Chapter 25

3.5K 470 39
                                    

"SIAPA YANG MEMBUAT MEJA INI RETAK?!!!"

Teriakan Namjoon terdengar menggelegar, sontak membuat yang lain buru-buru berkumpul dan membentuk barisan dengan saling menaruh tanya pada diri sendiri. Tak terkecuali si pelaku Joan Rena dan yang bisa dikata korban yakni Jeon Jungkook yang saling melirik. Namjoon tampak frustasi setengah mati, surainya bahkan tak lagi tertata, pun dengan bahu naik turun yang membuat lainnya was-was manakala tatapan yang ia berikan menajam, sekaligus nanar. Rena dengan pelan-pelan mulai mengangkat satu tangannya ke atas seraya menggigit bibirnya gugup, pun tak lama kemudian diikuti Jungkook.

Yang lain sontak melongo, terutama Yoongi dan Jimin, pun dengan Namjoon sendiri yang lekas mengusap wajahnya kasar. Jungkook meringis, sedang Rena menatap sendu dengan perasaan bersalah yang menyeruak sedari tadi. Jika bukan karena Jungkook, gadis itu pasti tak perlu repot-repot melayangkan pisau dan berakhir membuat meja kayu itu retak.

"Jelaskan kenapa kalian melakukan itu? Bagaimana nanti menjelaskannya kepada pemilik villa ini?" Namjoon menatap melas ke arah Rena dan Jungkook yang terpisah di antara Taehyung, Hoseok, dan Yoongi.

"Maafkan aku. Aku tidak sengaja melakukannya karena Jungkook membuatku kesal. Tanpa pikir panjang aku meraih pisau di belakangku dan melempar ke arahnya, dan Jungkook menghindar sehingga mengenai meja."

"Hyung, bagaimana bisa hanya karena dia kesal dan membuatku nyaris kehilangan nyawaku?!" pekik Jungkook mengadu.

Rena sontak melotot, lantas menatap tajam sebelum kemudian balas membela diri. "Maka dari itu seharusnya kau perhatikan kata-katamu itu! Kau sengaja membuatku kesal, ya?!"

"Tidak. Aku hanya bicara kejujuran. Daripada membuatmu cemburu, aku jujur saja." Rena tergelak, lalu mendecak tak percaya. Cemburu katanya? Ya memang benar, sih. Tapi sedikit. Tapi pun itu tak mengurangi alasan mengapa ia begitu kesal. Tentu saja.

"Apa?" sahut Jimin penasaran, tentu mewakili yang lain. Rena sontak menahan napas tatkala menyadari apa yang coba Jungkook katakan setelah ini.

"Aku jujur tentang ukuran bra yang—"

"Jeon Jungkook!" pekik Rena. Benar-benar kesal. Maniknya menatap nyalang, pun dengan bahu naik turun, persis seperti Namjoon tadi dengan napas memburu karena kesal setengah mati dengan muka memerah, setengah malu dan kesal mendominasi. Jeon satu ini masih memiliki otak tidak, sih?

Jungkook cemberut, lantas mendecak kesal dan kembali menutup mulut. Namjoon lekas memijit pangkal hidungnya kesal, mencoba membiarkan pikirannya mengalir dengan tenang, namun tak bisa karena Rena mendadak mendengus keras-keras. Gadis itu menatap Namjoon dengan gusar, "Aku akan bicara dengan pemiliknya nanti, akan coba untuk meminta ganti saja. Aku akan menggantinya jika dia setuju."

Namjoon akhirnya mengangguk, membuat Rena sedikit lega. "Sekali lagi aku minta maaf karena membuat keributan selama liburan ini berlangsung."

Tanpa menunggu lebih lama, gadis itu segera menarik langkah untuk menjauh dari yang lain, sontak membuat Ryujin turut menarik langkah. Serta membuat Jungkook merasakan perasaan bersalah dengan gadisnya itu. "Kenapa akhir-akhir ini dia emosian sekali, sih?" gumamnya.

Namun tak lama ia dibuat mengaduh tatkala Yoongi memukul kepalanya. "Kenapa juga kau selalu bodoh?"

"Jung, kenapa kau membahas ukuran bra dengannya? Kau gila?" pekik Jimin. Sedangkan Hoseok malah menggeleng, tak tahu lagi dengan adik bungsunya itu.

"Jika aku jadi Rena, aku pasti akan menebas kepalamu apa pun caranya. Meskipun harus mengganti seisi villa," imbuh Seokjin. Namjoon rasanya ingin membenturkan kepala Jungkook ke dinding, sekadar mengecek berapa persen yang masih berfungsi di dalam sana. Namun ia pun masih tidak tega.

LOST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang