04

658 137 7
                                    

Edgar

Althea malam ini terlihat lebih cantik dari biasanya. Bukan karena biasanya dia gak terlihat cantik, tapi malam ini cantiknya bikin gue pangling.

Berbalut dress berwarna hitam, rambutnya yang panjang ia biarkan tergerai tersapu angin. Dan gue baru menyadari dia memotong sedikit poninya. Dia juga memakai riasan yang tidak biasanya. Pokoknya Althea cantik malam ini. Beruntungnya gue punya calon istri secantik Althea.

Bokap dan nyokap langsung menyambut keluarga Althea dengan sangat hangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bokap dan nyokap langsung menyambut keluarga Althea dengan sangat hangat. Setelah bertegur sapa sebentar dengan keluarga gue, dia menyadari gue sedang memerhatikannya dari tadi. Sambil tersenyum dia langsung menghampiri gue.

"Hai, Mas!" sapanya pada gue. Gue baru menyadari Thea kalau tersenyum itu matanya ilang. Maksud gue bukan ilang gimana, ya gak kelihatan gitu karena mata Althea yang sipit.

"Hai, Al!" sapa gue balik. Gue mendekatkan diri gue berbisik di telinga Thea, "Kamu cantik malam ini."

Pipi Althea bersemu merah. Matanya otomatis memelototi gue. Gue hanya tertawa pelan melihat dirinya yang salah tingkah. Serius Thea cantik banget malam ini, gue bukan godain dia.

"Hai, Eve!" suara Landry terdengar dari belakang gue. Laki-laki itu menyunggingkan senyuman super lebarnya yang dibalas oleh Althea.

"Hai, Dry! Cie yang udah rapi. Tumben ada di rumah." sindir Althea pada Landry.

Landry memamerkan baju yang ia kenakan malam ini dengan gayanya yang sok dibuat setampan mungkin, yang membuat gue dan Althea memutar bola mata kami. Kesal dengan tingkah laku Landry.

"Gimana? Ganteng kan gue malam ini? Oh, jelas dong gue datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gimana? Ganteng kan gue malam ini? Oh, jelas dong gue datang. Ini acara keluarga." seru Landry penuh dengan kesombongan yang dibuat-buat.

"Lebih tepatnya kepaksa nampang di sini, Al. Kalau gak datang Bunda bakalan ngomel soalnya." celetukku.

Althea tertawa melihat tingkah kami berdua, "Benar, Mas. Dia gak bakalan datang kalau bukan Bunda yang minta."

Di Antara KalianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang