Selamat membaca
Jangan lupa voted:)Tubuh Justin dan Leoni bertemu tepat saat Justin membuka pintu nya begitu pun dengan Leoni yang baru saja menutup pintu nya.
Leoni menatap tubuh Justin yang masih mengenakan seragam sekolah, yang hanya di lapisi oleh jaket hitam kulit.
Sementara itu Justin menatap Leoni yang sudah rapih dengan dress seatas lutut berwarna hitam serta sepatu docmart putih, penampilan nya sudah sangat rapih.
"Gak usah nanya gue mau kemana, ke mars sekali pun itu bukan urusan lo," ujar Leoni dengan ketus.
"Satu lagi. Keputusan gue masih sama, gue gak mau belajar sama elo," lanjut nya.
Justin langsung mengerutkan kening nya, "Muka gue keliatan perduli gak?" tanya Justin dengan datar sembari mengangkatkan satu alis nya.
Kedua mata Leoni serta mulut nya membulat.
Justin membuka pintu kamar nya, masuk dan kembali menutup pintu itu dengan kencang.
"What?" gumam Leoni dengan heran sembari menatap kamar Justin.
Pintu kamar justin kembali terbuka.
Justin menongholkan kepalanya.
"Pastiin temen lo itu nganterin lo sampe kamar, gue tidak menerima orang tidak sadar masuk ke kamar suci gue," ujar Justin lalu kemudian kembali menutup pintu nya.
Leoni semiakin di buat heran.
"WEY!!" teriak Leoni sembari berlari ke pintu kamar Justin.
"JUJUR AJA GUE JUGA NYESEL TIDUR DI KAMAR LO, DAN GUE GAK AKAN MENGULANGI HAL ITU TA!" teriak Leoni di depan pintu Justin.
"TIDAK AKAN!!!"
Arrghhh
"Rasanya pengen gue pukul muka so datar nya itu," gumam Leoni sembari memukul-mukul ke udara.
<skip>
Justin baru turun dari motor hitam milik nya, memarkirkan nya tempat biasa.
Dia membuka helm lalu turun dari motor tersebut dan mulai berjalan meninggal kan motornya di parkiran gedung apart itu.
Dia melirik ke arah jam tangan yang dia pakai, menunjukan pukul 23:55.
Ponsel nya berdering dan dia segera mengangkat panggilan tersebut.
"Iya, Justin udah sampe apart," ujar Justin
Beberapa detik setelah itu. panggilan itu berakhir, Justin tersenyum melihat panggilan itu berakhir dan dia kembali menyimpan ponsel nya di saku celana.
Langkah demi langkah membawa nya ke depan lift.
Dia menekan tombol itu, dan menunggu beberapa detik hingga pintu lift terbuka.
Kedua mata nya membulat ketika melihat wanita yang tengah duduk lemas di dalam lift tersebut.
Dia membuang napas nya dengan kasar, saat tau kalau wanita itu adalah Leoni.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl [SUDAH TERBIT]
Teen FictionLEONI ALEXIA, wanita yang di kenal sebagai siswi paling susah, pembangkang, yang tak suka di atur oleh siapapun termasuk guru yang ada di sekolah, bahkan guru-guru lainnya sudah angkat tangan dengan kelakukannya ini. Namun dia di hadapkan oleh seora...