Extra 2 : Harus Nikah ?

229 5 0
                                    

"Kamu kangen aku,ya makanya mau Vcall?" Tanya Jiboy.

"Ah, enggak. Kan kemarin baru ketemu."

"Ketemu doang. Gak seru."

"Terus yang serunya ngapain?"

"Waduh..., Jangan mancing dong. Pertanyaan nya ambigu,nih." Ledek Jiboy.

"Ih, Jef, candaannya dewasa!!" Kata Saluna malu.

"Ahaha..., Kamu aja yang mikirnya ke sana. Tapi Saluna....,"

"Hm?"

"Minggu depan, jadi,kan?"

"Jadi, Doong .., aku,kan udah kangen banget sama kamu..," kata Saluna.

"Ngaku juga,kan akhirnya kalau kangen?"

"Ih, kapan aku bilang kangen, kamu salah denger kali..,"

"Salau denger? Gak apa-apa deh, kalo kamu gak kangen aku, aku yang kangen kamu."

"Iih, apaan, sih...,"

"Saluna, ada hal penting yang mau aku omongin Minggu depan."

"Apa?"

"Kamu persiapkan diri aja."

"Sepenting apa, sih sampe harus mempersiapkan diri??"

"To be Continued sampe Minggu depan."

"Ih, kayak lagi nunggu Drakor aja, sih sampe Minggu depan."

"Besok Senin, aku mau Anter kamu,ya."

"Eh, emang gak apa-apa? Kamu nanti telat."

"Ih, kan udah dibilang kalo aku kangen."

"Oh, iya, deh. Kalo ada alasannya."

Jiboy lalu tersenyum lalu memonyongkan bibirnya,

"Idiih.., ngapain itu??" Ledek Saluna.

"Mau cium...,"

"Oh, cium online?"

Ekspresi Jiboy langsung kembali, "aneh, mana ada cium online."

"Ya udah, kamu tidur sana. Udah malem."

"Gak mau. Kamu aja yang tidur duluan."

"Kamu aja."

"Kamu aja."

"Kamu aja."

"Ya udah, aku aja."

"Eh, ya udah, tutup bareng-bareng. Besok mau bangun pagi, car free day."

"Oke, oh ,iya besok pasukan Abdullah banyak, ya."

"Eheh, iya, mba Hana sama suaminya nginep soalnya."

"Oke, kalo gitu harus istirahat yang cukup."

"Daah, my big Girl...,"

Saluna cemberut, "padahal udah gak big lagi."

"Masih tuh, hatinya yang big, yang bikin aku kagum."

"Ih, apaan, sih. Gak jadi tidur, nih..,"

"Ya udah, kamu tidur duluan, gih."

"Ya udah, kamu juga jangan lupa tidur."

"Daah..,"

"Daah...,"

*

Jiboy kini berdiri di depan toko perhiasan, tempat biasa ibunya membeli perhiasan. Ia masih sibuk memilih,

"Coba, mba, yang ini, yang desainnya gak terlalu aneh." Kata Jiboy memilih cincin dengan batu permata kecil di tengahnya.

Penjaga toko yang melayaninya lalu mengambil cincin pilihan Jiboy,  lalu menyerahkannya pada Jiboy, Jiboy lalu menggunakannya di jari kelingkingnya,
"Nice. Saya ambil ini, mba. Jangan lupa inisial J love S ya."

"Baik, mas."

Jiboy tersenyum puas.

Entah apa yang membuatnya begitu yakin melakukan ini. Padahal ayahnya pasti juga tidak terlalu serius. Ayahnya pasti lebih menginginkan Jelita untuk menikah dibandingkan dirinya, tetapi jika wanita yang harus menikah dengannya adalah Saluna, itu sudah menjadi salah satu cita-citanya sejak dulu.

Jiboy menggandeng tangan Saluna erat. Hari ini adalah hari jadi mereka yang ke tiga tahun. Biasanya mereka akan bersama selama seharian, saat anniv pertama, mereka habiskan di rumah Jefri menonton semua DVD Marvel yang Jiboy miliki, lalu saat tahun kedua, mereka habiskan di rumah Saluna, mereka membuat berbagai resep yang Saluna dapatkan, terjadi sedikit kekacauan saat itu, sampai ibunya Saluna sempat ngomel-ngomel. Namun di tahun ketiga, mereka sepakat menghabiskan waktu berdua di luar.

Mereka tidak pergi dengan kendaraan pribadi, melainkan transportasi umum,

"Kita keliling Jakarta pake busway.., yey!!" Kata Saluna heboh. Tujuan pertama mereka adalah perpustakaan nasional lalu monumen nasional lalu lanjut pergi ke kota tua.

"Jadi cuman tiga tempat, gak keliling, dong?" Kata Saluna.

"Kamu mau pulang sampe jam berapa, sih cantik?" Tanya Jiboy.

"Ya udah, deh, tahun depan kita liburan ke luar kota yuk." Kata Saluna.

"Ke luar kota?  Boleh juga."

"Nanti ajak Sharena sama Rifky juga."

"Iya,iya...," Kata Jiboy sambil merangkul Saluna lalu membelai rambutnya,

"Jef, ini,kan tempat umum, malu, kali." Bisik Saluna.

"Iya..,"

"Oh, iya katanya, kamu mau ngomongin hal penting, itu apa?"

"Nanti aja di Kotu." Kata Jiboy.

"Ih, sok misterius."

"Pokoknya, kamu hepi, deh."

"Awas loh, kalo aku gak hepi."

"Iyaa...,"

*

Mereka menyewa sepeda untuk berkeliling kota tua,

"Jef.., curang!! Kamu harus pake topinya!" Kata Saluna sbil nerusaham mengayuh sepedanya untuk mengejar Jiboy.

"Iih, nanti jadi kayak noni-noni. Ogah!!" Kata Jiboy yang mengayuh sepedanya makin cepat.

"Aku aja pake!! Iih...,"

Akhirnya mereka berhenti, Saluna segera turun dari sepeda nya dan memakaikan topinya ke kepala Jiboy,

"Ya ampun, imutnya....," Kata Saluna sambil mencubit kedua pipi Jiboy.

Jiboy hanya tersenyum mendapatinya,

"Hey, my Big Girl, ayo, kejutannya akan ada setelah ini!" Kata Jiboy lalu menggandeng tangan Saluna,

"Jef, tapi kita balikin sepedanya dulu!"

"Iya,iya...,"

*
*
*

Sebuah Pelarian (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang