Dua Belas 🥀

712 40 2
                                    

"Eh, besok temenin gue ya." kata Rafli.
"Kemana?." tanya Kezia.
"Itu sparing sama anak Garuda. SMA lo." kata Rafli.
"Iya gue temenin." ucap Kezia.
"Eh? bukannya lo kenal sama David tadi ya? kakak kelas kan?." tanya Rafli

Kezia hanya terdiam tidak tau mau menjawab apa, ia bingung dan tak sadar ia meneteskan air matanya.

"Lo kenapa nangis? Kan udah gue bilang, gue disini buat lo, cerita aja sama gue gapapa." kata Rafli.
"Gue gapapa Raf." kata Kezia.
"Beneran? Gue gamau lihat lo nangis kaya gini lagi ya, gue ada disini buat lo." kata Rafli.
"Iya."

------------------

Hari ini adalah hari dimana Kezia harus menemani Rafli untuk sparing dengan SMA nya.

Hp Kezia berbunyi, ternyata itu telepom dari Rezaldi.

Kezia: Apaan di? tumben.
Rezaldi: Lo iku ya nanti pas anak-anak sparing.
Kezia: Iya gue ikut.
Rezaldi: Lo ikut main juga ya.
Kezia: Gue usahain.
Rezaldi: Oke.

Jam menunjukkan pukul 9 pagi, Kezia menunggu jemputan dari Rafli. Tak lama kemudian, Rafli pun datang dan langsung berangkat ke tempat yang ditentukan.

"Lo bawa sepatu? sepatu siapa?." tanya Rafli
"Sepatu gue lah." kata Kezia.
"Lo jangan becanda deh." kata Rafli.
"Lihat nanti aja kalo lo gak percaya." kata Kezia.

Kezia pun sampai di lapangan yang biasanya ia latihan. Disana, Kezia melihat David bersama wanita itu. Hati Kezia merasa sakit, tetapi ia berusaha tetap tegar.

"Lo jadi main kan?." tanya Rezaldi.
"Iya jadi." jawab Kezia.
"Lo jadi gelandang serang ya, lo bantuin David." kata Rezaldi.
"Gue biasanya di sayap." ucap Kezia.
"Udah coba aja dulu." kata Rezaldi.

Kezia hanya terdiam menerima semua keputusan itu. Bukan Kezia tidak bisa di posisi gelandang serang, tetapi ada David disana ia malas bertemu apalagi berduet sama David. Jam menunjukkan pukul 10 pagi. Pertandingan pun dimulai, Kezia menciptakan beberapa peluang dan hanya 1 gol yang tercipta. Sekolah Kezia menang atas sekolah Rafli.

"Gila ya lo, gue gak tau kalo lo jago main bola." ucap Rafli.
"Gue begini karena ada cowok yang bikin gue seperti ini, tapi nyatanya gue malah ditinggalin." kata Kezia.
"Siapa? Cerita sama gue." kata Rafli.
"Nanti aja gue ceritanya, gue mau mandi dulu." kata Kezia.
"Iya. Btw lo tadi main bagus banget apalagi lo duet sama David." kata Rafli.

Tetapi Kezia hanya tersenyum dan bergegas menuju ruang ganti. Kezia menangis atas sikap David selama ini. Kezia menyesal mengapa harus mengenal David.

"Gilaa lo keren banget tadi, gue suka tendangan lo." kata Rezaldi.
"Ya gitu." ucap Kezia.
"Tendangan kangen mantan ya?." goda Rezaldi.
"Apaan sih ja, enggak tau." ucap Kezia.
"Ahaha, udah jangan merah gitu mukanya, sans aja kali." ledek Rezaldi.
"Tau ah, gue balik dulu ya."
"Yoi."

Kezia pulang bersama Rafli. Tetapi, Rafli menghampiri David dahulu.

"Gila lo tadi main keren abis." puji Rafli.
"Haha, lo juga keren abis." kata David.
"Kenalin dong gue ke cewek lo." kata Rafli.
"Gamau ah ntar lo embat lagi." goda David.
"Apaan, gak lah." kata Rafli.
"Haha, ini pacar gue namanya Rasti." kata David.

Jleb! Kezia spontan langsung pergi dari tempat itu dan menuju parkiran. Rafli tidak tau mengapa Kezia bersikap seperti itu. Rafli pun langsung menyusul Kezia.

Secret Admirer (Completed) / [Septian David Maulana]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang