Prolog

1.3K 75 4
                                    































Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Sekarang malam minggu, gak beda jauh sama malam-malam minggu sebelumnya rumah Tiara bakal didatangin sama Jebi. Bukan buat ngapel loh, tuh cowok dateng buat main PS sama suho. Awalnya gitu tapi karena Suhonya lagi ritual sama pacarnya bikin kedatangan Jebi sia-sia. Berhubung ada Tiara doang, karena Shalsanya lagi ada jadwal pengabdian ke desa-desa terpencil, jadilah dia ngajakin main Tiara.

Nah kalau Tiara sendiri gimana? Yah Tiara mah hayo hayo aja. Meskipun dia punya pacar kan Tiara gak tau dia bakal diapelin atau enggak. Faktor baru kali ini pacaran plus jadian juga baru beberapa hari bikin Tiara mikir kalau hubungannya sama Valen gak bakal seromantis kisah-kisah wattpad. Lagipula Valen cuek, jadi dia mikir gak masalah kalau Jebi kerumahnya malam minggu begini.

"Ra mana berondongnya?"

Jebi teriak, udah kayak majikan nyuruh pembantu. Sungguh gak tau malu.

Malam ini mereka mau nonton aja, males kalau main, udah ketahuan jelas yang menang pastilah Jebi.

Tiara didapur, masukin berondong manis kedalam mangkuk besar sambil misuh-misuh. Dia sebenernya ogah masak-masak gini tapi berhubung semua makanan disponsori sama Jebi, jadi dia nurut jadi tim kerja rodi siapin cemilan buat mereka berdua.

Tiara balik keruang tengah bawa mangkok besar berondong. Dia taruh makanan itu di meja depan sofa sambil ngeliatin Jebi yang nerima telepon dari hapenya.

Eh

Hape Tiara itu!!!!

Secepat kilat Tiara langsung rebut hapenya, bikin Jebi mengaduh kecil karena rambut cabang disekitar telinganya gak sengaja ikut ketarik Tiara.

Tiara mulai risau pas ngeliat nama sipemanggil. Valen si aligator kesayangannya.

"Halo kak."

"Tadi siapa cowok yang ngangkat telepon?"

Ya ampun mas, ngegas banget.

"Eung... Kak jebi."

"Ngapain megang hape lo?"

Valen ini Tiara pacar loh, masa masih pake gue-lo sih?

"Kan kak Jebi lagi dirumah kak."

"Ngapain dia ngapelin pacar orang?"

"Ngapel apanya? Kak Jebi main doang ko."

"Ini malam minggu Tiara."

"Yang bilang malam senin siapa?"

Terdengar helaan nafas dari ujung telepon.

"Gue gak mau tau. Usir dia."

"Dih dih masa usir anak orang. Gak sopan kak."

"Tiara, pacar lo siapa?"

"Kak Alen."

"Jadi yang harusnya ngapelin lo malam minggu siapa?"

"Kak Alen." Ini Tiara jawabnya polos banget cenderung ngelamun.

"Nah pinter. Sekarang usir Jebi, bentar lagi gue sampe rumah lo."

Telepon terputus dengan Tiara yang terdiam gak percaya. Pacarnya ternyata gak secuek yang dia kira. Bibir cewek itu perlahan naik membentuk senyuman lebar. Bolehkan Tiara fikir kalau Valennya cemburu?

"Ngapain lo senyum psikopat kayak gitu?"

Senyuman itu turun, berubah jadi kerucutan kesal. "Lo rusak khayalan indah gue aja sih kak."

Jebi gak komentar banyak, dia ngemilin berondong santai sambil liatin film yang udah diputar dari setengah jam yang lalu.

"Kak Jebi."

Jebi gak menjawab, cowok itu cuma bergumam gak jelas seakan merespon panggilannya Tiara.

"Pulang gih, kak Alen mau dateng."

"Yaudah kalau mau dateng." Jebinya cuek masih ngunyah berondong bikin Tiaranya makin panas.

"Ih nanti dia ngomel kalau liat kakak masih disini."

"Dih ini bukan rumah dia ngapain sok berkuasa." Kan kan gak tau diri diamah.

"Ini juga bukan rumah lo yah kak. Ini rumah gue."

"Yaudah sih, mau dateng mah dateng aja. Ngapain pake usir gue."

"Ih kalau kak Alennya marah gimana."

"Bagus gue mau liat lo kalau berantem sama pacar bakal beringas apa bakal lembek kayak manusia-manusia bucin."

"KAK JEBIIIII."

"Iya iya. Berisik banget. Heran kenapa cewek kayak lo ada yang mau sih."

"Ngomong lagi sini gelut sama gue."

'Ting'

Tiara membeku. Mampus Valennya udah dateng tapi Jebinya malah belum pulang.

Hmmm kira-kira bakal ada pertempuran gak yah dirumah Tiara?




Hmmm kira-kira bakal ada pertempuran gak yah dirumah Tiara?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


























































Drama ; Klimaks (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang