35

466 51 23
                                    
























Valen : Buat yg terakhir kali. Bisa kita ketemu?

Valen meredupkan matanya, melihat dua centang biru sudah tertera disana namun dirinya tak kunjung mendapat jawaban. Cowok itu menyandarkan punggung pada dinding kamar, membuatnya kini berhadapan langsung dengan Kaisar diatas kasurnya.

"Udahlah Len. Nyerah aja kenapa sih?"

Valen masih tak mengubris, masih berharap banyak Tiara akan membalas pesannya. Tak perlu mengiyakan asal merespon Valen sudah cukup tenang.

"Len." Kaisar masih membujuk yang kemudian jadi terdiam saat Valen menatapnya lurus, lurus dan kosong membuat Kaisar jadi tak tega.

"Ini yang terakhir Sar. Gue harus mastiin." Katanya yakin. Ia beralih kembali pada ponselnya, mengetikan sesuatu pada roomchat yang sama.

Valen : Gue tau pesannya udah dibaca

Valen tak peduli jika ia terkesan memaksa. Tapi segala keresahan yang dia rasakan harus ia akhiri, ia harus mendapat jawaban, ia harus tau apa yang dibutuhkan hatinya kelak.

Ponselnya berbunyi. Berharap cemas dengan balasan yang Tiara berikan.

Tiara : Maaf kak, gue harus ketemu kak jebi


Dan dia pun patah.








DRAMA; KLIMAKS

Last part


























Valen membenarkan tali tas, berjalan santai melewati banyaknya lorong menuju gedung fakultasnya. Cowok itu berjalan saja, cenderung gak peduli saat banyak mata melirik, khususnya dari para maba perempuan yang begitu saja mengaku sebagai penggemarnya. Dikata dia artis pake penggemar segala? Bah.

Semester baru memang sudah dimulai sejak 3 minggu lalu. Kini, dia resmi berada ditingkat 3. Banyak anak baru lagi bermunculan, salah satunya kumpulan cewek-cewek rese yang selalu melihatnya dengan mata jelalatan penuh damba. Maaf saja, tapi Valen sudah kebal.

Dia menipiskan bibir, semakin tak peduli melangkah maju. Tinggal beberapa langkah lagi sampai di ruang kelasnya namun berhenti begitu saja.

Dia terdiam

Tanpa sadar memelankan langkah mendekati cewek yang kini sedang duduk dilantai gedung jurusannya. Ia berhenti tepat dibelakang sosok itu kemudian meredupkan mata.

"Ngapain lo?" Tanyanya setelah beberapa lama diam saja.

Cewek itu menoleh, mata monolidnya nengerjap perlahan sampai akhirnya melebar. "Gue... Eung..."

"Kenapa?" Tanya Valen agak menuntut. Dia maju satu langkah disamping cewek itu kemudian berjongkok "jatuh lagi?"

Tiara membuang muka, jadi berdehem malu ketahuan begini. Mana tau kalau Valen masih inget kebiasaannya yang sering nyungsep sembarangan.

"Ngapain nyasar sampai kegedung teknik?"

"Gue punya temen disini. Emang gak boleh gitu kalau gue main?" Jawab Tiara nyolot.

Valen gak peduli, hanya menaikan salah satu alis kemudian memandang sekeliling. "Bisa jalan?" Tanyanya.

Dia melihat Tiara yang menunduk, memanyunkan bibir dengan kedua mata menyendu. "Kalau gue ngalangin jalan ya maaf. Lagian jalannya juga luas sisi kiri sama sisi kanan gue muat kali buat lo lewat doang."

Drama ; Klimaks (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang