lagi yang lebih mengejutkan dati surat undangan yang berisi nama kekasihnya dan pria lain, yang membuatnya lebih sakit adalah undangan itu sudah di sebar sekitar tiga minggu yang lalu, jadi kalau undangan ini di sebar satu minggu sebelum pernikahan maka usia pernikahan mereka sudah dua minggu kan??
![](https://img.wattpad.com/cover/166580233-288-k337746.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Tapi Menikah [END]
Fanfiction[Tahap Revisi] "tiap hari gini terus, lama lama gua masuk rumah sakit jiwa"-kim jennie "di suruh jadi imam yang baik?? istrinya aja kek begitu gimana gua mau jadi imam yang baik??"-kim hanbin