Selamat membaca
Jangan lupa vote hehe:)
Suara ketukan pintu dan juga suara Leoni itu masih terdengar jelas di telinga Justin, namun Justin berusaha untuk tidak memerdulikan nya.
Dia membuka jaket yang dia pakai, melemparkan jaket itu ke sofa, dia berjalan menuju lemari es, dan membuka pintu kulkas itu mengambik satu botol minuman, dan mulai meneguk nya.
"Ciwik siilin,si ciil,si jiil mihil,si si simiinyii"ledek justin sambil memajukan bibir bagian bawah nya ke depan.
Brugh!
"AWW!!!" teriak Leoni.
Kedua mata Justin membulat, dia menutup pintu kulkas itu, dan langsung berlari menuju pintu.
Dengan cepat membuka pintu itu.
Leoni masih berdiri di depan pintu dan kali ini dia mengerutkan bibir nya.
Justin mengangkatkan kedua alis nya dengan tanda tanya.
Leoni nyengir hingga memperlihatkan gigi nya rapih itu "Kaki gue sakit,minta di ajarin sama lo" ucap Leoni masih dengan senyum lebar itu.
Namun wajah Justin masih datar sembari menatap wajah Leoni dengan tajam.
"No, gue cuma khawatir sama pintu gue takut rusak,"
"Mending lo masuk kamar dari pada ngerusak pintu orang,"
Kedua mata Leoni membulat, sungguh perkataan Justin membuat emosi nya melonjak.
Justin kembali menutup pintu itu, sebelum Leoni memukul nya.
"Dasar so iyey," gumam Leoni.
Dia kembali memukul pintu itu dengan kaki nya, alhasil kaki nya nambah sakit.
Dengan terpaksa Leoni kembali ke kamar nya, dengan wajah bete dan kaki sakit yang tak dia perdulikan itu.
Dia melemparkan tubuh nya kesofa, menghela napas panjang dan membuang nya dengan kasar.
Ini benar-benar membuat Leoni kesal.
Argh!
Leoni mengacak rambut nya, "Ketua osis so iyey, so iyey bangat, so ganteng, so jual mahal, lo pikiri cuma lo doang yang pinter, mentang mentang begitu so-soan gak mau ajarin gue, liat aja besok, gue bakal kasih lo pelajaran karena lo udah buat gue nunggu sampe kaki gue sakit," gerutu Leoni sembari menonjok-nonjok ke udara.
Dia beranjak dari duduk nya berjalan menuju lemari yang berdiri tepat di samping kulkas, membuka lemari tersebut berniat untuk mencari p3k karena bagaimana pun dia harus mengobati kaki nya itu sebelum makin sakit.
"Ah shit," gumam nya sembari memalingkan pandangan ke arah lain.
Karena di sana dia tidak menemukan P3K, karena memang dia tidak menyiapkan itu saat pindah kesini.
"Ini gara gara lo ya ketos sombong, liat aja besok," gerutu nya kembali.
Tokkk... Tokkk... Tokkk...
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl [SUDAH TERBIT]
Ficção AdolescenteLEONI ALEXIA, wanita yang di kenal sebagai siswi paling susah, pembangkang, yang tak suka di atur oleh siapapun termasuk guru yang ada di sekolah, bahkan guru-guru lainnya sudah angkat tangan dengan kelakukannya ini. Namun dia di hadapkan oleh seora...