Bagian 33

207 6 0
                                    

Raymond mendekati adik perempuannya yang sedang sibuk membuat jus untuk bekal mereka nanti,

"Wuih.., adek gue mulai rajin bikin jus akhir-akhir ini. Sekarang jus apa ini?"

"Jus buah naga merah!!" Kata Saluna bersemangat.

"Woaah..., Kedengarannya penuh gairah dan semangat!" Kata Raymond.

"Hehe, nih aku bikin buat papa, bang Ray, Array, Edo, sama pak Abdullah."

"Bagus,bagus..., Eh?" Raymond merasa ada yang aneh,

"Jiboy gak lu buatin? Kalo Rifky,kan dia katanya sakit, Jiboy gak ikut hari ini?" Tanya Raymond.

"Nih, Abang aja yang buatin!" Kata Saluna lalu memberikan tempat minum pada Raymond.

"Eeh?"

*

Pak Abdullah memakai sepatunya,

"Jefrii..., Kamu ikut,gak?" Tanya Pak Abdullah.

"Jefri udah patungan futsal sama temen-temen, yah." Kata Jiboy.

"Loh? Tumben? Bukannya kamu lagi semangatin Saluna?" Tanya Ibunya yang tiba-tiba muncul di belakanganya.

"Hari ini Jefri mau main sama temen-temen Jefri. Masa setiap saat sama Saluna Mulu." Kata Jefri lalu ke kamarnya.

"Dia kenapa? Berantem?" Tebak Bu Abdullah.

"Mana ayah tau, ibu tanya aja sama orangnya, ayah mau berangkat dulu,ya."

"Iya, hati-hati ayah, olahraga secukupnya aja, jangan berlebihan." Pesan Bu Abdullah.

*

Ben datang ke rumah sepupu tercintanya,

"Eh, si jelita, apa kabar lu?" Tanya Ben yang kebetulan berpapasan dengan Jelita di depan rumah,

"Elu? Tumben ke sini? Gue kira udah lupa gara-gara keasyikan pacaran."

"Sialan, lu, gue sibuk sama tugas tau."

"Iya, iya. Btw, lu ngapain ke sini?"

"Gue kangen sama adek gue." Kata Ben masuk begitu saja tanpa dipersilahkan.

"Ade ? Iih, Ade gue kali!" Kata Jelita lalu menyusul Ben masuk.

*

"Assalamualaikum Bu'le cantik...," Sapa Ben begitu bertemu dengan Bu'le nya di ruang tamu.

"Eh, Ben.., wa Alaikum salam.., duuh kangen Bu'le sama kamu, sini..,"

Ben segera menghampiri Bu'le nya dan mencium tangannya,

"Udah lama gak ke sini...,"

"Iya, Bu'le, oh iya, Jefri dirumah?"

"Hmm..., Pasti kangen deh, dia ada tuh di atas,"

"Oke, Ben ke atas,ya Bu'le."

"Iya,iya,"

*

Jiboy duduk bersila di atas kasurnya sambil menatap layar ponselnya,

Saluna..., Aku minta maaf..., Aku yang salah...,

Jiboy mengetik pesan untuk Saluna,

"Ih, aneh banget, sumpah. Emang gue yang salah, jelas dia yang salah. Ngapain juga mancing-mancing gue? Hapus, hapus...," Kata Jefri lalu menghapus pesannya. Ia mengetik lagi,

"Saluna, asal kamu tau, aku gak salah sepenuhnya....,"

Jiboy menoleh, "Ben???? !!! Sialan lu! Baca-baca chat gue!!!" Kata Jiboy  lalu menutup layar ponselnya.

"Hehe..., Sorry, gue sengaja." Kata Ben.

"CK, lu pulang sana! kalo mau gangguin gue, gue lagi males." Kata Jiboy lalu mengubah posisinya jadi tiduran.

"Lu lagi berantem sama kesayangan gue?"

"Diem lu!" Kata Jiboy kesal.

"Apa udah putus??"

"An**ng lu !!" Kata Jiboy lalu memendam wajahnya di bantal.

"Ya udah, gue balik dulu, moga aja lu cepet putus." Ledek Ben.

"Ba*gs*t !!" Kata Jiboy.

*

Jiboy turun ke bawah karena merasa lapar. Ia mengambil buah di dalam kulkas,

"Ini buah naga. Buah kesukaan Saluna...," Batin Jiboy,

Jiboy tersenyum lalu mengambil ponsel dikantong celananya,

"Oh,iya, Saluna lagi ngambek sama gue...,"

"Waah..., Ngeri juga kalau harimau berkeliaran...,"

Terdengar suara yang sangat familiar di telinga Jiboy, sambil membawa potongan buah itu, Jiboy berjalan mengendap-endap ke asal suara.

"Aku perhatiin kamu sekarang makin cantik....,"

Mata Jiboy membulat, ia tahu suara barusan adalah suara bang Ben,

"Jadi dia belum pulang??" Jiboy segera mempercepat langkahnya ke asal suara,

"Saluna???!" Kata Jiboy dengan suara lantang, matanya berkaca-kaca,

Saluna dan bang Ben Yangs Edang menonton televisi segera menoleh,

Entah kenapa, dada Jiboy terasa sesak, tangannya mengepal menahan amarah,

"Hai, Brother, akhirnya lu turun juga, ayo nonton bareng....," Kata bang Ben.

Tiba-tiba Saluna beranjak,
"Bang Ben, Saluna mau pulang dulu." Kata Saluna.

"Lah, Saluna, kamu,kan disuruh Bu'le tunggu sampe Bu'le pulang...,"

"Aku..., Aku..., Kayaknya gak enak badan...," Kata Saluna.

"Gak enak badan?" Kata Jiboy lalu menghampiri Saluna dan menariknya,

"Jiboy, lu mau__,"

"Diem lu!!" Kata Jiboy.

*
*
*

Sebuah Pelarian (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang