Valen tersenyum, menatap langit-langit kamarnya kemudian mengingat kembali perkataan Tiara tiga malam yang lalu, perkataan yang keluar ketika Tiara mabuk.
Biasanya orang mabuk kalau ngomong selalu jujur kan? Semoga aja Tiara jujur. Amin
Dengan ini Valen yakin kalau cewek itu juga masih belum sepenuhnya move on. Mereka masih ada harapan.
Dia turun dari kasur, ngambil kunci motor diatas nakas. Sekali lagi dia lirik sweater biru muda di atas kasur, dan kemudian tersenyum lebar begitu saja.
Kita simpulkan saja kalau Kovalen gila
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tiara mengurungkan suapannya, menoleh kesamping dan melihat Jeka duduk disana. Hmmm ada apa ini anak teknik nyasar ke MIPA?
"Numpang duduk doang Ra." Tanpa ditanya Jeka lebih dahulu jawab. Udah peka sama hawanya Tiara yang mendadak serem.
"Lo ngapain ke kantin anak MIPA?" Tanya Tiara menyelidik.
"Lo juga anak sastra ngapain makan disini? jauh kali fakultas lo sama MIPA." Balas Jeka gak kalah sewot, padahal gak ada salahnya kalau dia kesini. Toh dia juga bayar.
"Dih, suka-suka gue lah mau makan dimana."
"Ya suka-suka gue juga dong kalau mau makan disini."
Tiara sama Jeka saling melempar tatapan tajam, mungkin kalau ini anime bakal ada efek kilatan petir menyambar dimata keduanya.
Ya emang, Tiara sama Jeka punya riwayat pertemanan yang tidak baik. Tiara trauma deketan sama Jeka karena cowok itu pernah ngirimin Tiara video bokep, mana Tiara sempet buka dan liat part pembukannya lagi. Kan Tiara jadi takut.
Terus dari sisi Jeka, dia juga gak terlalu dekat sama Tiara. Setelah dia salah kirim video yang harusnya buat Jefri, Tiara malah nyablak, keceplosan beberin tindakannya dan sialnya malah kedengeran sama Tsania. Udah hancur lah imagenya didepan gebetan.
Tapi ya emang cowok antariksa itu dominan jahil, salah satu yang paling jahil yah si Jeka ini. Semakin Tiaranya trauma, Jeka malah semakin gencar bikin Kesel.
"Hush sana." Usir Tiara
"Dih ogah, siapa lo nyuruh-nyuruh gue?"
"Pergi ih Jeka."
"Apaan sih gue kesini mau ketemu orang."
"Terserah lo mau ketemu siapa, tapi jangan duduk samping gue."
