'Pembelajaran itu adalah pilihan untuk kita ambil atau kita biarkan begitu saja'
Mereka baru saja masuk ke area sekolah, menyusuri setiap koridor sekolah delapan orang itu berjalan bak sebuah gang, di antara mereka Leoni lah yang paling mencolok, bagaimana tidak, dia satu satu nya cewek di antara tujuh laki laki itu, semua mata tertuju pada mereka, bahkan mereka tak berani menatap wajah ke delapan orang itu mereka hanya bisa menundukan kepalanya ketika berpapasan dengan kedelapan orang ini.
Kedelapan orang yang bisa di bilang sebagai perusuh sekolah, berpenampilan tak seperti murid pada umum nya, rompi yang seharus nya mereka pakai wajib, malah tak mereka pakai, mereka lebih menginginkan memakai kemeja putih saja dengan baju yang di keluar kan, apalagi Leoni memakai rok pendek seatas lutut dengan ketat dan baju yang crop, rambut nya yang di biar kan tergerai berwarna biru pekat, sudah beberapa kali guru menegur penampilan Leoni namun dia tetap tidak mau mendengar kan.
Mereka duduk di bangku kelas 12 IPS 1, kelas yang hanya di kuasai oleh Leoni dan teman teman nya itu.
Hari ini adalah hari senin, hari dimana semua murid wajib mengikuti upacara di tengah lapang, 5 menit yang lalu pengumunan dari seorang guru pada murid untuk segera pergi ke tengah lapang, namun Leoni dan teman-teman nya memilih untuk pergi ke rooftop sekolah, menghindari upcara tersebut.
Tempat ini memang sudah menjadi tempat pelarian mereka ketika bolos kelas, tidak ada murid yang berani kesini atas perintah Leoni.
"Bawa rokok kan?"tanya Leoni pada teman-teman nya yang sedang fokus dengan kegiatan nya masing masing.
Vino langsung berhenti memainkan ponsel nya, menoleh ke arah Leoni.
Dia mengeluarkan sebungkus rokok di saku celana nya, menyodorkan rokok serta korek api itu ke arah Leoni.
Leoni tersenyum dengan lebar mengambil bungkus rokok itu.
"Terbaik," jawab Leoni sembari mengedipkan satu matanya pada Vino.
Leoni mulai mengeluarkan satu batang rokok tersebut dan meletakan nya di ujung bibir siap untuk membakar ujung rokok tersebut dengan korek yang dia pegang.
"Lo lagi ada problem?" tanya Bastian yang baru saja menatap Leoni.
Korek yang baru saja di hidup kan itu, padam oleh angin karena Leoni tak cepat membakar pada ujung rokok itu.
Dia menoleh ke arah Bastian, lalu tersenyum miring dengan rokok yang masih ada di mulut nya itu.
Dia menganggukan kepalanya.
Seketika semua teman nya berhenti dengan kesibukan mereka dan langsung menatap Leoni.
"Sudah menjadi makanan sehari hari." ucap Leoni dengan tawa kecil nya.
"Rumah yang seharusnya menjadi surga, malah menjadi neraka buat gue," lanjut nya.
"Rumah gue surga,lo tinggal di rumah gue aja"jawab zoona sambil tersenyum lebar.
"Ogah bangat,bukan surga jadi babu lo iya"jawab leoni dengan sinis.
Semua teman nya tertawa dengan keras termasuk leoni.
"Gimana kalo lo pindah ke apart?" ujar Vino.
Tawa mereka pudar seketika dan langsung menatap ke arah Vino.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl [SUDAH TERBIT]
Teen FictionLEONI ALEXIA, wanita yang di kenal sebagai siswi paling susah, pembangkang, yang tak suka di atur oleh siapapun termasuk guru yang ada di sekolah, bahkan guru-guru lainnya sudah angkat tangan dengan kelakukannya ini. Namun dia di hadapkan oleh seora...