Bad girl:(24)

5.6K 294 3
                                    

Selamat membaca semoga suka:)


Bau yang sangat khas dari rumah sakit tercium oleh Leoni yang tengah duduk di kursi samping justin yang terbaring lemah belum sadarkan diri dengan perban yang ada di jidat,apalagi di bagian perutnya.

Dokter bilang justin akan segera sadar,dia hanya kekurangan darah saja maka dari itu tubuh nya lemah,apalagi beberapa pukulan yang membuat nya semakin lemah.

Perlahan leoni meraih tangan justin dan sedikit mengelus nya dengan lembut."Gue minta maaf"ucap leoni dengan nada rendah

"Kenapa elo yang datang dan nolongin gue."

Leoni menatap wajah justin yang masih terpejam dengan sangat tenang,dia menatap setiap inci wajah justin.

Tatapan nya terhenti pada ujung jari telunjuk justin yang mulai bergerak secara perlahan.

Leoni sedikit tersenyum.

Tatapan nya menyusur pada wajah justin,dia tengah sibuk mengatur penglihatan nya yang sedikit buram.

Leoni tersenyum dengan lebar"Akhir nya lo bangun juga"ucap leoni dengan senyum lebar nya.

Dengan otomatis justin langsung mengerutkan kening nya,melihat air mata leoni yang masih tersisa di kedua pipi nya,dan mata leoni yang memerah itu.

"Ada yang sakit nggak?"tanya leoni dengan wajah panik nya

"Gue panggil dokter dulu ya"lanjut nya

"Ga usah,gue baik baik aja."jawab justin dengan datar.

Leoni membuang nafas nya dengan kasar sekedar untuk melampiaskan rasa panik nya.

Justin berusaha untuk merubah posisi berbaring nya menjadi duduk bersandar di ujung tempat duduk empuk itu.

Justin menatap seluruh ruangan yang tampak besar ini,hanya ada dia di ruangan besar nan sejuk ini,apa ini yang di nama kan ruangan VVIP ruangan yang sangat mahal.

Setelah itu justin langsung menatap ke arah leoni yang sedang berusaha menghapus butiran air yang ada di kedua pipi nya

"Lo nangis?"tanya justin dengan spontan leoni langsung menatap ke arah nya dengan bulatan kedua mata dan berkedip secara berkali kali.

Kali ini leoni benar benar merasa bodoh.

Bodoh jika justin tau kalau dia benar benar menangis karena menangisi justin.

"Nggak."jawab leoni dengan spontan.

"Kelilipan aja."lanjut nya sambil menyesuaikan diri nya yang salah tingkah itu.

"Lo pikir gue bodoh,mana ada angin di ruangan tertutup macam ini."

Kedua mata leoni membulat dengan sempurna.

"Lo yang bodoh"kali ini leoni menyorotkan tatapan sinis nya.

Dengan otomatis kening justin mengkerut.

"Kenapa lo datang terus nolongin gue,sampai keadaan lo kaya gini,harus nya lo itu gak usah nurutin apa kata manusia sialan itu."gerutu leoni dengan ketus.

Bad Girl  [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang