'Jika ini kesalahan, tolong sadarkan aku'
Setelah memastikan Vino meninggalkan rumah nya, dia kembali masuk.
Dia melihat bungkus Rokok yang tegetak di meja ruang tamu, dia mengambil rokok tersebut, dan mulutnya mulai asem karena sedari tadi dia belum merasakan rokok.
Dia mengambil satu batang rokok dan meletakan rokok itu ke mulut nya.
Kedua mata nya membulat saat rokok itu berhasil mendarat di bibir nya, rasanya mulut nya seperti terbakar karena pedas, benar tidak seperti Rokok yang biasa dia kosumsi.
Dia segera menjauhkan rokok itu dari mulut nya, dia menatap bungkus rokok itu dan kemesan nya sama seperti rokok yang dia kosumsi.
[Gak akan pernah gue kasih, nanti terjadi sesuatu sama lo,] -Justin
Dia mengingkat perkataan Justin tadi siang, karena rokok ini adalah rokok yang dia ambil dari Justin.
"Cowok sialan!" gumam Leoni dengan kesal meremas bungkus rokok tersebut dan membuang nya ke tempat sampah.
Diaberjalan ke arah kulkas, membuka kulkas tersebut, kosong tak ada satu pun makanan atau pun minuman.
"Gila, bisa mati kelaparan dan kehausan kalo gini cara nya," gerutu nya nya.
Kemudian dia kembali menutup kembali kulkas tersebut, dia menatap ke arah jam dinding, menunjukan pukul 22:25, namun dia tetap memutuskan untuk membeli makanan di minimarket yang ada di bawah.
Dia mengambil jaket nya lalu membuka pintu untuk keluar.
Brugh!
Baru saja dia melangkah beberapa langkah, tubuh nya terjatuh karena baru saja dia menabrak orang karena kelengahan nya saat berjalan, karena dia terus menatap dompet yang dia pegang.
"Shit!"gumam nya Leoni.
Dia mengangkatkan kepalanya sebelum berusaha bangun sendiri.
Kedua mata nya membulat dengan sempurna ketika dia menatap dengan jelas lelaki yang baru saja menabrak nya adalah lelaki yang tak asing.
Itu Justin, si ketua osis sekaligus musuh Leoni.
Bukan nya membantu Leoni bangun dia hanya menatap Leoni dengan mengangkat kan satu alis nya.
"LO!?!?" ucap Leoni dengan sedikit menaikan nada suara nya sembari berusaha untuk bangun.
"Wah, lo kayanya suka bangat deh ngurusin hidup gue, sampe ngikutin gue kesini," ucap Leoni dengan ketus berdiri di hadapan Justin.
Mulut Justin membulat sembari mengerutkan kening nya.
"Terlalu percaya diri itu tidak baik," jawab Justin.
"Gue tinggal disini," lanjut Justin sembari menunjuk pintu kamar yang ada di belakang nya.
Leoni mengerutkan kening nya begitu pun dengan mulut nya yang sedari tadi terbuka, siapa sangka kalau kamar dia dan kamar justin bersebelahan.
Leoni memalingkan pandangan nya sembari berdehem, karena memang benar dia merasa malu karena sudah mengatakan hal seperti tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl [SUDAH TERBIT]
Ficção AdolescenteLEONI ALEXIA, wanita yang di kenal sebagai siswi paling susah, pembangkang, yang tak suka di atur oleh siapapun termasuk guru yang ada di sekolah, bahkan guru-guru lainnya sudah angkat tangan dengan kelakukannya ini. Namun dia di hadapkan oleh seora...