40

959 34 2
                                    

"Percuma kalo kamu cuma bisa ngomong doang, aku capek. Buktiin jangan cuma ngomong doang," ucap Kezia lalu pergi meninggalkan David.

"Key! Tunggu!" ucap David sambil mengejar langkah Kezia.

Kezia terus berlari, namun akhirnya Kezia terjatuh dan David menghampirinya.

"Makanya pelan-pelan. Tunggu penjelasan aku dulu," ucap David sambil memegang lutut Kezia.

"Apaan sih! Udah sana," ucap Kezia sambil menepis tangan David. "Aku bukan boneka yang bisa kamu mainin sesuka kamu" ucap Kezia lalu pergi.

David hanya terpaku diam mendengar perkataan Kezia. David sadar ia sudah melakukan kesalahan, namun mengapa Kezia masih tetap belum mau mendengar penjelasannya.

Jam menunjukkan pukul 10 malam. Kezia masih belum tidur, ia masih berkutat dengan pikirannya. Tiba-tiba HP nya berbunyi, ternyata itu telfon dari David.

Kezia: Ngapain sih telfon telfon?

David: Dengerin pejelasan aku dulu. Aku ga bermaksud Key.

Kezia: Ah udahlah. Aku capek sama kamu.

David: Jangan gitu dong, kamu dengerin dulu penjelasan aku.

Kezia: Hm yaudah iya.

David: Aku tu gak bermaksud lost contact sama kamu, aku ga dapet signal, gak bawa powerbank.

Kezia: Udah?

David: Maafin aku ya.

Kezia: Yaudah iya.

David: Beneran?

Kezia: Iyaaa.

David: Makasih yaaaa

Kezia: Iya.

----------

Keesokan harinya, Kezia berjalan menuju kolam renang untuk menenangkan pikirannya sejenak. Tidak lama kemudian, David datang menghampirinya.

"Hai Key, maafin aku ya?" ucap David sambil menebar senyum ke arah Kezia.

"Iya udah aku maafin kok," ucap Kezia.

"Bener nih?," tanya David.

"Asal kamu gak ngulangin kesalahan kamu," ucap Kezia.

"Aku janji ga bakal ngulangin lagi. Eh btw, temen kamu yang setengah bule itu mana? Tumben gak kelihatan," tanya David sambil mencari-cari.

"Steve maksud kamu? Dia lagi ngampus, bentar lagi paling juga pulang," ucap Kezia dengan nada santai.

"Eh aku boleh tanya sesuatu gak?" tanya David sambil menatap mata milik Kezia.

"Apa?" tanya Kezia bingung.

"Kamu suka sama Steve?," tanya David dengan nada ragu-ragu.

"Ih, kamu apaan sih. Kalo aku suka sama Steve, ya dari dulu aja kali aku pacaran sama Steve," ucap Kezia dengan memukul tangan David.

"Oh? Syukurlah kalau gitu, kan aku ga cemburu lagi kalau gini," ucap David.

"Andai aja aku kenal Steve duluan. Pasti aku sekarang udah jadi milik Steve, abis dia ganteng sih," ucap Kezia memanas-manasi David.

"Oh gitu? Hm," ucap David cuek.

"Ah kamu mah, ngambek terusss," ledek Kezia sambil memegang pipi David.

"Hmm, eh kamu kapan balik ke Jakarta?," tanya David.

"Lusa mungkin? Aku udah kangen sama mama," ucap Kezia sambil menatap langit.

"Oke," ucap David.

Mereka menikmati waktu berdua. Waktu yang sudah lama jarang mereka jalani berdua karena ada masalah yang tak terduga. Kezia bahagia ia sudah bisa baikan dengan David.

~~~~~~~

Hari ini, Kezia dan David sudah mendarat di Jakarta. David sebenarnya sudah mempersiapkan kejutan untuk Kezia.

David menutup mata Kezia dengan kain dan menuntunnya ke suatu tempat.

"Udah sampe, buka gih," ucap David.

Kezia perlahan membuka tutupan matanya, ia melihat ada sebuah danau dan danau itu dihiasi tulisan "Will you marry me?".

"Hah? Apa maksudnya ini?," tanya Kezia dengan sangat-sangat bingung.

"Iyaa, will u marry me? Maafin aku, aku selalu ninggalin kamu. Tapi tujuan aku untuk menyiapkan ini. Gimana kamu mau?" tanya David dengan membuka sekotak cincin.

"Iya aku mau," ucap Kezia lalu memeluk David erat.


[TAMAT]





Hai, semuaaa alhamdulillah cerita ini udah tamat. Maaf ya endingnya mungkin kurang seru. Tapi ya gitu dehh :v

Makasih untuk 1 tahun lebih ini, jangan lupa lanjut baca cerita aku yang judul nya "My Sunset"

Hope u like it guyyyyys 😉

Jangan lupa vote dan comment yaaa ❤. Bubayyyy 😚💟🌹

🎉 Kamu telah selesai membaca Secret Admirer (Completed) / [Septian David Maulana] 🎉
Secret Admirer (Completed) / [Septian David Maulana]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang