Katanya cinta pertama itu meninggalkan kenangan yang gak pernah pudar. Perasaan itu, senang dan sedih dikala itu paling diingat dalam otak manusia. Gak cuma cinta, tapi semua dengan judul 'pertama' selalu meninggalkan euphoria yang luar biasa.
Dan sekarang Tiara mengakui itu
Meski berkali-kali otaknya menyuruhnya untuk lupa tapi jalinan syaraf itu tak mau menurut seolah punya kuasa sendiri. Tiara lemah, dia lelah terus berpura-pura. Tapi kalau dia kembali lagi seperti dulu dia takut terluka.
Tiara merengut, mulai mengambil beberapa makanan dari pemanggang kemudian ikut bergabung bersama Yasmin, Kiandra dan Bambam di ujung lain halaman belakang rumah Yoyo.
Ya, mereka lagi party buat perpisahan kepindahan Bobby dari Rajawali, tapi diadainnya dirumah Yoyo. Memang kurang ajar anak ini.
Tiara melangkah dalam diam, menuju kearah Bambam dan Yasmin dengan mata yang sesekali melirik Valen bersama anak-anak cowok disana. Dia jadi melamun, memikirkan bagaimana keadaan cowok itu setelah kemarin ke club bersama Kaisar. Apa cowok itu baik-baik aja? Yang terpenting, kenapa cowok itu bisa sampai nekat mabuk. Tiara penasaran.
"Deketin aja kali kalau penasaran mah."
Tiara mendecih, jadi melempar tatapan tajam pada Yasmin yang nyengir santai disamping Bamban sambil mengunyah sosis mereka.
"Kemarin sampe mabuk kan? Kamu gak kasian?"
Tiara jadi merengut, gak menjawab pertanyaan Kiandra dan pura-pura sibuk melahap potongan hotdog yang mereka buat. Kasian sih kasian, tapi ya gimana kan dia mau move on masa suruh deketin Valen lagi kan sama aja bohong.
"Gak usah sok mahal Ra. Cowok yang mau sama lo kan cuma kak Alen doang." Bambam menyeletuk, Tiara langsung mendelik, menghadiahi cowok itu satu pukulan dikepala.
"Hih gue laku ko enak aja." Kata Tiara membela diri sendiri.
"Lo gak kasian apa dari tadi Yoyo gue jadi sasarannya kak Valen mulu." Yasmin menimpali lagi, mengunyah sambil melirik Yoyo disisi lain lagi suap-suapan sama Alif. Seketika jadi iri karena dianya aja belum pernah Yoyo suapin kayak gitu.
"Halah Yoyo lo, jadian aja enggak." Bukannya Tiara, yang balas justru Bambam. Gak tau Bambam lagi mode kompor kayaknya hari ini.
"Bukan enggak, cuma belum." Yasmin mengklarifikasi.
"Lagian lo pede amat dah, yang kak Valen liatin kan Bobby bukan Yoyo." Bener kan Bambam emang lagi seneng mancing-mancing perang.
"Ya kan mereka rendengan. Liat Bobby liat Yoyo juga." Yasmin membela lagi.
Tiara jadi mencibir. Cewek itu begitu saja melipir kebelakang, mengabaikan Yasmin dan Bambam yang masih berdebat disana. Memang, setelah dekat dengan Bambam dan Tiara, perbendaharaan kata Yasmin dalam berdebat semakin meningkat. Cewek itu tak lagi jadi sipendiam yang selalu bersembunyi, tapi semakin berani muncul dan memberi opini, bahkan untuk hal tidak penting sekalipun kayak perdebatannya sama Bambam ini nih.
"Lah lah kantong gue geter kenapa dah?" Kata Yasmin mengalihkan perdebatan dengan Bambam sementara Tiara sudah ada diantara Rena, Bintang dan Yena.
"Dih lo suka gue kali makannya geter-geter." Jawab Bambam cuek.
"Gak mungkin lah." Dia kemudian merogoh saku, mengeluarkan hape Tiara dari sana, "Ada telepon Bam." Katanya seakan melapor.
"Siapa siapa?"
"Kak Keanu." Jawab Yasmin sambil menunjukkan layar hape Tiara kehadapan Bambam.
Bambam membulatkan mulutnya saja, kemudian mulai berteriak memanggil Tiara diujung sana, "TIARAAAA BANGKE NELPON NIH."
KAMU SEDANG MEMBACA
Drama ; Klimaks (TAMAT)
FanfictionPada alur drama, klimaks adalah titik batas yang memisahkan komplikasi dan resolusi.