'Dan nyatanya, kamu adalah kesalah pahaman yang selalu aku masukan ke hati'
Leoni tengah memandangi seluruh tubuh nya du kaca fullbody, melihat tubuh nya yang sudah di lengkapi dengan rok seatas lutut dan juga baju crop yang di lapisi oleh jaket denim biru telur asin, tak lupa dengan boots panjang hitam yang dia kenakan.
Setelah merasa dirinya rapih dia segera keluar dari kamar nya dan segera menyusul teman-teman nya yang bahkan sudah menunggu dia sedari tadi.
Setelah menutup pintu, langkah nya henti begitu saja karena melihat Justin yang baru saja keluar dari kamar nya dengan kaos polos putih serta outer kemeja pendek berwarna biru telur asin, tak lupa dengan jeans longgar telur asin yang dia kenakan, sangat rapih.
Leoni menatap Justin dari atas sampai bawah dengan tatapan sinis nya.
Leoni memutarkan bola mata malas nya, sementara Justin lebih dahulu meninggalkan Leoni, dan Leoni juga ikut pergi dari belakang Justin.
Justin sudah menekan tombol lift dan saat ini Leoni tengah berdiri di samping nya, dia membuang napas nya dengan kasar, dia menatap ke arah tulisan jalur tangga darurat, dan dia memilih untuk turun menggunakan tangga darurat di banding kan harus satu lift dengan Leoni.
Leoni mengerutkan kening nya sembari menatap ke tubuh Justin yang mulai menjauh dari samping nya.
"Ciri-ciri manusia yang suka mempersulit diri," gumam Leoni sembari menatap tubuh Justin yang baru saja masuk ke pintu tangga darurat.
✨✨✨
Lampu kelap-kelip berwarna-warni membuat ruangan itu semakin menggema, apalagi dengan alunan musik yang membuat tubuh ikut bergoyang setiap kalo mendengar nya.
Sudah sangat lama Leoni baru menginjak kan kaki nya lagi kesini setelah dia sibuk belajar, malam ini di malam minggu dia baru bisa menikmati suasana clubing yang biasa dia kunjungi bersama teman-teman nya.
Dia memberi tos kepada teman-teman nya yang sudah memboking tempat, namun Leoni merasa ada yang berbeda malam ini, dia tak melihat batang hidung Vino sedari tadi.
"Vino kemana?" tanya Leoni dengan mengeraskan sedikit suara nya karena suara nya berbentrokan dengan alunan musik.
"Vino?" ujar Bastian yang baru saja menegak minuman di gelas nya.
Leoni mengangguk.
"Dia belum datang, kayanya sih bentar lagi katanya ada urusan dulu," jawab Bastian.
Dia menyodorkan gelas pada Leoni, dan dengan senyum yang lebar Leoni menerima gelas tersebut dan Bastian segera menuangkan minuman pada gelas yang di pegang Leoni.
"Lo bisa selamat dari si penganggu itu?" ujar Ariqo.
"Jelas, enak aja malam ini mau nyuruh gue buat belajar, gak akan bisa karena gue juga butuh healing," jawab Leoni sembari menaikan gelas nya ke atas lalu menegak minuman yang ada di gelas itu.
Leoni menuangkan beberapa kali minuman ke dalam gelas nya lalu menegak minuman tersebut dengan puas dan sangat bahagia.
"Malam ini gue merdeka, gak berduaan sama si peganggu itu yang nyebelin nya minta ampun,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl [SUDAH TERBIT]
Teen FictionLEONI ALEXIA, wanita yang di kenal sebagai siswi paling susah, pembangkang, yang tak suka di atur oleh siapapun termasuk guru yang ada di sekolah, bahkan guru-guru lainnya sudah angkat tangan dengan kelakukannya ini. Namun dia di hadapkan oleh seora...