Chapter 07

5.7K 697 41
                                    

Barangkali otak Jungkook divonis kian mengecil atau bahkan berkarat sekalipun, bukan menangis atau bersedih dengan dramatis, Rena adalah satu dari sepuluh orang yang akan heboh bertepuk tangan dengan riang layaknya lansia yang tengah dilempari lelucon kosong milik orang dewasa dibanding turut serta berduka cita. Konyol memang, tapi itu benar adanya.

Si Bodoh macam apa yang mengajak mabuk di pagi hari? Merelakan kerongkongan diterobos cairan pahit hingga berakhir lambung yang memanas. Kiranya, Jungkook itu tak waras.

Jungkook menengguk wine miliknya pelan, begitu pelan seakan lidahnya tengah mengabsen berbagai kandungan di dalamnya, membuat Rena yang duduk manis di depannya kini memicing, mendongak menatap Jungkook yang berdiri di depannya, mendengus pelan sebelum berujar sinis, "Aku berdoa pada Tuhan, semoga otakmu kian mengecil. Dan kau tersedak."

Jungkook tergelak, kedua irisnya menipis, melempar tatapan yang begitu manis, kepalanya menunduk mensejajarkan diri menghadap Rena yang setia melemparkan tatapan sinisnya, sebelum kemudian meloloskan suara dengan nada serendah mungkin yang telah berdifusi dengan wine yang diminumnya, "Kenapa begitu jahat? Dan, kenapa kau dekat sekali dengan Yoongi hyung? Tidak. Kau juga dekat dengan Taehyung. Kenapa?"

"Ha?"

Raut wajah Jungkook yang mulai memerah kini semakin manis kala bibirnya mengerucut dengan kedua alisnya yang menukik tajam, "Kau, kenapa senang sekali berselingkuh, sih?"

Sebentar! Sepertinya ada yang salah dengan Jeon itu!

"Kau ini kenapa? Sudah mabuk-"

Rena nyaris membawa tubuhnya berdiri, jika saja Jungkook tak menjeratnya, memenjarakan gadis itu pada kondisi dimana tubuhnya yang tak stabil, mata sayunya semakin meredup, menarik bibir ke bawah dengan irama seperti orang kehilangan, Jungkook menyela, "Ssst! Jangan alihkan pembicaraan, Cantik! Jawab saja pertanyaanku! Jika tidak, aku pasti akan gila karenamu! Kau dengar, ya?"

Seperti dihantam beton, gadis itu kiranya mendadak kehilangan separuh dari dirinya kala Jungkook melemparkan kalimat barusan. Pernah dengar, orang mabuk itu biasanya jujur terhadap apa yang mereka katakan?

Untuk apa jawaban darinya penting? Toh, Jungkook tak akan pernah ada hubungan dengannya.

Dan mendadak kesulitan menelan saliva sendiri, kedua irisnya mengerjap kaku, "Jung, ke-kenapa? Aku ini bebas. Aku tidak punya kekasih, jadi-"

"SIAPA BILANG?!"

"Oh, astaga!"

Sejemang, keheningan melanda setelah adanya Rena yang nyaris menampar Jeon Jungkook. Bukan perkara hal yang mudah kala suara lawan bicara tiba-tiba meninggi saat kita begitu fokus akan kalimat kita sendiri, dan Rena kesulitan untuk tidak terkejut begitu saja.

Jungkook mendadak menjauhkan diri dari Rena, kedua irisnya melebar menatap nyalang pada gadis itu, seolah ia tidak pernah menyaksikan jantung yang nyaris melompat milik Joan Rena. Sedang, kedua lengannya telah bertengger manis diantara pinggangnya, dengan mata sayu yang berkedip pelan, persis seperti orang mabuk pada umumnya Jungkook mendadak berteriak, "KAU ITU PUNYA KEKASIH! KAU TAK INGAT HAH?! AKU! AKU INI KEKASIHMU! AH BUKAN! AKU INI CALON SUAMIMU! KAU TAK INGAT?! "

Hanya saja tenaga Jeon ini berkali lipat lebih besar hingga kecil kemungkinan dia akan teler begitu saja.

"JAUHI TAEHYUNG! AKU SUDAH MENCIUMMU BERULANG KALI SEJAK KECIL, KAU TAK INGAT? KAU BAHKAN TIDAK MENOLAK SA-"

"Heihhh si bodoh ini! Kau selalu memegangi kedua lenganku. Jika tidak, aku pasti akan memukulmu eoh! Ck! Lagipula itu saat kita belum pubertas, aku mana tahu kalau itu tidak boleh." Rena melengos, lantas menyilangkan kedua kakinya dan melempar pandang ke arah lain, dan lagi, entah kenapa ia merasa panas saat itu juga.

LOST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang