Bagian 10

320 10 0
                                    

"Emang buat apa Jiboy tau?"

Jiboy uring-uringan setiap teringat kata itu.
"Kenapa juga gue harus penasaran ?? Haduuuh....," Katanya sambil mengacak-acak rambutnya.
"Tenang, Jiboy, meskipun sekarang dia cewek lu, tapi dia bukan siapa-siapa lu...," Kata Jiboy berusaha menenangkan dirinya.

Drrt...., Drrt...,

"Eh, hape gue?" Kata Jiboy langsung loncat dan mengambil ponselnya di atas meja belajarnya.
"Saluna? Ngapain dia nelpon gue?" Kata Jiboy lalu langsung mengangkat telponnya.

"Halloow?"
"Hihihi..., Biasa aja kali." Kata Saluna yang geli mendengar suara Jiboy yang dibuat-buat.
"Eyaaa..., Abis nangis ketawa__,"
"Makan gula jawa.__,"
"Udah-udah, bercandanya." Kata Jiboy menyelesaikan momen aneh ini.
"Lagian, Jiboy mancing-mancing...," Kata Saluna membela diri.
"Ngomong-ngomong, ngapain lu nelpon gue?"
"Oh,iya.., besok pas jam istirahat kedua, abis solat Jumat, jangan langsung main. Makan dulu."
"Emangnya apa urusan lu?"
"Urusan aku? Aku udah buatin kamu makan siang !!"
"Hah?"
"Anggap aja tanda Terima kasih udah ngasih bahunya, eyaaa..,"
"Ih, aneh banget, sih. Dulu gue pacaran, kayaknya gak gini-gini amat."
"Udah, pokoknya kamu harus isi bensin dulu sebelum beraktivitas."
"Dikira gue anak kecil??"
"Jadi mau gak? Kalo enggak, aku kasih Rifky aja."
"Kok dikasih ke Rifky??" Entah kenapa saat mendengar nama itu, Jiboy merasa terganggu, "kan gue yang ngasih lu bahu tadi."
"Makanya. Pokoknya kalo besok jam satu kamu gak ada, aku kasih Rifky. Daah." Telpon langsung ditutup.

*

Jiboy celingak-celinguk, mencari Saluna di antara lautan manusia di kantin. Ia lalu melihat jam di ponselnya, 12.45
"Tuh anak beneran ngasih gue makan siang,kan?" Kata Jiboy berbicara sendiri,

Drrt..., Drrt...,

Ponselnya berbunyi lagi,
"Saluna? Akhirnya..," ia lalu mengangkat telponnya, "Saluna, lu dim__,"
"Nengok ke sebelah kanan, di meja yang panjang, eh, ditutupin orang,"
"Duuh, Saluna, sebenarnya lu dimana, sih??" Kata Jiboy kesal.

*

Jiboy duduk di hadapan Saluna sambil cemberut,
"Kenapa mulutnya monyong begitu?" Tanya Saluna sambil mempersiapkan makanan mereka.
Jiboy malah melihat ke sekeliling, "Rifky gak ada,kan?" Tanyanya.
"Tadi ada, tapi udah aku suruh pergi."
"Bagus!" Kata Jiboy, lalu pandangannya terusik dengan makanan di mejanya,
"Whoaa.., lu ini chef atau apa? Instagramable banget...," Kata Jiboy lalu mengambil ponselnya dan memotretnya,
"Ih, norak !" Ungkap Saluna.
"Diem, sih ! Yang kayak gini itu harus dipamerin. Ig lu juga biasanya foto-foto makanan."
"Tapi jangan lupa dimakan,ya."
"Iya, gue mau posting dulu, caption nya apa,ya, makan siang buatan my girlfriend @salunarobbynson, emot love."
"Idiiih.., pencitraan." Komentar Saluna.
"Bodo ! Supaya orang-orang tau, kalo gue udah punya cewek lagi."
"Bilang aja mau pamer ke mantan."
"Be ce te lu!"
"Udah, udah, dimakan, entar keburu gak enak."
"Iya,iya, berdoa dulu, Bismillahirrahmanirrahim, semoga ini bukan racun...,"
"Iiish..., Nih anak..," Saluna mulai geram.
"Hehe, sorry, ma girlfriend..," ledek Jiboy.

Saluna menanti komentar Jiboy tentang makanan buatannya, tetapi Jiboy tetap sibuk dengan makanannya. Ia makan dengan cepat,
"Uhuk..., Uhuk....,"
"Nih, minum." Kata Saluna sambil memberikan sebotol air mineral pada Jiboy. Jiboy langsung meneguknya,
"Makanya, makan jangan buru-buru." Kata Saluna
"Uhuk..., Gue,kan cuman gak mau ketinggalan main, nanti gue kelar, bel lagi...," Kata Jiboy.
"Gak akan. Lagian kamu tadi udah main pas istirahat pertama."
"Yaah, itu sebenernya masih berlanjut." Kata Jiboy lalu mengambil satu suapan lagi.
"Pelan-pelan makanannya agar nanti bolus-bolusnya dapat tercerna dengan baik di lambung sehingga lambung tidak terlalu berat kerjanya. Zat gizi yang diserap juga lebih maksimal, jadi___,"
"Iya,iya, gue tau, deh, anak IPA."
"Iiih, orang dikasih tau, malah ngeyel. Nanti pas main sakit perut, jangan salahin aku, ya."
"Salahin elu,lah! Elu yang bikin gue makan."
"Makanya Karena kamu mau main aku suruh makan dulu. Biar bertenaga !" Kata Saluna kesal.
Jiboy malah tersenyum, "perhatian amat lu sama gue. Udah mulai suka,ya?"
"Suka? Emangnya kemaren kamu gak denger aku ngomong apa di telpon? Aku bikin ini sebagai tanda terimakasih aku ke kamu !! Jangan Ge-Er !!"
"Iya, iya, bercanda kali."
"Makannya yang bener..," kata Saluna
"Iya,iya."

Tanpa mereka sadari banyak yang membicarakan mereka berdua,
"Sial, mereka kayaknya beneran pacaran...,"

Sebuah Pelarian (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang