Selamat membaca,semoga suka:)
Justin menghentikan langkah nya, lalu dia menyipitkan mata nya untuk meperjelas penglihatan nya, seperti nya wanita yang duduk di kursi panjang sedang menunduk itu tak begitu asing di mata Justin.
"Leoni?" gumam nya.
Dia langsung melanjutkan langkah nya untuk menghampiri Leoni itu.
Semakin dekat dia semakin mendengar suara isak tangis Leoni.
Dia membuang napas nya dengan kasar, saat tau kalau Leoni tengah menangis di pinggir jalan seperti ini, dia langsung berdiri di hadapan Leoni menutupi tubuh Leoni.
Leoni menatap Justin dengan kedua mata nya yang sudah di banjiri air mata itu.
"Kenapa dia jahat?" ujar Leoni sembari menatap wajah Justin.
Tentu saja itu membuat Justin langsung mengerutkan kening nya.
"Siapa?" tanya Justin dengan heran.
Leoni menarik napas nya melalui hidung nya sedikit mampet itu.
"Vino," jawab Leoni dengan pelan lalu dia kembali menundukkan kepalanya.
"Gue pikir gak akan sakit, ternyata ini sakit bangat," lanjut Leoni sembari memegangi dada nya.
Justin tertawa kecil, namun itu membuat Leoni heran lalu Leoni menatap Justin dengan sinis.
"Kenapa ketawa? Emang nya ada yang lucu?" tanya Leoni.
Tawa Justin perlahan memudar, lalu dia duduk di samping Leoni.
"Lo suka sama dia?" tanya Justin namun tawa nya itu masih belum sepenuh nya pudar.
Leoni mengangguk kan kepalanya perlahan sembari menghapus air mata nya.
"Dia perhatian bangat sama gue, perhatian lebih dari sekedar teman, dia baik, gak pernah ngebarin gue terluka sedikit pun, gak pernah ngebarin gue sendiri, dan itu alasan kenapa gue jatuh cinta sama dia,"
"Tapi, ternyata dia bersikap kaya gitu bukan ke gue aja, tapi ke orang lain, dia cuma menganggap gue sebagai sahabat cewek satu-satu nya,"
Penjelasan Leoni itu berhasil membuat senyum Justin memudar sepenuh nya.
"Tapi ada lebih menyakitkan lagi, ketika gue harus ingat dan menerima kenyataan kalo gue sama dia gak akan pernah bisa lebih dari teman,"
"Gue gak akan bisa jadi milik dia karena gue jauh dari cewek yang dia ingin kan,"
"Dia suka cewek yang berbalik arah dengan gue,"
*Flashback on"
{Club,Sofa,dengan beberapa Botol minuman}
"Senakal-nakal nya gue pasti milih pacar yang baik untuk di nikahi," ucap Vino
Meski pun dalam keadaan mabuk kata yang di lontarkan Vino sangat jelas, setelah Leoni mencerna perkataan itu dia langsung terdiam.
*FlashbackOff
"Tapi kenapa dia harus bersikap kaya gitu ke gue? Apa gue sekasihan itu di mata dia?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl [SUDAH TERBIT]
Teen FictionLEONI ALEXIA, wanita yang di kenal sebagai siswi paling susah, pembangkang, yang tak suka di atur oleh siapapun termasuk guru yang ada di sekolah, bahkan guru-guru lainnya sudah angkat tangan dengan kelakukannya ini. Namun dia di hadapkan oleh seora...