Let's listen to the song above👆
Sisa-sisa memori yang dicecap manis masih membekas di antara rasa getir yang bercampur sengau di pucuk batin, aroma besi berkarat bahkan turut menyapa-menghantarkan rasa amis begitu ditelan akibat bibir yang sengaja digigit begitu kuat. Semua kenangan masih tersimpan begitu apik-sengaja dibingkai, dikemas begitu menarik untuk meninggalkan jejak yang membekas dalam benak.Sengaja disiapkan untuk sebuah kenangan.
Hei, siapa yang tahu masa depan? Tidak ada.
Maka, tatkala beberapa potret berhasil didapatkan, saat itu Rena memilih melebarkan senyuman-memberi kesan anggun di antara aura ceria yang menghangatkan suasana. Semua orang senang, mencoba meyakini bahwa akhir dari liburan mereka benar-benar menyenangkan. Tidak ada yang berniat untuk mengubah, sama sekali tidak, sebab mereka hanya mencoba untuk memperbaiki apa yang sudah ada-setidaknya untuk merengkuh hati yang patah, hancur dan mungkin tak lagi sanggup bertahan dalam beberapa detik ke depan untuk kembali mengeluarkan tangis.
Mereka berkemas, lekas sepakat pulang saat terik menyapa. Dan berakhir Jimin yang mengantarkan Rena kendati beberapa saat yang lalu Taehyung bersikukuh untuk mengantar gadis itu-membuat yang lain kembali dibuat jengah karena Yoongi pun tampak tidak terima. Sepanjang perjalanan, Rena berbincang, tertawa, dan bertingkah seperti biasanya, hingga membuat Jimin kebingungan sendiri. Ia khawatir, namun yang dikhawatirkan tampak jauh lebih baik daripada dirinya.
Pemuda itu mengantarkan Rena hingga sampai ke dalam apartemen gadis itu, membawakan kopernya dan sukses turut dibuat melongo dalam sekejap manakala ia menyusul Rena di kamarnya. Mereka berdua sama-sama terkejut, hanya mampu mematung tatkala pandangan yang disuguhkan kiranya mampu menyihir dalam sekejap.
"Rena, i-ini luar biasa sekali," gumam Jimin sembari berjalan mendekat. Kedua irisnya tak lepas dari suguhan yang diberikan, beberapa kali membatin takjub. Tak terkecuali Rena sendiri.
Gadis itu mendadak merasa sesak, bukannya kagum seperti Jimin, ia justru merasakan rasa nyeri yang mendera ulu hatinya. Dinding di kamarnya penuh dengan dreamcather, membingkai cantik di atas ranjang berwarna putih. Juga dengan beberapa dreamcather berukuran sedang yang menggantung di dekat gorden jendela. Bibirnya terkatup sempurna, lekas menurunkan pandang dan menemukan secarik kertas di atas selimut. Ia pun berjalan mendekat, mengambil kertas tersebut dan membacanya.
Kau menyukainya, Rena?
Aku sengaja diam-diam meminta Kak Joseph untuk menyiapkan dekorasi kamar yang penuh dengan dreamcather. Kau tahu kenapa?Untuk menangkal mimpi burukmu. Kau akan berhenti terbangun di tengah malam dengan keringat deras dan tangis, kau akan berhenti terisak saat terbangun, dan kau akan mendapatkan mimpi indahmu, Sayang.
Jika aku tidak di sisimu sepanjang malam, kau bisa tidur dengan nyenyak sekarang.
Kuharap kau menyukainya.
Aku mencintaimu, Joan Rena❤❤❤
Dari : Kekasihmu
Jeon Jungkook.
Tanpa sadar ia tersenyum pedih, pun mengabaikan Jimin yang telah berpamitan untuk segera pulang. Persetan dengan itu! Hatinya tengah kembali dikoyak, dipaksa membuka luka untuk sekadar menaburi garam. Seolah tidak ada ruang untuknya bernapas lega, seakan semesta sepakat untuk menyakitinya, nyatanya gadis itu hanya mampu merosot-terduduk lemah di karpet beludru miliknya dengan tangis yang kembali mengalir.

KAMU SEDANG MEMBACA
LOST
Фанфик[COMPLETED] [SUDAH DIBUKUKAN] AWAS! BACA INI BISA BUAT FLU DADAKAN SAMPE SESAK NAPAS! Jeon Jungkook. Dia datang lagi. Si Keparat yang suka mengejeknya. Si Keparat yang suka memukulnya. Si Keparat yang suka mencuri ciumannya. Bocah itu datang lagi. D...