Kezia menuju ruang tamu dan segera membukakan pintu untuk tamu itu.
"Loh?," tanya Kezia kaget.
"Kenapa? Gaboleh main kesini?," tanya lelaki itu.
"Eh-anu, ya gapapa sih," ucap Kezia gagu.
"Gaada yang marah kan kalo gue kesini?," tanya Leo.
"Nggak kak," ucap Kezia.
"Keluar yuk?," ajak Leo dengan semangat.
"Kemana kak?," tanya Kezia kebingungan.
"Ntar juga lo tau," ucap Leo lalu menyalakan motornya.
Kezia pamit kepada kedua orang tuanya dan pergi bersama Leo. Di perjalanan, Kezia hanya diam saja dan awkward moment.
"Kok diem aja si? Kenapa? Gaenak jalan sama gue?," tanya Leo dengan memperhatikan Kezia dari kaca spion.
"Eh nggak kak, emangnya mau kemana sih ini?," tanya Kezia bingung.
"Temenin gue basket ya?," ucap Leo.
"Hah? Iya kak," ucap Kezia kalang kabut.
Kezia menemani Leo berlatih basket dengan teman-temannya. Setelah 1 jam menunggu, latihan basket Leo berakhir.
"Nih kak minumnya," ucap Kezia sambil menyodorkan sebuah botol berisi air.
"Thanks ya," ucap Leo sambil meneguk air minum yang dikasih Kezia.
"Iya sama-sama," ucap Kezia.
Ketiga teman Leo pun mendekati mereka berdua.
"Waduh, kayanya ada yang udah resmi nih," ucap Malik.
"Iya nih," ucap Abdul.
"Pj mana pj," ucap Davin.
"Apaan sih, ganggu aja lo bertiga," ucap Leo sinis.
"We, sans dong bosq," ucap Abdul.
"Orang punya pacar mah beda, gue mau ke warung biasa ya. Bye," ucap Malik lalu pergi meninggalkan Leo.
"Dadaaahhh," ucap Abdul sambil melambaikan tangan.
Leo mengemasi barang-barangnya. Sedari tadi, Kezia hanya menatap Leo.
"Lo gak pingin jalan-jalan dulu?," tanya Leo.
"Terserah sih, kalo aku sih free kak," ucap Kezia sambil menatap mata cokelat Leo.
"Jangan panggil kak, panggil aja Leo," ucap Leo.
"Gaenak kak, gini aja. Nanti dikira gak sopan lagi," ucap Kezia hati-hati.
"Sans aja kali. Yaudah yuk," ucap Leo.
"Eh iya kak,"
Tiba-tiba handphone Kezia berbunyi. Ternyata itu telepon dari David. Kezia segera mengangkatnya.
"Kak, bentar ya mau angkat telepon dulu," ucap Kezia.
"Iya,"
(****)
David: Hai, aku kangen sama kamu.
Kezia: Hmm, aku juga. Kamu pulang kapan?
David: Mei mungkin.
Kezia: Lama amat ya.
David: Haha, gapapa lah, kita LDR dulu wkwk
Kezia: Eh, aku masih ada urusan. Udah dulu ya. Semangat latihannya ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer (Completed) / [Septian David Maulana]
FanfictionPatah hati telah mengajarkanku berbagai pengalaman. Setiap jatuh cinta kita harus siap untuk terluka, patah hati, tangis, tawa dan lainnya.