"Duh gimana ya," ucap Kezia.
"Terserah lo aja, gue siap apapun jawaban lo," ucap David dengan lirih.
"Yaudah gue milih lo aja, gue kasih kesempatan 1 kali lagi. Tolong jaga kepercayaan gue ya," ucap Kezia.
"Beneran? Makasih yaa," ucap David sambil memeluk Kezia.
"Tapi gue gak enak sama Fandy," ucap Kezia gugup.
"Gapapa, dia pasti ngerti kok," ucap David.
Kezia pun keluar untuk menemui Fandy. Ia sangat takut sekali berkata ini kepada Fandy, karena Fandy sudah baik kepadanya selama ini.
"Fan," panggil Kezia.
"Iya? Gimana?," tanya Fandy dengan penuh harapan.
"Gue minta maaf, gue belum bisa nerima lo Fan, tapi udah gue anggep sebagai sahabat sama kakak gue sendiri. Lo paham kan?," ucap Kezia lirih sambil meneteskan air mata.
"Gausah nangis Zia, gue paham. Tapi David gapapa kan kalo gue deket sama lo?," tanya Fandy.
"Iya," ucap Kezia. "Makasih ya buat selama ini, gue sayang sama lo," ucap Kezia.
"Iya, tetep sahabat kan?," tanya Fandy.
"Iya,"
"Gue mau ke rumah Abigail dulu ya. Bye," ucap Fandy.
"Iya,"
Kezia pun diantar pulang oleh David. Kezia masih merasa tidak enak dengan Fandy dan merasa canggung dengan David.
"Kok diem aja?," tanya David.
"Eh-gak gapapa," ucap Kezia gugup tersadar dari lamunannya.
"Masih ragu sama perasaan aku?," tanya David dengan memegang tangan Kezia.
"Gak gitu," ucap Kezia. "Cuma gaenak aja sama Fandy," sambungnya.
"Gapapa kali, dia juga ngerti kok," ucap David meyakinkan Kezia.
"Hem iya deh,"
"Eh-maafin gue ya? Gue jadi canggung juga sama lo," ucap Kezia.
"Gapapa Key, panggilnya aku-kamu dong. Kan katanya kita pacaran," ucap David.
"Eh iya," ucap Kezia.
Setelah beberapa saat, Kezia sudah sampai di depan rumahnya. Dan disana ada mamanya sudah menunggu di depan pintu.
"Loh? Katanya balik sama Fandy?," tanya mama Kezia terheran-heran.
"Eh iya tante lupa ngabarin, saya sudah balikan sama Kezia lagi," ucap David.
"Loh? Oh baiklah kalo gitu," ucap mamamya. "Terus kamu sama Fandy gimana?," tanya mamanya.
"Cuma sahabatan aja ma," ucap Kezia.
"Oh gitu, yaudah ajak David masuk. Mama mau ke dapur dulu," ucap Mamanya.
Diantara mereka hanya ada keheningan saja. Kezia masih merasa canggung dengan David.
"Kok diem aja?," tanya David.
"Hem, gatau," ucap Kezia.
"Kamu capek kan? Istirahat ya, besok aku jemput. Ayo kita nonton," ajak David.
"Oke deh, hati-hati ya," ucap Kezia.
"Iya,"
~~~~~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer (Completed) / [Septian David Maulana]
FanfictionPatah hati telah mengajarkanku berbagai pengalaman. Setiap jatuh cinta kita harus siap untuk terluka, patah hati, tangis, tawa dan lainnya.