Chapter 16

3.9K 551 5
                                    

Cup.

"Dahh, aku pergi dulu."

Gadis itu menggeleng beberapa kali seraya menyentuh keningnya, merasakan kejutan hebat di dalam sana. Bahkan ia yakin jika wajahnya sudah memerah tak karuan. Gadis itu pun menggigit bibir bawahnya sejenak, beberapa sapuan bayangan mulai menghantui kepalanya. Sejemang wajahnya tertekuk masam, mendadak muram kemudian, hingga perlahan jemarinya turun, beralih mencengkeram erat dadanya.

"Si-sial!"

Ting!

Taehyung: [Jadi kuantarkan? Aku sudah di lobi apartemenmu.]

Membaca itu, helaan napas terdengar dari balik bibirnya. Gadis itu pun segera bangkit dari duduknya, meraih piringnya dan menaruhnya di wastafel.

"Kau tidak boleh begini terus, Joan Rena!"

---

"Tidakkah kau meminta maaf atas sikapmu tadi?" celetuk Jungkook, sesekali meringis saat alkohol bersentuhan dengan sudut bibirnya.

"Tidakkah kau menyadarinya? Bodoh! Kau yang harusnya meminta maaf! Taehyung pergi begitu saja, dia bahkan tidak balas memukulmu."

"Jangan membelanya di depanku!"

"Oh, benar. Aku harus membelanya kapan pun, di belakang atau di depanmu."

"Rena!"

"Sialan!"

Jungkook mendesah lelah, emosinya sedang tak ingin dipancing. Namun bahkan gadis yang tengah mengobatinya ini sama sekali tak mengerti. Jangan menyeret nama Kim Taehyung di sini!

Itu yang tengah ingin Jungkook teriakkan saat ini juga.

"Berhenti mengumpatiku! Kenapa aku harus meminta maaf? Apa aku akan diam saja saat melihat gadisku dicium pemuda lain? Kau berharap begitu?"

"Dan berhenti menyebutku gadismu! Aku bukan kekasihmu!"

"Akan."

"Jung!"

Hening, tiga detik lamanya. Sebelum kemudian tawa kosong Jungkook kembali mengudara, sedang jauh di dalam diri Rena tengah mati-matian menahan diri agar tetap tenang setelah berhasil mengontrol emosinya.

"Jangan lagi berdekatan dengannya!"

"Jangan melarangku!"

"Rena!"

"Jeon Jungkook!" Nada Rena terdengar lebih tinggi. Bahkan kedua irisnya kini sanggup menatap manik mata Jungkook yang menggelap. Tatapan yang diberikan Jungkook bahkan nyaris merobek pertahanannya kelewat cepat. Terlampau tajam. Atmosfer pun mulai memanas begitu gigi Jungkook mengerat seiring dengan tatapan nyalang yang diberikan gadis itu.

Hingga Jungkook memilih membuang muka dengan helaan napas panjang miliknya, sudut bibirnya mulai tertarik ke atas dengan perlahan, lantas kembali menatap kedua iris Rena yang nyalang. "Rena, berhenti mengumpatiku! Aku sudah mengatakannya berulang kali. Jika ayah datang dan melihat calon menantunya pandai mengumpat bagaimana, hm?"

LOST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang