Bagian 23

236 7 0
                                    

"Ma,makin sayang?" Tanya Jiboy.
"Hah? Apa?" Kata Saluna.

"Kayak de Javu." Batin Jiboy.

"Lu udah mulai suka sama gue,ya?" Tanya Jiboy lalu memakan bekalnya.
"Idiih..., Jangan harap !"
"Terus, kok bisa makin sayang?" Tanya Jiboy lagi sambil cengengesan.
"Ya.., itu...,"
"Pencitraan? Kita ngomong apa, juga gak ada yang peduli,kali."
"Itu.., itu...,"
"Gue denger dengan jelas,ya."
"Jefri emang berharap aku suka sama Jefri?"
"Uhuk.., uhuk..., Air..," pinta Jiboy, lalu Saluna memberikan air mineralnya, Jiboy langsung menenggaknya habis.

"Fiuh.., kayaknya enggak. Tenang, Jef, itu tidak akan terjadi. Lagian aku,kan maunya kamu balikan sama Mira."
"Udah. Jangan bahas Mira. Gue gak suka." Kata Jiboy.
"Ugh..., Pasti kamu malu,ya. Iya,deh. Aku diem. Oh,iya kata Rifky nanti kalian bakalan ada pelatihan camp gitu,ya?" Tanya Saluna.
"I,iya."
"Berarti nanti kita bakalan jarang ketemu,deh...,"

Jiboy reflek memegang dadanya,
"Ke,kenapa gue ngerasa sesak,ya?"

"Tapi, pasti gak kerasa, aku soalnya juga udah sibuk sama lomba cerdas cermat. Aku doain tim futsal kita bakalan meraih kemenangan, kamu juga doain,ya supaya tim cerdas cermat sekolah kita meraih kemenangan." Kata Saluna. 

Saluna mengernyitkan dahi, ia tahu pasti, lelaki di hadapannya ini sama sekali tidak mendengarkan nya,
"Jiboy..., Halo...," Kata Saluna sambil melambaikan tangannya.

"Eh? I,iya. Kenapa?" Tanya Jiboy.
"Yeh.., bengong lagi. Kesambet baru, tau." Kata Saluna lalu memakan bekalnya.
"Tadi lu ngomong apa?"
Saluna mengambil napas panjang, "haruskah aku mengulanginya?" Tanyanya kesal.
"Uhm.., lu ngomong itu,ya...," Jiboy mulai berpikir, "Mira!" Kata Jiboy.
"Katanya gak suka aku ngomongin Mira. Duuh, kamu gimana,sih Jiboy??" Kata Saluna.

"Ugh.., maaf Saluna. Gue ngelamun tadi."
"Ya udah. Aku cuman berharap kamu menang di pertandingan kamu nanti." Kata Saluna.

Deg!

Deg,deg,deg....,

Sekali lagi Jiboy memegang dada sebelah kirinya diam-diam,
"Gu,gue kenapa, sih?" Batinnya, lalu malah tersenyum,

"Kamu kenapa senyum-senyum?" Tanya Saluna agak jutek karena sebenarnya masih kesal.
Jiboy langsung berhenti tersenyum, "enggak. Makasih udah nyemangatin. Lu juga sukses lomba cerdas cermat nya." Kata Jiboy sambil tersenyum lagi.
"Apa?" Tanya Saluna untuk memastikan.
"Semoga sukses lomba cerdas cermatnya...," Kata Jiboy lalu menyuap makanannya.
Senyum Saluna langsung mengembang begitu saja, "iya, aku tidak akan mengecewakan kamu, Jeef...," Kata Saluna masih sambil tersenyum.
Jiboy lalu memandang nya diam-diam lalu tersenyum.

*

Jiboy pulang ke rumahnya, entah kenapa hari ini meskipun begitu lelah karena ia harus berjalan 100 meter ke rumahnya untuk menyemangati gadis konyol yang selama ini selalu berada di sisinya, ia merasa sangat bahagia. Ia masuk ke kamarnya setelah menyimpan sepatunya,

"Hai Jiboy....," Sapa seseorang di dalam kamarnya,

Jiboy langsung mencari, siapa orang yang menyapanya dari dalam kamarnya,

"Bang Ben?" Tanya Jiboy.

"Sini, gue peluk ! Gue kangen...," Kata bang Ben lalu segera menghampiri Jiboy dan memeluknya.

"Wait, wait! Bang Ben ngapain di sini?" Tanya Jiboy, entah kenapa baru kali ini ia merasa gelisah akan kedatangan sepupunya yang satu ini.

"Ya, gue kangen lah sama elu. Semenjak gue jadian, kayaknya gue jarang main sama elu. Sekarang Cewe gue lagi sibuk, makanya....,"
"Lagi sibuk apa elu ada masalah?" Tebak Jiboy.

Ben terdiam mendengar pertanyaan Jiboy, lalu ia tersenyum,

"Sembarangan lu! Baru ge jadian berapa bulan, masa ada masalah, hahaha...," Kata Bang Ben sambil merangkul Jiboy.

"Ya udah, gue mau mandi dulu, basah banget, ini baju gue." Kata Jiboy sambil melepas rangkulan Ben.

"Oke, gue tunggu di bawah,ya. Bu'lek kayaknya bikin makanan enak, hehe...,"

"Dasar lu, numpang makan doang jangan-jangan ke rumah gue..," kata Jiboy lalu masuk ke kamar mandinya.

*

Ben turun ke bawah dengan riangnya, tiba-tiba matanya ini terusik dengan kehadiran seseorang yang sangat ia kenal. Seketika senyum di wajahnya mengembang,

"Saluna ??" Katanya.

Saluna, orang yang merasa dipanggil namanya langsung menoleh. Di saat yang bersamaan senyum gadis itu juga langsung mengembang,

"Bang Ben ??" Kata Saluna lalu menghampiri Ben dan memeluknya.

"Wuih..., Kesayangan gue....," Kata Ben sambil memeluk Saluna.

"Bang Ben kok ada di sini? Gak kuliah?" Tanya Saluna.

"Libur ,hehe...,"
"Terus, kak Nesya?" Saluna menanyakan pacar Ben.

"Ya, kalau dia ada kelas." Kata Ben. "Ya, kalo Saluna? Kok di sini?" Tanya Ben.
"Aku? Tadi ibu minta aku Dateng, katanya ibu bikin makanan enak, hehe....,"
"Ibu? Ibu itu maksudnya bu'lek?" Tanya Ben.
"Iya. Maunya dipanggil Ibu." Kata Saluna.
"Oh..., Jadi gimana hubungan kalian? Lancar?" Tanya Ben.
"Yah.., tunggu aja tanggal mainnya, Bang. Nanti juga putus." Bisik Saluna.
"Kok putus,sih?"

*
*
*

Nah loh?

Sebuah Pelarian (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang