21

313 42 2
                                    



















"Kalau gitu kasih tau gue gimana cara lo nganggap Tiara? Sahabat, tetangga, teman kecil, adek, atau sebagai seorang perempuan?"

Jebi berjalan ke arah jendela dengan helaan nafas panjang. Dia duduk disana, ditempat biasa Tiara perhatiin hujan sambil galau. Lucu, dulu dia sering ledekkin Tiara yang sering ngelamun disana sekarang malah Jebi yang ngelakuin hal yang sama.

"Lagipula kalau beneran lo liat Tiara beda, gue gak keberatan bersaing sama lo buat dapetin dia."

Dan omongan Keanu dulu terlintas lagi. Soal keraguan cowok itu sama persahabatannya dengan Tiara. Kenapa baru sekarang dia bimbang? Kalau difikir-fikir ini udah terlalu telat. Hampir 19 tahun mereka sama-sama dan itu baik-baik aja sampai Keanu bikin dia ragu sendiri.

Lagipula dia udah beberapa kali pacaran, Tiara juga sama. Mereka gak pernah permasalahin ini sebelumnya tapi lagi-lagi berkat omongannya Keanu semua jadi berubah. Jebi harus apa? Dia bingung.

Lamunan cowok itu terhenti, refleks menegankkan badan ketika rumah didepannya didatangi seseorang, dua orang lebih tepatnya. Salah satunya cewek yang udah jelas Tiara. Ayolah, jangankan pake helm, Tiara ditutupin karung aja masih bisa Jebi kenali.

Tiara kelihatan buka helm, ngasih helmnya sama yang punya motor terus dadah-dadah ketika motor itu melaju pergi. Jebi menipiskan bibir, jadi menenguk ludahnya sendiri.

Oke, saatnya dia cari kepastian.





































Tiara menurunkan senyum, jadi lemas ketika Keanu meninggalkan kediamannya. Alah, kayak ditinggal pacar aja lagian dia emang udah beneran gak ada pacar. Hari ini semua beneran fix, hubungannya sama Valen sudah tidak diragukan lagi kandas dan Tiara gak boleh menyesal. Hidupnya masih panjang, perjuangannya buat move on juga masih ada banyak cara, dia gak boleh galau-galau lagi.

Cewek itu menarik nafas, sekali lagi meyakinkan diri. Cowok ganteng masih banyak Tiara. Itu terus yang dia ingat, padahal dia sendiri gak yakin dia bisa suka sama Valen dulu karena Valennya ganteng atau Valennya galak. Terserah aja yang penting Tiara gak galau.

"Pulang lo?"

Tiara diam, kaget sebenarnya tapi yah gitu kebiasaan cewek ini. Kaget tapi malah keliatan kayak gak kaget. Ngerti gak? Gak yah, yaudahlah.

"Wey." Jebi sekali lagi memanggil, agak takut sama diamnya Tiara ini, kalau tuh cewek kerasukan kan gak lucu.

"KAK JEBI SETAN."

Jebi yang sekarang jadi kicep diteriakin begitu. Yaelah Ra, telat amat kagetnya. Tiara manyun, begitu saja jadi memasuki rumah meninggalkan Jebi digerbang sana. Bodo! Mood dia beneran lagi jelek sekarang.

"Ngapain pulang sama Keanu lagi?"

Tiara ngerem mendadak, seketika jadi berbalik memandang Jebi dibelakangnya, bener dugaannya Jebi bakal ngikutin dia.

"Kak Jebi." Panggil Tiara, kali ini merubah nada suaranya jadi tak sekencang tadi.

"Apa?"

"Gue putus."

"Kemarin lo bilang juga udah putus tapi malah pulang berduaan sampai jam 3 pagi."

"Itu kan gue jemput lo yah sama yang lain."

"Jemput tapi pas ada Valen kesempatan ngintilin sampai subuh."

"Bukan gue yang pengen tuh buaya yang jebak gue."

Drama ; Klimaks (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang