Chapter 27

3.5K 462 45
                                    

Jungkook panik.

Tentu saja. Sebagai sahabat, kekasih, sekaligus orang kepercayaan ayahnya, pemuda itu tak bisa untuk tenang begitu saja. Ia panik. Berjalan mondar-mandir di depan pintu hanya untuk menunggu Rena selesai diperiksa oleh ayahnya Yoongi. Satu jam yang lalu, peperangan nyaris terjadi hanya karena semua orang panik. Jungkook hampir membawa Rena ke rumah sakit, namun Yoongi menghentikannya dan bilang bahwa ayahnya tengah menuju ke tempat mereka.

Jungkook tentu saja marah. Kenapa harus menunggu ayahnya Yoongi sedangkan Rena bisa saja semakin parah? Meskipun hanya mimisan, bagi Jungkook itu sudah parah.

Dia hanya tidak tahu betapa parahnya Rena di depan Taehyung dibandingkan dirinya. Ia tidak tahu. Dan masih belum tahu. Pada akhirnya ia menyerah, berdebat dengan Yoongi seperti halnya bunuh diri. Kendati ia yakin, ucapan Yoongi sama sekali tidak logis. Kenapa harus ayahnya?

Kenapa harus Dokter Min?

Pertanyaan itu tak kunjung sirna dari kepalanya selama beberapa saat. Ia pun semakin kesal tatkala ia tidak bisa menemani Rena di dalam. Hanya ada Ryujin. Sedangkan yang lainnya berada di luar dengan menanti, tidak terkecuali tiga turis yang berada di samping Jimin dan Taehyung.

Hingga tak lama kemudian pintu mendadak dibuka, berhasil menyita atensi semua orang. Ryujin keluar dengan manik yang berapi-api, muka memerah dan basah, dengan langkah yang cepat. Hal itu sontak membuat semua orang bertanya-tanya. Namun pada akhirnya semua orang pun terkejut tatkala Ryujin menarik surai Lauren dengan paksa untuk keluar menuju taman di depan. Semua orang pun turut mengikuti dua gadis itu, tak terkecuali Jungkook.

Tamparan keras-keras dilayangkan kepada Lauren, oleh Ryujin. Gadis itu tersungkur setelah pekikan mengudara, namun Ryujin tak berhenti begitu saja kendati dua temannya berusaha untuk melerai. Ia menarik paksa lengan Lauren untuk berdiri dengan memegangi pipinya yang memanas. Kembali Ryujin menampar sebelah pipinya hingga Lauren nyaris tersungkur, namun Ryujin menarik lengannya hingga kembali berhadapan.

"Ryujin! Hentikan!"

Seokjin berusaha menarik Ryujin agar melepaskan Lauren, namun Ryujin tidak semudah itu untuk dilerai tatkala amarah sudah membumbung keluar di atas kepala. Matanya basah karena tangis, pun gigi rahang yang mengeras disertai isakan kecil di antara deretan gigi yang mengerat. Untuk sekali lagi, Ryujin mencekik Lauren, membuat semua orang semakin membelalak dan mencoba untuk melerai keduanya. Lauren sama sekali tak bisa membalas, pun hanya sekadar menatap.

Kali ini, Ryujin benar-benar mengerikan. Dan hanya Jimin yang menyadari bahwa Yoongi buru-buru masuk ke dalam menyusul ayahnya dan Rena.

Butuh setidaknya Seokjin dan Jungkook untuk berhasil menarik Ryujin agar melepaskan Lauren. Kendati pun begitu, Ryujin masih saja memberontak sehingga Seokjin sudah kepalang kesal dan melayangkan tamparannya, turut membuat yang lain kembali terkejut setengah mati. Seokjin benar-benar tidak berniat untuk melakukan itu, namun Ryujin tidak akan bisa dihentikan.

Barulah kemudian Ryujin berhenti memberontak. Gadis itu hanya bertahan pada isakan yang tak kunjung menjawab pertanyaan semua orang di dalam kepala. Ia menatap Seokjin yang balas menatapnya nanar, lalu ia beralih perlahan menatap Jungkook di sampingnya. Kali ini cukup lama, hingga membuat Jungkook kebingungan sendiri. Namun kemudian ia memilih melemparkan tatapan tajamnya pada Lauren.

"WHY ARE YOU LIKE THAT? I KNOW SHE WAS WRONG, BUT YOU CAN'T SLAP AND STRANGLE LAUREN!" bentak salah satu temannya

Ryujin tidak menjawab, dan memilih untuk bertanya kepada gadis yang membentaknya itu-Rum. "Which nationality are you?"

LOST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang