Bad Girl:(2)

16.1K 665 21
                                    

'Kadang jalan terbaik untuk menyelamatkan mental adalah menjauh dari pembuat penyakit tersebut'

Karena mereka sudah memastikan kalau kelas hari ini free mereka pergi kembali ke rooftop sekolah untuk bersantai menikmati angin yang sepoi sepoi itu.

Namun kini teman teman Leoni menatap wajah Leoni dengan heran karena sedari tadi leoni menekuk wajah nya.

"Kenapa lo?" tanya Vino.

"Murung amat tuh muka, abis ketemu sama si Justin," timpa Samuel.

"Apa cowok sialan itu macame-macem sama lo?" tanya Vino lagi.

Leoni mulai mengangkatkan kepalanya.

"Ish, rasanya pengen gue hajar abis abisan tuh muka dia," omel Leoni dengan pelan.

Teman nya itu mengerutkan kening nya.

"Lo tau gak sih rokok yang tadi di ambil sama dia itu di hancurkan oleh tangan sialan nya," jelas Leoni.

Mata mereka membulat dengan sempurna.

"What?" ucap mereka secara bersamaan.

"Kurang ajar bangat emang, rasanya gue pengen mitesin tuh tangan dia," gerutu Leoni.

"Udah lah lagian cuma rokok, bisa lo beli lagi," ujar Ariqo.

"Cuma satu bungkus juga lagian," tinpa Zoona.

"Ini bukan tentang satu bungkus atau bukan nya, tapi dia berani berbuat kaya gitu, ngelunjak tau gak,"

"Terus apa yang lo lakuin?"

"Tunggu aja, sampe pulang nanti dia gak ganti tuh rokok, gue bakal hajar dia habis habisan, dia pikir gue gak berani kali,"

Teman teman nya itu hanya bisa tertawa karena Leoni terus terusan menyumpahi Justin, entah lah memang Leoni dan Justin sudah menjadi musuh sedari awal mereka masuk, Justin selalu mencari kekesalan Leoni sampai Leoni harus memberi nya pembelajaran terus menerus

<skip>

Dan benar saja saat ini Leoni dan teman teman nya tengah menunggu kedatangan Justin di depan gerbang, agak sedikit jauh karena mereka menunggu di depan mobil yang terparkir tepat di pinggir jalan.

Teman teman Leoni menatap wajah Leoni yang bahkan sibuk mencari Justin sudah hampir 10 menit mereka berdiri disini dan Justin masih belum keluar.

"Lo yakin perkara satu bungkus rokok doang?" ujar Samuel menatap Leoni dengan heran.

Leoni dengan cepat menganggukan kepalanya.

"Satu bungkus rokok itu berarti buat gue," jawab Leoni namun mata nya tak sama sekali berpindah dia terus terusan menatap gerbang sekolah.

"Kita beli lagi, Leoni. Bahkan lebih dari satu bungkus kalo lo mau," -Bastian

Leoni akhir nya menatap Bastian dengan sinis.

"Udah gue bilang kan ini bukan hanya tentang rokok," jawab Leoni dengan sinis menatap Bastian.

Vino menepuk bahu Bastian yang akan membuka mulut nya itu untuk berargumen.

Bad Girl  [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang