Tiara membuka pintu, mengendap diam-diam berusaha sampai kekamarnya, berharap Keanu sudah berhasil membawa Jebi dan kawanan lainnya ke kamarnya. Cewek itu sedikit menggosok hidung, agak gatal efek angin malam yang sepertinya sudah mempengaruhi suhu tubuhnya.
Cewek itu sudah tersenyum senang begitu melewati tangga, namun jadi terdiam begitu menemukan Suho dan Keanu didepan kamarnya.
Mampus dia ketahuan
"Dari mana nona Arsha?" Suho bersidekap, disampingnya Keanu diam saja.
"Tadi pulang sama siapa?" Tanya Keanu mendekat, menyampirkan jaket tebalnya pada Tiara yang kelihatan kedinginan.
"Dan sweater lo kemana?" Tanya cowok itu lagi.
Tiara gak menjawab, cuma mengeratkan jaket yang diberi Keanu.
Iya sweaternya tadi dikasih Valen abisnya Tiara risih ngeliatin badannya Valen mulu waktu itu.
"Tadi ketemu teman."
"Valen?"
Tiara mengangkat muka, jadi memandang Suho yang memberi pernyataan tepat tanpa keliru.
Kok dia tau Tiara abis sama Kovalen.
"Tadi gue telepon lo. Yang ngangkat Valen nyuruh gue pulang duluan." Jelas Keanu dan Tiara mengangguk.
Kovalen kampret, maki Tiara dalam hati.
"Kenapa gak bangunin abang sih? Ngapain nekat ketempat begituan sendiri? Kamu belum punya SIM ade."
Tiara merapatkan bibir, menunduk jadi merasa takut. Ini kalau Suho udah mulai cerewet tandanya cowok itu benar-benar khawatir. Tiara jadi ngerasa bersalah.
"Sekarang masuk kamar, besok kita bicara nona Arsha."
Tiara mengangguk, secepat kilat masuk kekamarnya mengikuti perintah Suho. Daripada kakaknya makin marah, mending dia nurut aja.
Jebi membuka mata, masih kreyep-kreyep ditambah efek pusing dikepalanya. Bego, dia lupa berapa banyak yang dia minum semalam.
Cowok itu bangun dari ranjang dan berakhir dengan badannya yang limbung. Dia memegang kepala, mengerutkan kening akibat efek mabuk yang melanda.
"Udah bangun Bi?"
Jebi perlahan melirik sekitar, menemukan Keanu dipintu kamar sedang menyender dengan kedua tangan didalam saku.
"Gue gak tau apa yang lo fikirin sampe berani mabuk kayak semalam." Suho juga ada disana disamping Keanu, terlihat memasang wajah marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Drama ; Klimaks (TAMAT)
FanfictionPada alur drama, klimaks adalah titik batas yang memisahkan komplikasi dan resolusi.