Mobil merah itu berhenti didepan gerbang rumah Tiara. Valen, selaku pemilik mobil langsung keluar membuka pagar dan memasuki area rumah cewek itu.
Semalam dia gak tahu kalau Tiara ternyata mengiriminya chat karena cowok itu sudah tidur duluan. Tadi pagi saat dia bangun cowok itu jelas kaget banyak sekali chat spam dari kekasihnya, namun saat ia balas Tiara tak merespon apa-apa, bahkan dibaca pun tidak. Itu sebabnya pagi ini meski dia gak ada jadwal kuliah cowok itu tetep jemput Tiara, nganterin cewek itu kekampus sekaligus liat keadaan cewek itu.
"Permisi." Dia mengetuk pintu yang kemudian dibukakan oleh seseorang yang dia tahu bernama Shalsa, kakak perempuan Tiara.
"Tiara ada?"
Shalsa mengangguk, mempersilahkan Valen masuk kemudian mengiringnya ke ruang tamu.
"Ara lagi dikamar sama abang Len."
Valen ngangguk, tanpa suara meminta izin mendatangi kamar cewek itu.
Shalsa yang mikir Valen mau jenguk Tiara yang lagi sakit ngebiarin aja. Toh dia juga lagi sibuk ngurus laporan KKN nya.
"Balikin ih abang."
Tiara diatas kasur ngomong keabangnya yang lagi lesehan sambil main PES bareng Jebi, gak cuma Jebi sih ada Keanu juga. Tiara gak tau kenapa kakak kelas waktu dia SMA itu bisa ikut dateng juga.
Suho gak gubris adeknya. Masih lebih betah liatin pemainnya memegang bola meski sesekali mengumpat saat bolanya hampir direbut Jebi.
"Abaaaaaaaaaaaang."
"Berisik."
Tiara langsung diem. Kesel sama Suho yang bentak dia cuma gara-gara main doang.
"Udahlah Ra lo tidur aja, biar hape lo bang Suho aja yang simpen." Jebi ikutan ngomong dengan mata yang gak berpaling dari layar.
Gimana mau istirahat kalau kaliannya pada main sambil ngebacot gitu dikamarnya dia?
Kadang-kadang Tiara bingung yang bodoh disini siapa sih?
Belum lagi Keanu sama Jebi yang heboh banget kalau bolanya direbut. Heumm cowok kalem kalo main game ternyata berubah beringas yah.
"Abang hape ade balikin. Kalau ada chat penting gimana?"
Suho gak jawab sama sekali bikin Tiara akhirnya ngambil satu bantal mau lempar ke abangnya. Bodo deh kalah aja sekalian.
"Permisi."
Pintu kamar Tiara kebuka, Valen masuk nipisin bibir pas ngeliat kamar ceweknya penuh dengan cowok.
Ini kamar apa penampungan? Shalsa ngasih taunya kalau Tiara lagi sama abangnya, abangnya doang loh yah tapi ini ada dua orang cowok lagi dikamarnya. Wah wah Tiara mau selingkuh dari dia.
"Kak Aleeeeeeeen."
Valen berjengit ngedenger suara Tiara yang nyaring manggil namanya dia. Dia menggaruk leher merasa gak enak sama tiga cowok yang natap dia sekaligus apalagi salah satunya calon kakak iparnya dia. Waseeek
"Lo Valen?" Tanya salah satu cowok disana. Dia ngelepas stick PS nya ngedeketin Valen terus ngulurin tangan mau ngajak jabatan. "Gue Suho, abangnya Tiara."
Oh jadi kakak iparnya yang ini? Putih juga kulitnya sama kayak Tiara sama Shalsa. Mungkin putihnya turunan keluarga kali yah.
"Valen bang." Jawab Valen agak kikuk gak seperti biasanya. Hello ini Valen loh yah yang sengaknya nauzubillah bisa kikuk gini diajakkin kenalan sama calon ipar.
"Jebi Keanu kita main diruang tengah aja." Ajak Suho kepada dua orang lainnya.
"Bentar bang ini satu ronde lagi nanggung." Keanu yang dari tadi jadi tim penonton komentar. Mungkin dia mager juga pindah udah pewe.
"Lo mau jadi nyamuk?" Jebi ngelepas sticknya narik tangannya Keanu keluar kamar Tiara.
Valenmah diem aja, sebenernya tuh cowok juga pengen ditinggalin berdua sama Tiara tapi kalau ngomong langsung gak sopan juga, kalau gak dapet restu dari abangnya Tiara kan repot.
"Jagain ade gue Len."
Valen ngangguk ngebiarin Suho dan dua temannya keluar. Dia ngedeketin Tiara yang dikeningnya udah ditempel bye-bye fever. Cowok itu jadi berjengit, ini Tiara umur berapa sih pakenya gituan?
"Kak Alen pusing."
Valen langsung nempelin tangannya ka kening cewek itu "Kenapa sakit gak ngomong-ngomong?"
Tujuan Valen ngedatengin Tiara emang bukan karena Tiara sakit, dia aja baru tahu kalau Tiara sakit pas liat kompresan dikening ceweknya itu.
"Hape disita abang."
"Gue fikir lo marah."
"Marah kenapa?"
"Gue gak bales chat lo semalem."
"Gak ko. Itu emang udah malem, wajar kalo kak Alen gak bales."
"Semalem tidur jam berapa?" Kali ini tangannya Valen pindah puncak kepala Tiara, ngusap-ngusap rambut cewek itu pelan.
"Lupa, ketiduran pas teleponan sama Bobby."
Usapan Valen berhenti, entah kenapa gak suka Tiara sebut nama Bobby. Dia pengen bilang keberatan soal kedeketannya sama Bobby tapi dia mikir lagi. Semalem dia aja chattingan sama mantan, secara gak langsung dia sama aja dong.
Kalau Tiara tahu dia bakal cemburu gak yah? Tapi kayaknya gak mungkin. Tiara dari awal pacaran gak pernah masalahin dia sama cewek. Pas nganter Monique dulu aja Tiara gak komen apa-apa. Cowok itu hela nafas, dari awal emang selalu dia yang gampang panasan, Tiaramah biasa aja.
"Jangan deket-deket Bobby." Valen duduk disamping Tiara, nyenderin kepala gak nyadar kalau sebenarnya yang sakit disini Tiara. "Bobby pernah suka kamu."
Tiara diam, menahan pekikan senang Valen secara gak langsung bilang dia cemburu. Cewek itu, kalau gak ada Valen pasti udah loncat-loncat kesenengan.
"Maunya deket-deket kak Alen aja." Balas Tiara.
Valen senyum, mencubit hidung Tiara gemas. "Jago banget yah gombal."
"Gombalnya sama kak Alen doang sekarang."
"Hmmm lo cuma boleh gombal sama gue."
Valen itu lucu, kadang-kadang pake gue-lo kadang pake aku kamu. Cowok kayak gini kadang bikin Tiara gemas pengen cepet dihalalin aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Drama ; Klimaks (TAMAT)
FanfictionPada alur drama, klimaks adalah titik batas yang memisahkan komplikasi dan resolusi.